Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Kepala Pria ini Dihargai Rp 158 Miliar oleh Amerika Serikat, Simak Sepak Terjang Karirnya

Al-Jawlani adalah sosok yang pernah membelot dari al-Qaeda dan ISIS. Dia juga dikenal sebagai pemimpin kelompok penentang pemerintahan Presiden

Editor: Torik Aqua
Kolase X (dulu Twitter) via Tribunnews
Mohammed al-Jawlani - Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) kini menguasai Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, melalui serangan mendadak yang dipimpin oleh Abu Mohammed al-Jawlani. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok ini menjadi orang yang paling dicari oleh Amerika Serikat.

Bahkan sosoknya kini sampai dijadikan sayembara.

Siapa yang bisa menangkap sosok tersebut akan mendapatkan hadiah miliaran Rupiah.

Diketahui, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) kini menguasai Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, melalui serangan mendadak yang dipimpin oleh Abu Mohammed al-Jawlani (Abu Mohammed al-Golani).

Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Jadi Buruan Dunia, Uni Eropa Siap Melaksanakan, Amerika Getol Menolak

 

Al-Jawlani adalah sosok yang pernah membelot dari al-Qaeda dan ISIS.

Dia juga dikenal sebagai pemimpin kelompok penentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Abu Mohammed al-Jawlani, yang dituduh sebagai pelanggar hak asasi manusia, memimpin HTS, yang merupakan jaringan al-Qaeda dan telah dilabeli sebagai organisasi teroris oleh banyak negara.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah sebesar $10 juta (sekitar Rp158 miliar) bagi siapa saja yang dapat menangkapnya.

Dikutip dari BBC, identitas asli al-Jawlani menjadi perdebatan.

Dalam wawancara dengan PBS, ia mengaku bernama asli Ahmed al-Sharaa, lahir di Riyadh, Arab Saudi, dan dibesarkan di Damaskus, Suriah.

Namun, laporan lain menyebutkan bahwa ia mungkin lahir di Deir ez-Zor, Suriah Timur, dengan rentang tahun kelahiran yang berbeda-beda, antara 1975 hingga 1981.

Karier Militer dan Kepemimpinan HTS

Al-Jawlani bergabung dengan al-Qaeda di Irak setelah invasi militer koalisi yang dipimpin AS pada 2003.

Ia ditangkap oleh pasukan AS pada 2010 dan dipenjara di Camp Bucca, di mana ia bertemu dengan berbagai kombatan militan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved