100 Warga Binaan di Lapas Bondowoso Ikuti Skrining HIV/AIDS, Ini Hasilnya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Sebanyak 100 warga binaan pemasyarakatan Lapas Klas II B Bondowoso mengikuti skrining HIV/AIDS, pada Sabtu (28/12/2024).

Skrining dilakukan oleh Dinas Kesehatan Bondowoso. Termasuk melibatkan Puskesmas Tenggarang, dan Kelompok Kerja (Pokja) HIV Kabupaten Bondowoso.

Menurut Kepala Lapas Bondowoso, Nunus Ananto, skrining dilakukan sebagai upaya preventif dan deteksi dini risiko HIV/AIDS.

"Ini juga dalam rangka dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia," katanya pada TribunJatimTimur.com.

Menurutnya, hasil dari skrining semuanya negatif. "Negatif semua," ujarnya.

Baca juga: Gen Z Dominasi Kasus Baru HIV di Kabupaten Kediri, Dinkes Beberkan Penyebab Utamanya

Disinggung tentang jumlah WBP yang hanya 100 orang diskrining, kata Nunus, itu karena menyasar rata-rata warga binaan baru dan belum pernah tes.

"Agenda tahun depan akan diusulkan semua dari WBP sampai pegawai," teranhnya.

Ia menerangkan, selama ini pihaknya secara rutin mengadakan penyuluhan terkait HIV/AIDS bagi warga binaan dan pegawai.

Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pencegahan, penanganan, serta pengurangan stigma terhadap penyakit ini.

Baca juga: Ada 217 Kasus Baru HIV di Jombang, Mayoritas Penderita Berusia Produktif

"Dengan adanya penyuluhan berkala, diharapkan tercipta kesadaran yang lebih tinggi akan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat," jelasnya.

Ia berharap dengan langkah-langkah preventif seperti ini, Lapas Bondowoso dapat terus memberikan kontribusi positif dalam mendukung program kesehatan nasional.

"Ini upaya preventif kami dalam mendukung program kesehatan nasional," pungkasnya