Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Putus Penularan PMK, Petugas Gabungan Lakukan Disinfeksi di Seluruh Pasar Hewan di Tulungagung

Putus penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, petugas gabungan melakukan disinfeksi di seluruh pasar hewan di Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area tambatan sapi Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Jumat (10/1/2025). Hal itu untuk memutus virus penyebab penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung melakukan disinfeksi di Pasar Hewan Terpadu (PHT) untuk memutus virus penyebab penyakit mulut dan kuku (PMK), Jumat (10/1/2025).

Sterilisasi PHT ini dilakukan petugas gabungan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu TNI dan Polri.

Petugas dengan alat pelindung diri (APD) menyemprotkan cairan disinfektan ke setiap lorong tambatan sapi secara detail.

Penyemprotan juga dilakukan di tempat penjualan kambing yang ada di bagian belakang PHT.

Demikian juga tempat timbangan sapi, serta tempat penurunan dan menaikkan sapi dari truk.

Selain itu, tempat berjualan pedagang makanan tidak lepas dari semprotan disinfektan.

Kabid Kesehatan Hewan Disnak Keswan Tulungagung, Tutus Sumaryani, mengatakan disfeksi dilakukan setiap pasaran.

“Obatnya efektif bekerja selama seminggu. Jadi kami ulangi setiap hari pasaran,” jelasnya.

Desinfeksi ini juga dilakukan di 8 pasar kambing yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung.

Disnak Keswan juga melakukan disinfeksi di Pasar Hewan Kaliwungu milik Pemerintah Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Tulungagung.

Baca juga: Buntut Ratusan Sapi Terpapar PMK, 9 Pasar Hewan di Ponorogo Tutup 2 Pekan

Tutus mengaku telah meminta Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Rejotangan untuk menangani pasar hewan ini.

“Semua pasar hewan diperlakukan sama. Langkah ini untuk menekan virus dan memutus mata rantai PMK,” tegasnya.

Menurutnya, lingkungan PHT memungkinkan untuk menjadi perkembangan virus.

Selain ada bagian yang tidak terkena sinar matahari, musim hujan turut mendukung virus berkembang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved