Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SD Jalan Merangkak usai Ditendang Kakak Kelas, Kini Kritis di Rumah Sakit, Kepsek: Baru Tahu

Seorang siswa SD kritis usai dibully kakak kelasnya. Bahkan siswa kelas 3 SD di Subang, Jawa Barat ini sempat jalan merangkak.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via TribunJabar
Siswa SD Jalan Merangkak usai Ditendang Kakak Kelas, Kini Kritis di Rumah Sakit, Kepsek: Baru Tahu 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SD kritis usai dibully kakak kelasnya.

Bahkan siswa kelas 3 SD di Subang, Jawa Barat ini sempat jalan merangkak.

Diketahui, korban berinisial AS (9).

AR kini menjalani perawatan intensif di RSUD Ciereng, Subang, Jawa Barat.

Kondisi AR pun diungkap saudaranya, Sarti.

Sarti mengatakan, pihak keluarga baru mengetahui kasus perundungan itu setelah kondisi AR memburuk.

AR mengeluh sakit kepala dan perut hingga muntah-muntah.

"Dua hari itu dia muntah terus, kalau makan muntah, makan muntah, perutnya sakit, sama uwa-nya enggak cerita karena takut, kata saya kenapa kamu kayak gitu, sakit perutnya, dibenerin (diurut) abis diurut enggak muntah lagi," ujar Sarti saat dihubungi, Minggu (24/11/2024).

Sarti menyebut, AR sempat masuk sekolah, namun kondisinya terus memburuk. AR bahkan kesulitan membuka kelopak mata dan berjalan dengan cara merangkak.

Hanya saja, kata Sarti, AR tidak pernah menceritakan apa yang ia alami.

"Waktu dia mau drop mau berangkat ke rumah sakit, saya tanya kamu kenapa kepalanya sakit, melek enggak bisa, jalan susah, katanya dijedotin ke tembok, ditajong (tendang) pengakuan AR sama tiga orang itu," ujar Sarti, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok yang Bully Anak Daus Mini saat SD, Fisik Sang Ayah Dihina Bikin Ical sempat Sakit Hati

Sarti menyebut, saat ini AR masih terbaring di rumah sakit dengan kondisi koma.

Keluarga sudah memberi tahu apa yang dialami AR kepada wali kelas beberapa hari setelah kejadian.

"Saat itu saya mau ke sekolah, tahunya udah bubar, kantor enggak ada udah pada ke mana gurunya, jadi saya balik lagi enggak jadi (laporan saat itu)," kata Sarti.

Kasim, Kepala SD tempat AR bersekolah, membenarkan perundungan yang dialami AR.

Kasim menyebut kejadian perundungan berlangsung sekitar satu minggu yang lalu dan baru diketahui oleh pihak sekolah.

"Iya betul tahunya sudah kritis, di rumah sakit itu baru tahu setelah seminggu kemudian, itu pun ada pihak keluarga tidak laporan tapi sambil ngomong ke guru kelas, itu pun saya tindaklanjuti, saya ke tempat korban saya tanyakan ke orangtua, karena dicek buku kejadian tidak ada laporan," ucap Kasim.

Baca juga: Lari Belah Kemacetan Agar Ambulans Lewat, Babas Bocah Disabilitas Jadi Korban Bully, Kakinya Bengkok

Hasil pemeriksaan pihak sekolah, kata Kasim, korban mengalami perundungan saat jam istirahat. Perundungan berlangsung di luar lingkungan sekolah.

"Kejadian di luar arena sekolah bukan di dalam, pada waktu istirahat, guru istirahat anak jajan di luar area sekolah," kata Kasim.

Kasat Reskrim Polres Subang AKP Gilang Indra Friyana mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi terkait dugaan perundungan yang dialami AR. Kasus ini akan diselidiki dan didalami oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Subang.

"Kasusnya akan kita tarik ke Polres karena berkaitan dengan anak untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Gilang saat dihubungi.

Baca juga: Viral Perundungan di Kalangan Pelajar, Bagaimana Cara Mendidik Anak Agar Kelak Tak Bully Teman?

Melansir dari TribunJabar, Pj Bupati Subang, Imran pun mendengar kasus ini.

Ia merasa prihatin atas peristiwa yang menimpa AR.

Imran pun menjenguk AR di RSUD Subang, Jumat (22/11/2024) malam didampingi Direktur RSUD Subang, Ahmad Nasuhi dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang, Nunung Suryani.

"Kejadian ini sangat mengiris hati saya sebagai orang tua. Sangat sedih sekali melihat seusia anak yang duduk di bangku sekolah dasar mengalami kasus penganiayaan kekerasan dengan kakak kelasnya di sekolah yang sama,” ujar Imran.

Imran pun telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang untuk segera mengambil langkah tegas.

"Kumpulkan kepala sekolah dan guru sekolah itu untuk segera selesaikan permasalahan tersebut,"

"Saya akan bantu selesaikan juga kasus ini," katanya.

Baca juga: Inilah Sosok WD Bocah SD di Indramayu yang Meninggal saat Sekolah, Anak TKW Diduga Jadi Korban Bully

Imran juga meminta kepala sekolah untuk dinonaktifkan selama proses penanganan kasus ini.

"Kalau perlu, siswa dan apabila guru sekolah tersebut terlibat dalam kasus ini, saya tidak segan-segan untuk saya keluarkan dari sekolahnya dan memberhentikan guru tersebut dalam penugasannya,"

"Kasus ini akan saya proses hukum dibantu oleh pihak Polres Subang," ucap Imran.

Ia pun berharap kasus ini tak terjadi lagi di kemudian hari.

"Saya harapkan ini kasus yang terakhir terjadi," ucapnya.

Baca juga: Tingkah Korban Bully Geng Anak Vincent Rompies Kirim Selfie Disorot, Celeb Nih Bro, Tak Mau Pindah

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved