Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Keluarga di Kediri Keracunan

Fakta-fakta Satu Keluarga Keracunan, Anak Pertama Sempat Memuntahkan Susu: Rasanya Aneh

Fakta-fakta kasus keracunan yang menewaskan balita di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Editor: Torik Aqua
Kolase TribunJatim.com
Kondisi rumah satu keluarga di Kediri, Jawa Timur yang keracunan diduga akibat upaya mengakhiri hidup 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Fakta-fakta kasus keracunan yang menewaskan balita di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Diduga, peristiwa yang menewaskan balita itu karena upaya percobaan mengakhiri hidup yang dilakukan oleh kedua orang tua korban, Danang (31) dan Minatun (29).

Polisi juga menyebut soal dugaan tekanan ekonomi hingga banyaknya utang.

Hal itu dijelaskan oleh Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, melalui Kanit Pidana Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hery Wiyono.

Ia menambahkan, bahwa berdasarkan keterangan awal dari pihak keluarga, pinjaman online (pinjol) menjadi salah satu pemicu.

Baca juga: Sosok Keluarga di Kediri yang Diduga Keracunan, Dikenal Baik dan Tak Pernah Bermasalah

Tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024).
Tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024). (Tribun Jatim Network/Isya Anshori)

 "Dugaan sementara, ada rencana bunuh diri yang melibatkan suami istri ini. Namun, motif pastinya masih kami selidiki lebih lanjut," kata Ipda Hery saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2024).  

  • Anak pertama memuntahkan susu aneh

Menurut penyelidikan awal, pasangan suami istri tersebut diduga merencanakan aksi bunuh diri bersama kedua anak mereka. 

Baca juga: Kondisi Terkini 1 Keluarga di Kediri yang Keracunan, Anak Sulung Stabil, Orang Tua Butuh Perawatan

Namun, anak pertama yang berusia sekitar 8 tahun berhasil selamat setelah memuntahkan susu yang dicampur racun karena merasakan ada yang aneh pada rasanya. 

Sayangnya, anak bungsu berusia 2 tahun meninggal dunia setelah meminum racun tersebut.  

"Anak pertama sudah dipulangkan karena tidak mengalami gejala serius. Ia hanya sempat meminum sedikit, lalu memuntahkannya. Namun, anak kedua tidak selamat," kata Ipda Hery.  

Baca juga: Sosok Keluarga di Kediri yang Diduga Keracunan, Dikenal Baik dan Tak Pernah Bermasalah

  • Kondisi Korban

Sementara itu, kedua korban, Danang dan Minatun, masih menjalani perawatan intensif di RS Simpang Lima Gumul (SLG) dan belum bisa dimintai keterangan secara rinci.  

Sejumlah barang bukti telah diamankan, termasuk pakaian, sprei yang terkena muntahan, dan susu yang diduga dicampur racun tikus. Semuanya akan dikirim ke laboratorium forensik di Surabaya untuk diperiksa pada Senin (16/12/2024).  

"Kami juga telah mendeteksi penjual racun tikus di sekitar Polsek Ngancar. Berdasarkan keterangan saksi, ibu korban membeli racun tersebut pada Kamis siang," terang Ipda Hery.  

Baca juga: Jerit Pilu Anak di Kediri Lihat Ayah Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Mandi, Sepucuk Surat Kuak Fakta

Namun, hingga saat ini, polisi belum menemukan bungkus racun tikus di lokasi kejadian. 

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap cairan yang ditemukan di lambung korban masih diperlukan untuk memastikan kandungan racun.  

Meski belum ada penetapan tersangka, polisi mengindikasikan bahwa keduanya, baik suami maupun istri, memiliki peran dalam rencana tersebut.  

"Terduga pelaku laki-laki (Danang) mengetahui rencana itu dan tidak berusaha mencegahnya, bahkan seolah membantu melancarkan aksi tersebut. Ada kemungkinan keduanya menjadi tersangka, tetapi kami masih menunggu hasil penyelidikan dan bukti-bukti lainnya," ungkap Ipda Hery.  

Baca juga: BREAKING NEWS - Satu Keluarga di Kediri Tak Sadarkan Diri Diduga Keracunan, Balita 2 Tahun Tewas

Penetapan tersangka baru bisa dilakukan jika ada minimal dua alat bukti yang cukup. 

Saat ini, pihak kepolisian masih mengandalkan hasil laboratorium forensik untuk memperkuat dugaan tersebut.  

  • Dugaan ekonomi jadi pemicu

Penyelidikan juga difokuskan pada tekanan ekonomi yang dihadapi keluarga tersebut, terutama terkait dugaan utang dari pinjaman online. Namun, polisi belum bisa memastikan kebenaran informasi tersebut.  

Baca juga: Nasib Penyanyi Muda Meninggal Dunia usai 3 Kali Pijat, Alami Gangguan Saraf hingga Keracunan Darah

"Informasi soal pinjol memang muncul dari keterangan keluarga, tapi kami masih perlu memastikan lebih jauh," tambahnya.  

Diberitakan sebelumnya, tragedi ini terjadi pada Jumat (13/12/2024) di Dusun Sumberejo, Desa Manggis. 

Peristiwa itu menyebabkan seorang balita meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.  

  • Kondisi Terkini

Kondisi terkini tiga korban keracunan di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, yang dirawat di RS Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri menunjukkan perkembangan yang membaik.

Dua korban dewasa masih membutuhkan perawatan intensif, sementara anak pertama keluarga tersebut kini dalam kondisi stabil.

Kepala Bagian Tata Usaha RS SLG Kediri, Awang Huda Darmawan saat dikonfirmasi menjelaskan, rumah sakit telah memberikan penanganan sesuai dengan prosedur standar operasional (SOP) untuk kasus keracunan. 

Tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024).
Tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024). (Tribun Jatim Network/Isya Anshori)

"Dari ketiga korban yang dibawa ke IGD, dua pasien dewasa saat ini masih memerlukan perawatan intensif, sedangkan anak pertama korban sudah dalam kondisi baik. Alhamdulillah, secara keseluruhan kondisi pasien menunjukkan perbaikan," jelas Awang, Sabtu (14/12/2024).

Awang juga mengungkapkan, langkah-langkah medis difokuskan pada pembersihan tubuh dari racun dan stabilisasi kondisi fisik pasien. 

"Penanganan kami sesuai SOP, yaitu berusaha mengeluarkan sebanyak mungkin racun yang masuk ke dalam tubuh dan memperbaiki kondisi fisik pasien," ujarnya.

"Saat ini, kondisi pasien secara umum mulai membaik, tambahnya.

  • Jenis racun

Terkait jenis racun yang menyebabkan keracunan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh dan tidak berada dalam kapasitas untuk memastikan jenisnya.

Namun, berdasarkan informasi awal yang diterima, racun tersebut diduga merupakan sejenis obat hama atau pestisida.

"Terkait jenis racun yang diminum, rumah sakit tidak dalam kompetensi memastikan jenisnya, hanya saja berdasarkan informasi yang didapatkan diduga sejenis obat hama atau pestisida," ungkap Awang.

Lebih jauh, Awang menuturkan, sejak awal, RS SLG Kediri telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan tim forensik untuk mendukung penyelidikan.

Kehadiran pihak-pihak ini sejak korban pertama kali tiba di rumah sakit membantu mempercepat proses penanganan.

"Koordinasi dengan kepolisian dan forensik sudah berjalan sejak awal. Semua pihak bekerja sama untuk memastikan penanganan terbaik bagi para korban," tuturnya. 

Selain penanganan medis, Pemerintah Kabupaten Kediri juga turun tangan untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.

Menurut Awang, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, melalui Sekretaris Daerah, telah menginstruksikan semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membantu pemulihan korban, baik secara fisik maupun psikologis.

"Hari ini tim dari Pemkab Kediri, termasuk psikolog, akan mendatangi keluarga korban untuk membantu proses recovery, baik untuk pasien maupun keluarganya," pungkas Awang.

Sementara itu, Kepala Desa Manggis, Katiran menjelaskan, korban tewas MRS (2) yang dirujuk ke RS Bhayangkara Kota Kediri telah dipulangkan pada Jumat (13/12/2024) malam dan langsung dimakamkan. 

"Sudah dipulangkan tadi malam dan dimakamkan pukul 00.00 WIB," terangnya

  • Kronologi penemuan 

Diberitakan sebelumnya, tragedi menimpa satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024). 

Korban yang meninggal adalah MRS (2).

Sementara korban lainnya, Danang (31), Minatun (29), dan MDNP (8), tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

Kepala Desa Manggis, Katiran, menjelaskan, insiden tersebut pertama kali diketahui pada Jumat (13/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pihak desa menerima laporan dari warga yang menemukan satu keluarga dalam kondisi tergeletak di dalam rumah mereka.  

"Saat kami tiba di lokasi, mereka semua sudah tidak sadarkan diri," terang Katiran.

Baca juga: 7 Warga Trenggalek Keracunan saat Hadiri Acara, 1 Diantaranya Dinyatakan Meninggal Dunia

"Anak bungsu mereka meninggal dunia, sementara anak sulungnya yang berusia 8 tahun masih sempat menelepon kerabatnya untuk meminta pertolongan," tambahnya.

Kerabat yang datang langsung membuka pintu rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.

Selanjutnya, korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis.

Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan konsumsi makanan atau bahan tertentu yang terkontaminasi.

"Belum ada konfirmasi resmi terkait penyebab keracunan," ujar Katiran.

"Informasi awal yang kami terima menyebutkan bahwa mereka mungkin mengonsumsi sesuatu yang terkontaminasi," tambah Katiran. 

"Namun hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan investigasi kepolisian," lanjutnya.

Sementara itu, pihak kepolisian masih belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini lantaran masih dalam proses penyelidikan.

Pihak kepolisian yang datang langsung memasang garis polisi di rumah korban.

  • Dikenal Keluarga Baik

Tragedi keracunan yang menimpa satu keluarga petani di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Jumat (13/12/2024), menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar.

Korban satu keluarga ini dikenal sebagai pribadi yang supel dan baik hati oleh tetangganya. 

Satu keluarga yang mengalami keracuan adalah, Danang (31), Minatun (29), serta dua anak laki-laki mereka, MDNP (8) dan MRS (2).

Anak bungsu keluarga tersebut, MRS, meninggal dunia akibat insiden ini.

Sementara tiga anggota keluarga lainnya masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

Kepala Desa Manggis, Katiran, menyebut, keluarga ini tidak hanya dikenal sebagai petani yang ulet, tetapi juga memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. 

"Mereka petani hortikultura, seperti cabai dan sayur. Hubungannya dengan tetangga sangat baik. Tidak pernah ada masalah atau konflik, bahkan orang tua korban juga memastikan semuanya baik-baik saja," terang Katiran.

Danang dan Minatun merupakan pasangan petani yang setiap harinya mengelola ladang mereka dengan tekun.

Menurut tetangga, pasangan ini rajin bekerja di ladang dan selalu ramah terhadap siapapun.

"Bapak dan ibu ini sering ke ladang, mereka dikenal baik dengan warga. Tidak pernah ada masalah dengan siapapun," tambah Katiran.

Insiden yang menewaskan MRS dan membuat tiga anggota keluarganya kritis ini mengejutkan banyak pihak.

Saat ditemukan, keempat korban dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam rumah.

Anak sulung mereka, MDNP, masih sempat menghubungi kerabat untuk meminta bantuan.

Meski beredar dugaan keracunan akibat makanan atau minuman yang tercampur bahan berbahaya, penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan tim medis.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Belum ada konfirmasi terkait dengan (masalah red) utang piutang, dan kami juga belum menanyakan karena masih berduka," pungkas Katiran.

Satu anak berusia 2 tahun meninggal dunia, sementara tiga anggota keluarga lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan, Jumat (13/12/2024). 

Korban yang meninggal adalah MRS (2).

Sementara korban lainnya, Danang (31), Minatun (29), dan MDNP (8), tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

Kepala Desa Manggis, Katiran, menjelaskan, insiden tersebut pertama kali diketahui pada Jumat (13/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pihak desa menerima laporan dari warga yang menemukan satu keluarga dalam kondisi tergeletak di dalam rumah mereka.  

"Saat kami tiba di lokasi, mereka semua sudah tidak sadarkan diri," terang Katiran.

"Anak bungsu mereka meninggal dunia, sementara anak sulungnya yang berusia 8 tahun masih sempat menelepon kerabatnya untuk meminta pertolongan," tambahnya.

Kerabat yang datang langsung membuka pintu rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.

Selanjutnya, korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis.

Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan konsumsi makanan atau bahan tertentu yang terkontaminasi.

"Belum ada konfirmasi resmi terkait penyebab keracunan," ujar Katiran.

"Informasi awal yang kami terima menyebutkan bahwa mereka mungkin mengonsumsi sesuatu yang terkontaminasi," tambah Katiran. 

"Namun hal ini masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan investigasi kepolisian," lanjutnya.

Sementara itu, pihak kepolisian masih belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini lantaran masih dalam proses penyelidikan.

Pihak kepolisian yang datang langsung memasang garis polisi di rumah korban. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved