Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, AJI Jember Gelar Diskusi Publik 

Aliansi Jurnalis Independen (AJI)  Jember mengggelar diskusi publik tentang akses kesehatan seksual dan reproduksi untuk situasi kehamilan

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Imam Nawawi
AJI Jember gelar diskusi publik tentang kesehatan seksual dan reproduksi. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Aliansi Jurnalis Independen (AJI)  Jember mengggelar diskusi publik tentang akses kesehatan seksual dan reproduksi untuk situasi kehamilan tidak diinginkan di kafe kawasan Perumahan Gunung Batu Kecamatan Sumbersari, Rabu (4/12/2024).

Organisasi profesi ini sengaja melakukan kegiatan tersebut, bagian serangkaian  kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) 2024 di Kabupaten Jember.

Dalam kegiatan itu, AJI Jember turut mengandung Takoner Ledokombo dalam kegiatan diskusi publik tersebut.

Para peserta yang hadir dalam kegiatan itu, dari lintas anggota organisasi profesi jurnalistik, aktifis perempuan dan pers mahasiswa di Kabupaten Jember.

Sementara itu, AJI menghadirkan Ketua LBH Jentera Perempuan Indonesia Fitriyah Fajarwati untuk memaparkan materi kesehatan seksual dan reproduksi untuk situasi kehamilan tidak diinginkan.

Ketua AJI Jember Ulil Albab mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengajak seluruh insan pers agar memuat berita ramah terhadap perempuan, kelompok rentan dan marjinal. Khususnya korban kekerasan seksual.

"Kami sebelumnya juga sudah roadshow di beberapa perusahaan media lokal di Jember. Untuk meminta mereka membuat diksi berita ramah perempuan, khususnya korban pelecehan seksual," ujarnya.

Menurutnya, dalam kegiatan ini sengaja berkerja sama dengan Tangker Ledokombo Jember. Sebab Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini sangat konsen terhadap isu kekerasan terhadap anak dan perempuan.

"Kami ucapkan terima kasih, kepada Tanoker dan teman-teman AJI semua yang ikut mensukseskan acara ini. Mengingat isu kesehatan seksual dan reproduks sangat jarang jadi fokus teman-teman jurnalis di lapangan,"  kata Ulil.

Sementara itu, Founder Tanoker Ledokombo Jember Farha Ciciek mengaku mengapresiasi langkah AJI yang menggelar diskusi kesehatan seksual dan reproduksi. Katanya, ditengah situasi negera dalam kondisi misterius.

"Kondisi negara sedang nano-nano, dimana masih banyak sekali kekerasan seksual perempuan yang masih banyak sekali," imbuhnya.

Mengingat, kata dia, perempuan korban kekerasan seksual nasibnya sering jatuh tertimpa tangga. Karena mereka selalu dikucilkan oleh lingkungan masyarakatnya.

"Jadi sudah jatuh di rumah , tertimpa genteng tembok dan semacamnya. Bahkan mereka dipaksa untuk melalukan aborsi atas kehamilannya," ulasnya.

"Sehingga diskusi seperti ini penting dilakukan dan gerakan ini sangat penting dilakukan," imbuhnya.

Mengingat, kata dia, isu kesehatan seksual dan reproduksi masih menjadi perbincangan tabu di  masyarakat. Hal itu akibat pengaruh budaya dan doktrin agama

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved