Berita Kabupaten Kediri
Sempat Melambung Sampai Rp 105 Ribu per Kilogram, Kini Harga Cabai Rawit di Kediri Mulai Turun
Sempat melambung sampai Rp 105 ribu per kilogram, kini harga cabai rawit di Kabupaten Kediri mulai turun. Namun tetap dianggap tinggi.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Kediri menunjukkan tren penurunan pada pekan pertama tahun 2025.
Setelah sebelumnya sempat menembus Rp 100 ribu per kilogram, kini harga cabai rawit turun menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Meski demikian, harga ini masih dianggap tinggi bagi konsumen.
Helmi An Nur, seorang pedagang di Pasar Sayur Pare Kediri, mengungkapkan, harga cabai rawit sebelumnya bahkan mencapai Rp 105 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini, menurutnya, disebabkan oleh rendahnya hasil panen petani, sementara permintaan di pasar besar seperti Surabaya, Jabodetabek, hingga Kalimantan tetap tinggi.
"Kemarin sempat Rp 105 ribu, sekarang sudah turun ke Rp 80 ribu. Tapi permintaan tetap banyak," kata Helmi, Selasa (7/1/2025).
Penurunan harga juga dirasakan oleh Sofyan, petani cabai di Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, Kediri.
Di tingkat petani, harga cabai rawit berada di kisaran Rp 60-75 ribu per kilogram.
Sofyan mengaku harga tersebut sudah menguntungkan bagi petani.
"Alhamdulillah, sekarang harganya bisa sampai Rp 75 ribu per kilogram. Itu lumayan bagus untuk kami," jelas Sofyan.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menyebut , kenaikan harga cabai mulai terjadi menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Komoditas cabai rawit merah mengalami kenaikan terbesar, yang dipicu oleh penurunan produksi akibat cuaca hujan dan serangan penyakit seperti jamur dan virus.
"Tren kenaikan ini mulai turun. Dari pantauan kami pada 6 Januari 2025 kemarin, harga di pasar tradisional sudah turun menjadi Rp 88 ribu per kilogram. Kami berharap tren ini terus melandai," kata Tutik.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Kota Blitar Makin Pedas, Kini Tembus Rp 90.000 per Kg
Tutik juga menjelaskan, wilayah seperti Plosoklaten, Puncu, Kepung, Kayen, dan Plemahan menjadi sentra utama penanaman cabai di Kabupaten Kediri.
Pemerintah akan terus memantau produktivitas dan harga, sehingga dapat menguntungkan, baik bagi petani maupun konsumen.
"Semoga harga tetap stabil dan tidak naik lagi. Kami akan memastikan wilayah panen cabai tetap produktif, agar pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar," ungkap Tutik.
harga cabai rawit
Kediri
Desa Brenggolo
Kecamatan Plosoklaten
Tutik Purwaningsih
TribunJatim.com
berita Kabupaten Kediri terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Cegah Bus Pariwisata di Kediri Ugal-ugalan di Jalan, Polisi Gencarkan Sosialisasi dan Ramp Check |
![]() |
---|
Baznas Kabupaten Kediri Lampaui Target, Bupati Mas Dhito Dorong Sinkronisasi Program dengan Pemkab |
![]() |
---|
Cegah Banjir, Dinas PUPR Kediri Lakukan Normalisasi di 20 Titik Sungai di Sejumlah Kecamatan |
![]() |
---|
Perbaikan Plengsengan Ambrol di Sungai Paron Kediri Ditargetkan Rampung Akhir Januari 2025 |
![]() |
---|
Dinkes Tegaskan Belum Ada Kasus HMVP di Kediri, Ingatkan Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.