Tips Kelola Denyut Jantung dan Laju Saat Ikuti Event Lari ala Dokter Tirta Mandira Hudhi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu di antara kunci penting mencapai performa optimal sekaligus mengurangi risiko kelelahan atau cedera ketika race day (hari perlombaan) adalah dengan menjaga keseimbangan antara detak jantung atau heart rate (HR) dan pace (laju) berlari.

Perhatikan kondisi kesehatan dan kenali tanda yang muncul jika merasa tidak nyaman.

Praktisi Kesehatan dan Sports Enthusiasts, dr Tirta Mandira Hudhi mengatakan, denyut jantung setiap orang dapat dipengaruhi oleh metabolisme dan tingkat stres.

Maka dari itu, dibutuhkan latihan, tidak hanya fisik, melainkan pengelolaan stres, demi mencapai performa maksimal.

dr Tirta juga meminta untuk terus konsisten dalam setiap progres berolahraga.

“Tidak perlu menyalahkan diri jika progres terasa lambat, karena kemajuan dalam olahraga membutuhkan waktu dan konsistensi,” ujarnya dalam keterangan yang diberikan Planet Sport Asia, Jumat (29/11/2024).

Hal ini diungkapkan dalam rangka menyambut gelaran Planet Sports Run 2024 yang akan diikuti 6.000 pelari.

Ajang lari yang digelar oleh Planet Sports Asia ini akan diselenggarakan pada 8 Desember 2024 di ICE BSD Jakarta.

Agar latihan berjalan maksimal dan risiko kelelahan dapat dihindari, berikut beberapa tips praktis yang bisa dilakukan menjelang race day.

Pertama adalah latihan terukur.

Pada latihan ini dapat menggunakan alat bantu monitoring detak jantung untuk memastikan tingkat detak jantung dalam kondisi aman.

Hal ini bisa dibantu dengan penggunaan smartwatch untuk memantau heart rate.

Baca juga: HOKA Ajak Komunitas Surabaya Run Challenge Mach Attack, Pengalaman Lari dengan Sepatu Mach X2

Zona heart rate optimal manusia dikatakan adalah 50-85 persen dari detak jantung maksimal (cara mengukurnya adalah yaitu 220 dikurangi usia saat ini).

Selain itu, dalam olahraga lari disarankan untuk tidak tergoda untuk memulai dengan kecepatan tinggi.