Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pilu Ipang Jual Cilor Pergi Pagi Pulang Pagi Hanya Dapat Rp 40.000 Demi Hidupi Istri dan 3 Anak

Berangkat membawa pikulan cilor, ia keliling dan mangkal di sekolah SD saat pagi hari. Lalu sore hari siap untuk dagang hingga tengah malam

Editor: Torik Aqua
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Nasib pedagang cilor, rela pergi pagi pulang pagi namun hanya dapat Rp 40.000 hidupi istri dan 3 anak 

Sehingga lansia ini tak mungkin menggantungkan hidup kepada anak-anaknya.

Kini, ia hanya bisa mengandalkan keahlian yang dimiliki sejak tahun 1950 itu untuk memenuhi kebutuhan selama di Kuningan.

Pahitnya kehidupan selalu ditelan sendiri. Sebab tak melulu 150 gulalinya laku dalam satu hari.

Baca juga: Siswa SMP Nangis Dagangannya Dibuang Penjual Kantin, Murid Lain Didenda Jika Ketahuan Jajan di Luar

"Disebrang jalan bertemu dengan bapak bapak sudah lansia berjualan dengan menggunakan sepeda

Kita hampiri beliau , beliau Bernama Ahmad Soleh

Abah Ahmad Soleh berjualan gulali Sejak tahun 1950 , 1 Gulali Abah dijual dengan harga 2.000 Ribu Rupiah

Abah hidup sebatangkara di kontrakan yang sempit, anaknya sudah berkuarga di luar kota dan kehidupan anaknya sama memperihatinkan," dikutip dari instagram adiefwafi, Sabtu (21/12/2024) via TribunJakarta.

Sembari menunggu pembeli, ia selalu memanfaatkan waktu dengan membaca Al Quran.

Senyumnya begitu sumringah ketika dihampiri pembeli.

Baca juga: Kakek Penjual Baju Pucat Kehilangan Rp 7,5 Miliar, Menyesal Tergiur Iklan di WhatsApp, Dikira Untung

Bacaan Al Quran nya dihentikan sementara untuk melayani pembeli.

Berapa pun gulali yang laku terjual, selalu disyukuri dengan mengucap 'alhamduliilah'.

Selain itu, ibadahnya juga tak kendor. Sarung selalu dibawanya dalam sepeda yang menjadi teman setia kala berjualan.

"Sambil menunggu pembeli , Abah selalu sempatkan dirinya untuk membaca Al Quran ????

Penghasilan dari berjualan gulali yang tak seberapa itu, ia sisihkan untuk makan, modal usahanya dan membayar kontrakan. Tak jarang abah sering menunggak untuk membayar konterakan karena tidak bisa setiap hari ia jualan mengingat kondisi kesehatannya yang kadang menurun," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pedagang bakso juga menjadi perbincangan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved