Ramadan 2025
Cara Qadha Puasa Ramadan Jika Lupa Jumlah Utang Puasa Tahun Lalu, Dilengkapi Niat Sahur dan Buka
Berikut cara qadha puasa Ramadan jika lupa jumlah utang puasa tahun lalu. Dilengkapi niat sahur dan buka puasa.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut cara qadha puasa Ramadan, jika lupa jumlah utang yang harus diganti.
Untuk diketahui, puasa Ramadan yang ditinggalkan pada tahun lalu, hukumnya wajib diganti.
Jelang Ramadan 1446 Hijriah, jangan lupa membayar utang puasa Ramadan atau qadha Ramadan.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 2025/1446 Hijriah pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Hal ini didasarkan pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) terbitan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang menjadi acuan Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1445 H atau 2024 lalu.
Sementara itu, penetapan awal puasa Ramadan 1446 H oleh pemerintah akan diumumkan setelah digelar sidang isbat.
Lantas bagaimana cara qadha puasa Ramadan jika lupa jumlah utang puasa Ramadan tahun lalu?
Dikutip dari laman kemenag.go.id, melaksanakan qadha puasa sebanyak hari yang telah ditinggalkan merupakan suatu kewajiban.
Baik qadha puasa untuk dirinya sendiri, maupun untuk anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
Namun dalam hal ini, tidak mustahil terjadi bahwa jumlah hari yang harus qadha puasa itu tidak diketahui lagi, misalnya lantaran sudah terlalu lama, atau memang sulit diketahui jumlah harinya.
Dalam keadaan seperti ini, alangkah bijak jika kita tentukan saja jumlah hari yang paling maksimum.
Untuk diketahui, kelebihan hari qadha puasa adalah lebih baik ketimbang kurang.
Kelebihan hari qadha tersebut akan menjadi ibadah sunnah yang tentunya memiliki nilai tersendiri.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadan Senin Kamis di Bulan Rajab atau Bayar Utang Puasa, Simak Caranya
Baca juga: Kata Kemenag Soal Wacana Sekolah Diliburkan 1 Bulan Selama Ramadan 2025, Nostalgia Zaman Gus Dur
Ketentuan Puasa Qadha
Dilansir laman kepri.kemenag.go.id, menurut istilah dalam ilmu fiqih, qadha dimaksudkan sebagai pelaksanaan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam.
Mengenai wajib tidaknya atau qadha puasa Ramadan dilakukan secara berurutan, ada dua pendapat, yaitu:
1. Menyatakan bahwa jika hari puasa yang ditinggalkannya berurutan, maka qadha harus dilaksanakan secara berurutan pula, lantaran qadha merupakan pengganti puasa yang telah ditinggalkan.
2. Menyatakan bahwa pelaksanaan qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, lantaran tidak ada satupun dalil yang menyatakan qadha puasa harus berurutan.
Dengan demikian, qadha puasa tidak wajib dilakukan secara berurutan.
Namun dapat dilakukan dengan leluasa, kapan saja dikehendaki.
Boleh secara berurutan, boleh juga secara terpisah.

Batas Waktu Qadha Puasa Ramadan
Dikutip dari bali.kemenag.go.id, terdapat dua pendapat ulama mengenai waktu batas akhir qadha puasa Ramadan.
Kedua pendapat ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Pertama, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas akhir qadha puasa Ramadan adalah hingga datang puasa Ramadan berikutnya.
Kedua, menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qadha puasa Ramadan.
Qadha puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.
Niat Puasa Qadha Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Bacaan doa buka puasa:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya:
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.
Bisa juga dengan bacaan doa buka puasa seperti berikut:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu, wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya:
"Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah, serta pahala telah tetap, insya Allah."
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita tentang Ramadan 2025 lainnya
qadha puasa Ramadan
Ramadan 1446 Hijriah
utang puasa Ramadan
awal puasa Ramadan 2025
Muhammadiyah
sidang isbat
cara qadha puasa Ramadan jika lupa jumlah utang
TribunMadura.com
Tribun Madura
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 di Kota Surabaya Minggu 30 Maret 2025 Magrib Jam 17:38 WIB |
![]() |
---|
Arti dan Tulisan Minal Aidin Wal Faizin yang Benar, Beserta Kalimat untuk Membalasnya |
![]() |
---|
Anak Sudah Dewasa dan Bekerja, Apakah Orangtua Boleh Tetap Bayarkan Zakatnya? ini Penjelasan MUI |
![]() |
---|
Bacaan Takbir 7 dan 5 Kali Salat Idul Fitri, Tulisan Arab Latin Dilengkapi Terjemahannya |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 di Kota Surabaya Sabtu 29 Maret 2025 Magrib Pukul 17:39 WIB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.