Berita Madiun
PMK Mulai Merebak di Kabupaten Madiun Bikin Pedagang Hewan Ternak Resah, Harga Jual Sapi Kian Anjlok
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sepertinya mulai merebak di beberapa daerah di Kabupaten Madiun pada awal tahun.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sepertinya mulai merebak di beberapa daerah di Kabupaten Madiun pada awal tahun.
Kondisi tersebut menyebabkan aktivitas penjualan sapi ternak, di Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Kamis (2/1/2025).
Pedagang Sapi Ternak asal Desa Pulerejo, Hari Purwatno, mengungkapkan, harga jual sapi saat ini turun drastis. Menurutnya, harga sapi dewasa yang biasanya Rp16 juta kini hanya berkisar Rp 13 juta.
“Aktivitas jual beli di pasar hewan sepi dari biasanya. Sejak pagi, hanya ada tiga ekor sapi yang dijual di pasar,” ungkapnya.
Baca juga: Ratusan Barang Penumpang Tertinggal di Stasiun selama 2024, ini Langkah KAI Daop 7 Madiun
Ia menilai, aktivitas penjualan sapi di pasar hewan yang dekat dengan perbatasan antara Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi, dipicu karena takut, jika sapi yang mereka jual tertular virus PMK.
“Kalau seperti ini terus tidak dapat untung. Kami sebenarnya khawatir kalau sapi ternak yang dijual kena PMK, dan harganya menurun drastis. Semoga ada perhatian dari pemerintah,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun Paryoto menambahkan, pihaknya sempat turun ke pasar hewan, guna melaksanakan penyemprotan disinfektan di sekitar pasar dan kendaraan angkutan hewan.
Baca juga: Cuaca Jatim Jumat 27 Desember 2024: Pasuruan dan Madiun Dilanda Petir, 26 Daerah Hujan Ringan
Selain penyemprotan disinfektan, DKPP juga memberikan cairan antiseptik terhadap hewan sapi yang terindikasi mulut berliur, serta memberikan obat vitamin kepada para peternak di Pasar Hewan Muneng.
“Kami terus mengantisipasi dan pencegahan penularan Penyakit Mulut dan Kuku, agar tidak semakin meluas,” tandas Paryoto.
Tabiat Orang Tua Pembuang Bayi di Madiun, Balik ke TKP Bawakan Susu, Sempat Berikan Nama Khusus |
![]() |
---|
Komitmen Beri Pelayanan Hukum, Kajati Jatim Resmikan Gedung Baru Kejari Madiun |
![]() |
---|
Profesi TKI Dinilai Menjanjikan, 5.253 Warga Kabupaten Madiun Pilih Mengadu Nasib di 31 Negara |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem Melanda Madiun, 6 Rumah di Kecamatan Jiwan Terdampak Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Hujan Deras Semalaman, Puluhan Rumah di Madiun Diterjang Banjir, Aktivitas Warga Terhenti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.