Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Indra Syok Istri dan Bayi Meninggal saat Persalinan, Tuntut RS Rp 100 M, Sudah Aneh saat Konsultasi

Seorang pria bernama Indra Buana Putra syok istri dan bayinya meninggal dunia saat persalinan. Persalinan itu dilakukan di RSU Sylvani Binjai.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMEDAN/ANIL
Indra Syok Istri dan Bayi Meninggal saat Persalinan, Tuntut RS Rp 100 M, Sudah Aneh saat Konsultasi 

Sekitar pukul 13.00 WIB, pihak RSU Sylvani meminta persetujuan untuk memompa jantung Putri.

Namun sayang, usaha pompa jantung yang dilakukan tidak membuahkan hasil.

Putri pun dinyatakan meninggal dunia. Menurut Risma, Putri tidak memiliki sakit diabetes atau darah tinggi.

"Sampai 8 bulan hamil, tidak ada sakit. Mereka masih berjalan cari makan ketika gak ada dokter. Tapi pas pulang, karena masih kontraksi sakit, balik ke rumah sakit," kata Risma.

Indra Buana menggugat pihak rumah sakit dan empat dokter dengan total tuntutan ganti rugi mencapai Rp 511.650.000 untuk kerugian materiil dan Rp 100 miliar untuk kerugian immateril.

Risma menilai ada kejanggalan dalam penanganan yang dilakukan oleh RSU Sylvani.

Termasuk keterlambatan dalam penyediaan darah dan tidak adanya penanganan sesuai standar operasional prosedur.

"Ada dugaan malapraktik, kesalahan penanganan gak sesuai SOP, tidak ada aturan rumah sakit, hospital by law, terlambat memberi darah, kesalahan memberi obat, itu namanya malapraktik."

"Tapi apapun itu, semua masih berproses. Kami sudah memberi kesempatan untuk mediasi, kami undang klarifikasi, tapi tidak ada tanggapan dokter dan rumah sakit," tutur Risma.

Baca juga: Pilu Tangan Bayi Lumpuh Diduga Akibat Malpraktik, Cedera saat Proses Lahiran, Orangtua Lapor MKDIKI

Karena tidak mendapat klarifikasi yang memuaskan, Indra Buana menggugat RSU Sylvani secara perdata ke PN Binjai.

"Kalau memang ini libur dan ini nyawa, harus ada stand by. Kalau ada gawat darurat, musti ada yang ditelpon datang ke rumah. Kalau itu tidak dimungkinkan, harus sistem rujukan, dikirim ke rumah sakit yang ada dokternya," tambahnya.

Tak hanya itu, dugaan malapraktik ini juga sudah dilaporkan ke Polres Binjai.

Indra bercerita bahwa ia sudah lima tahun menikah dan sudah memiliki dua anak.

"Harapan kami pihak rumah sakit bertanggung jawab atas kehilangan istri dan anak saya," tambah Indra, sang suami.

Terkait kematian ibu dan bayi, kuasa hukum RSU Sylvani, Yusfansyah Dodi, membantah tudingan tersebut dan menyatakan rumah sakit telah mengikuti SOP yang berlaku.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved