Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Indra Syok Istri dan Bayi Meninggal saat Persalinan, Tuntut RS Rp 100 M, Sudah Aneh saat Konsultasi

Seorang pria bernama Indra Buana Putra syok istri dan bayinya meninggal dunia saat persalinan. Persalinan itu dilakukan di RSU Sylvani Binjai.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMEDAN/ANIL
Indra Syok Istri dan Bayi Meninggal saat Persalinan, Tuntut RS Rp 100 M, Sudah Aneh saat Konsultasi 

"Sampai Senin (16/9/2024), almarhumah ada merasakan kandungannya kontraksi dan (saat itu) hari merah Maulid Nabi. Nah, ibunya (Ely Suryningsih) dan almarhum dengan suami pergi ke RSU Sylvani, ternyata tidak ada dokter kandungan, baik dr S maupun dokter lainnya. Kita gak tau ada berapa dokter kandungan di sana. Karena gak ada, mereka (keluarga korban) mencari sendiri lah dokter-dokter di sekitar situ," kata Risma.

Karena tidak ada dokter, keluarga kembali ke rumahnya di Desa Karang Rejo, Stabat, Langkat sembari mencari bidan untuk menghilangkan rasa sakit Putri.

Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Syarifah Syok Anak Kejang Tewas Disuntik di Puskesmas, Kapus Bantah Malpraktik, Komnas KIPI Tangani

Akhirnya mereka kembali ke RSU Sylvani karena kontraksi yang dirasakan Putri semakin kuat pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari Putri kemudian ditangani dokter jaga, yakni dokter F yang menyatakan bahwa detak jantung bayi yang dikandung Putri sudah tidak ada.

"Kita gak tau apa yang dilakukan (dokter jaga), hanya diperiksa begitu saja, langsung dipindahkan ke ruang perawatan, maksudnya dari ruang rawat IGD ke ruang rawat. Di situ dibilang detak jantung si bayi gak ada, kata dr F," ucap Risma.

Menurut Risma, tak ada penanganan medis yang memadai hingga dr FF datang pada pukul 05.30 WIB.

Meskipun diberi antibiotik, Putri mengalami pendarahan.

"Dari pukul 2 tidak ada penanganan, tidak ada pertolongan kepada janin, gawat janin namanya secara medis. Saat itu sebelum datang (dr FF), dikasih antibiotik setelah komunikasi melalui sambungan telepon."

"Sesaat setelah diminum antibiotik, almarhumah pendarahan di kamar mandi. Nah lalu datang dr FF, diputuskan segera operasi," ujar Risma di Pengadilan Negeri Binjai, Kamis (5/12/2024).

Setelah keputusan operasi dilakukan, keluarga Putri sudah mengingatkan persediaan darah.

"Kata mereka (RSU Sylvani) sudah disiapkan," sambungnya.

Namun yang mengherankan, pihak RSU Sylvani Binjai bertanya golongan darah Putri.

"Di RSU Sylvani juga korban melahirkan anak pertama dan kedua, kok bisa di situ dokter atau nakes menanyakan golongan darah apa, kan ada rekam medis, bisa dicek. Darah dipesan tapi terlambat, darah baru ada jam 09.30 WIB, kurang lebih darah 1 liter," kata Risma.

Saat itu, operasi darurat pun dilakukan.

"Kita gak tau, apakah itu darah tercukupi atau tidak dan dari mana (asal darah). Tapi yang pasti, darah baru ada 09.30 WIB. Setelah itu, bayi diberikan sudah meninggal, disuruh Pak Indra (suami almarhumah) menguburkan. Saat itu, tidak dijelaskan kondisi istrinya bagaimana, apakah masih sehat, apakah masih bugar. Tapi kalau penglihatan masih biasa, pasien dimasukkan ke ICU," ucap Risma.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved