Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembacokan Saksi Paslon di Sampang

3 Pelaku Pembacokan Saksi Paslon di Sampang Diamankan Polda Jatim, Motif Terungkap

Para tersangka yang berhasil ditangkap anggota gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang, diantaranya berinisial FS, AR, MS

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Tiga orang pelaku pembacokan pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz di Desa Ketapang Laok, Ketapang, Sampang, berhasil ditangkap Anggota Polda Jatim. 

Selain, sosok Kiai Mualif cuma sebatas menantu keponakan Kiai Hamduddin, yang tentunya secara usia lebih muda. 

Kiai Hamduddin juga menganggap, kunjungan figur Kubu Cabup Slamet Junaidi ke padepokan itu, dianggap 'melangkahi' karena tanpa izin dari Kiai Hamduddin yang lebih tua. 

Karena hal tersebut, kubu massa Kiai Hamduddin melakukan blokade akses jalan yang akan dilewati rombongan kendaraan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi, menggunakan mobil Kijang LGX dan beberapa potongan kayu.

Tak pelak, upaya tersebut malah memicu percekcokan antara kubu massa Kiai Mualif yang terdiri dari Jimmy Sugito, Muadi, Mat Yasid, dan Abdussalam, melawan Kubu massa Kiai Hamduddin.

Baca juga: Ini Wajah 2 Pelaku Carok di Sampang, Total 3 Pembacok Saksi Paslon Jimad Sakteh yang Ditangkap

Bahkan sempat terlontar perkataan dari Saksi Muadi dengan kalimat berbahasa Madura; Mon Acarok Gih degik yeh. Artinya, kalau mau carok nanti saja. 

Kendati begitu, pihak kubu figur Paslon Cabup Slamet Junaidi memilih mencari akses jalan lain, meskipun memutar. 

Siasat tersebut, dilakukan oleh kubu Paslon Cabup Slamet Junaidi karena melihat adanya massa mulai bergerak dari arah kediaman Kiai Hamduddin menuju ke arah kendaraan rombongannya yang sedang berhenti. 

Sesaat rombongan Kubu Figur Paslon Cabup Slamet Junaidi meninggalkan lokasi tersebut melalui jalur jalan lain.

Ternyata terjadi percekcokan lanjutan antara Saksi Asrofi dari kubu Kiai Mualif dengan Kiai Hamduddin. 

Kubu Kiai Hamduddin merasa tersinggung atas perbuatan Saksi Asrofi yang tetap mengumpulkan para santri untuk melaksanakan zikir bersama, tanpa izin figur kiai yang lebih sepuh, Kiai Hamdudin.

Sempat terlontar percakapan diantara keduanya yang menandai adanya perseteruan. 

Kiai Hamduddin berkata, "kurang ajar, di sini kamu cuma pendatang kok mendatangkan orang. Kurang ajar."

Lalu dijawab saksi Asrofi, "Kurang ajarnya seperti apa? Wong di sini cuma mampir. Salahnya di mana? Masak mau ditolak kan tidak enak."

Ternyata, jawaban dari Saksi Asrofi itu jalan dibantah lagi oleh Kiai Hamduddin. "Diam kamu! Nanti tak tempeleng kamu."

Lalu, lanjut Farman, Saksi Asrofi kembali membantah perkataan Kiai Hamduddin itu, "coba kalau berani nempeleng."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved