Berita Viral
Tingkah AKP Dadang Iskandar yang Tembak Rekan Polisinya Viral, Keceriaan Joget Sadbor Disorot
Kelakuan AKP Dadang Iskandar, penembak sesama anggota polisi di Solok Selatan. AKP Dadang Iskandar diketahui selaku Kabag Ops Polres Solok Selatan
2.30 Kg Emas Setiap Bulan
Menariknya, kabar telah tersebar bahwa China juga turut serta dalam aktivitas penambangan di area ini, dengan fokus pada penggalian harta karun berupa emas murni.
Diperkirakan, setiap bulannya mereka mampu menghasilkan hingga 30 Kg emas, memberikan kontribusi yang signifikan bagi produksi emas di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berbagai metode digunakan untuk mengeksplorasi harta karun yang kaya akan emas murni.
Mulai dari teknik tradisional seperti manjae (mendulang) hingga penggunaan mesin modern seperti mendompeng (mesin PK), kapal, dan alat berat.
Baca juga: AKP Dadang Polisi Tembak Polisi Santai saat Diinterogasi, Gangguan Mental? Polda Sumbar Jelaskan
Tambang emas ilegal di Solok Selatan juga marak. Selain emas para penambang ilegal juga mengeruk material dari dasar Sungai Batang Hari.
Kapal-kapal kecil beratap terpal di pinggir Sungai Batang Hari juga sering terlihat guna mengangkut material yang diambil dari dasar sungai.
Berdasarkan data dari Wahana Lingkungan Hidup(Walhi) Sumatera Barat. aktivitas penambangan emas di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat tersebar di beberapa titik diantaranya di sepanjang aliran Sungai Batang Hari, Sungai Batang Bangko serta di Tambang Pamong dan Panggualan di Kecamatan Sangir.
Hasil investigasi Walhi pada tahun 2019, sedikitnya terdapat 28 titik tambang emas ilegal di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan 22 di antaranya sudah tidak aktif dan ditinggalkan begitu saja tanpa adanya upaya reklamasi.
Sedangkan enam titik lainnya di aliran Sungai Batang Bangko masih aktif.
3.Tak Tersentuh Hukum

Tambang emas ilegal di Sumatera Barat menurut Walhi tidak pernah tersentuh hukum.
Hal tersebut dapat dilihat secara gamblang dengan maraknya aktivitas tambang.
Bahkan lokasinya ada di pinggir jalan nasional.
Selain itu, ketika ada penangkapan oleh aparat terhadap pelaku tambang di Sumatera Barat yang ditangkap itu hanya pekerja di lapangan. Tidak ada pelaku atau pemiliknya yang ditangkap.
Bahkan imbas dari aktivitas tambang ilegal tersebut pada 18 April 2020 terjadi bencana tanah longsor di Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Kemudian terjadi tanah longsor lagi pada 11 Januari 2021 sebanyak enam penambang tertimbun longsor di lokasi tambang emas di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari. Saat itu empat orang dinyatakan meninggal dunia dan dua orang lainnya selamat.
Di lokasi yang sama, Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari sebanyak delapan orang meninggal akibat longsor di lubang tambang emas ilegal pada 10 Mei 2021.
Selanjutnya 21 Agustus 2022, sebanyak tiga orang penambang tewas tertimbun bekas galian tambang emas di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Terbaru, pada 30 Oktober 2023 seorang penambang emas tewas tertimbun longsoran di lokasi tambang Kimbahan Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Berita Viral lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
AKP Dadang Iskandar
AKP Ulil Ryanto
polisi tembak polisi
Polres Solok Selatan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Fakta Hubungan Andre Taulany dengan Istrinya, Kini Tiga Kali Kukuh Ajukan Gugatan Cerai |
![]() |
---|
Diplomat Arya Gendong 2 Tas Naik Rooftop Kantor Lalu Turun Tak Bawa Apapun Sebelum Tewas |
![]() |
---|
Kisah Anak Pedagang Pasar dan Tukang Las Lolos Masuk ITB, Ingin Perbaiki Kondisi Ekonomi Orang Tua |
![]() |
---|
Anak Bungsu Lihat Serma Tengku Dian Habisi Nyawa Istri, Ucapan Polosnya Beri Kesaksian |
![]() |
---|
Ngaku Anak Polisi Kasat Narkoba, Pria ini Palak Rokok di Warung, Penjaga Diancam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.