Berita Viral
Warga Bangun Tembok 1,5 Meter di Depan Rumah Saudaranya karena Ribut, Beri Akses Motor usai Damai
Viral di media sosial akses jalan ke rumah warga di Kampung Taraju, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung ditutup tembok.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi warga bangun tembok di depan rumah saudaranya menjadi berita viral.
Kali ini viral di media sosial akses jalan ke rumah warga di Kampung Taraju, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung ditutup tembok.
Akses jalan rumah warga tersebut dipasangi tembok setinggi 1,5 meter oleh kerabatnya, persis di depan huniannya.
Kepala desa setempat pun mengungkap kondisi terkini.
Terpantau Tribun Jabar saat mengunjungi lokasi, kedua keluarga tersebut nampak tidak bersedia untuk memberikan keterangan.
Dengan alasan telah berdamai kedua belah pihak.
Sementara itu, Kepala Desa Tarajusari, Uli Mulia menjelaskan, kedua keluarga tersebut memang kerap berseteru.
Lalu puncaknya adalah salah satu keluarga melakukan penutupan akses.
"Ditembok baru dua hari kemarin lah. Tapi sudah dibongkar kemaren (Kamis, 2 Januari 2025). Bukan dibongkar semua, cuman di kasih akses jalan seukuran pintu sekitar 1 meter biar masuk motor aja," ujarnya saat dikonfirmasi telfon, Jumat (3/1/2024), melansir dari TribunJabar.
Baca juga: Hasanudin Bangun Tembok di Akses Jalan karena Takut Tanah Diklaim, Pemdes Tak Mampu Sewa Rp 15 Juta
Uli Mulia mengungkapkan, pihaknya mengaku tidak bisa memberikan informasi lebih detail terkait permasalahan tersebut.
Pasalnya, saat ini keduanya telah sepakat berdamai saat mediasi.
Meskipun begitu, Uli Mulia mengatakan pemerintah desa telah melakukan mediasi terkait permasalahan tersebut.
Bahkan mediasi tersebut dilakukan sebelum dilakukan pembentangan.
"Sebelum ditembok juga sudah di mediasi tanggal 31 Desember pas malam tahun baru. Tapi ngotot keneh yang punya tanah tetep dibenteng. Iya saya mah enggak apa-apa da itu hak yang punya tanah," katanya.
Namun setelah mediasi dan akses ditutup dengan tembok, keluarga yang tidak mempunyai akses tersebut langsung membuat video dan sempat viral di media sosial.
"Nah setelah ditembok baru di mediasi lagi dan alhamdulilah pada sadar dan akur lagi. Cuman itu ditembok biar ada aksi dulu supaya sadar juga. Apalagi kemarin sempat viral juga," ucapnya.
Baca juga: Sidik Bangun Tembok Tutup Jalan karena Tetangga Suka Terima Tamu dari Parpol, Lurah Tak Bisa Larang
Sebelumnya, sebuah gang lain juga ditutup secara sepihak oleh pemilik lahan.
Gang tersebut terletak di Kampung Pos wetan, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Akibatnya warga yang saban hari menggunakan jalan tersebut terpaksa memutar lebih jauh untuk keluar dari permukiman.
Hal ini pun membuat warga setempat meradang dan sempat melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes penutupan gang tersebut.
Pantauan di lokasi, Senin (5/8/2024), gang tersebut berada berada di sepanjang jalan yang membelah sejumlah RT di RW 11 dan RW 12 Kampung Pos wetan, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Poster-poster berisi protes penutupan gang tersebut pun masih menempel di tembok setinggi 3 meter.
Di balik tembok, spanduk berisi pengumuman 'Tanah Ini Milik Marietje' terlihat masih tergeletak.
Juji (56), salah seorang warga setempat yang tinggal 7 meter dari lokasi penembokan, mengaku kecewa dengan penutupan yang dilakukan oleh pihak Marietje pada Sabtu (3/8/2024).
"Ini Gang Rahayu ini, jalan aktif. Setiap hari digunakan warga, yang dagang bawa gerobak, mau sekolah, mau ke masjid pada lewat sini," kata Juji saat ditemui di lokasi.
Juji tak mengetahui secara pasti alasan penutupan Gang tersebut. Yang pasti, penutupan dilakukan secara mendadak tanpa ada pemberitahuan.
"Kalau alasan saya tidak tahu, warga juga tidak tahu. Karena tidak ada pemberitahuan juga waktu akan ditutup," katanya.
Juji tak menampik jika lokasi penutupan merupakan batas tanah yang disebut milik pihak Marietje.
Baca juga: Sunardi Bangun Jembatan Rp 250 Juta karena Jalan ke Rumahnya Ditutup Tetangga, Tak Mau Ada Mediasi
Meski begitu, Juji mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait status tanah tersebut. Apalagi, tanah yang diklaim milik Marietje itu juga dihuni oleh puluhan warga lain.
"Kami sih tidak memaksa atau bagaimana, cuma kalau bisa dibuka lagi, toh ini jalan buat warga juga," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kusmayadi (64) melontarkan hal serupa. Kusmayadi mengaku lahir dan besar di wilayah tersebut. Gang Rahayu yang saat ini ditutup telah ada sejak tahun 1967.
"Gang ini sudah ada sejak saya kecil, Saya lahir tahun 60 di sini. Waktu SD gang ini sudah ada. Sekarang ditutup, kenapa. Kita pengennya dibuka lagi," kata Kusmayadi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bangun tembok di depan rumah saudaranya
Akses jalan rumah warga tersebut dipasangi tembok
Kabupaten Bandung
berita viral
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pengakuan Rasman Habisi Nyawa Ayahnya saat Salat Jemaah di Masjid, Dendam karena Sering Dimarahi |
![]() |
---|
Sosok Janda yang Digerebek Berduaan dengan Kapolsek, Guru PAUD, Ternyata Sang Anak sudah Tahu |
![]() |
---|
Tangis Histeris Istri Sumpahi Suami yang Ketahuan Selingkuh: Ku Doain Melarat Seluruh Hidupmu |
![]() |
---|
Perjanjian Merahasiakan Jika Keracunan MBG Bikin Sekolah Merasa Dirugikan, Hanya Bisa Berharap |
![]() |
---|
Sosok Bupati Buton Alvin Akawijaya Dilaporkan Hilang Oleh Warga, Gegara Tak Ngantor Hampir 1 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.