Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Selebriti yang Diduga Pemilik Pagar Laut 30 KM, Nelayan Heru Bocorkan Pemberi Uang Rp 100 Ribu

Pemilik sebenarnya pagar laut sepanjang 30 KM yang viral di Tangerang itu masih belum terungkap, kini perlahan diketahui sosok terduganya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Sumsel, Tribunnews.com
Pagar laut sepanjang 30 KM ternyata melibatkan kepemilikan seorang artis 

TRIBUNJATIM.COM - Pemilik sebenarnya pagar laut 30 KM yang ada di Tangerang itu masih dipertanyakan.

Beberapa sosok dianggap terduga pemilik pagar laut tersebut.

Pagar laut sepanjang 30 KM itu merugikan dan memunculkan dampak negatif bagi nelayan.

Tak hanya nelayan namun juga secara ekologis berdampak negatif.

Perekonomian warga sekitar juga terdampak.

Siapa sebenarnya pemilik pagar laut 30 KM tersebut?

Belakangan terungkap ada selebriti tanah air yang ikut terlibat dalam pemasangan pagar laut dengan memanfaatkan warga itu.

Ada sosok selebriti tenar diduga di balik pembangunan pagar laut yang membentang 30 KM di perairan Tangerang-Banten.

Seorang nelayan bernama Heru mengungkapkan selebriti yang tak dibeberkan namanya itu memberikan upah untuk para pekerja yang membangun pagar laut.

Heru membeberkan upah pekerja menurut taksirannya sebesar ratusan ribu rupiah.

Baca juga: Sosok Pemilik Pagar Laut di Tangerang Akhirnya Teridentifikasi, 21.950 Jiwa Terdampak, Ekologi Rusak

Selain itu, juga ada pekerja borongan.

"Kalau menurut taksiran upah si kalau standar pekerja Tangerang Utara ini sekitar Rp100-125 ribu per hari. Saya dengar juga ada yang borongan, ada yang upah harian, paling tidak dia kejar target," ungkap Heru sembari tersenyum, dari tayangan Youtube Wartakotalive, Minggu (12/1/2025).

Terkait dengan pemasangan pagar laut tersebut, Heru mengaku sudah mengetahuinya sejak lama.

Karenanya Heru syok saat mengetahui ada pemasangan pagar bambu di laut namun tidak pernah ada pemberitahuan dari pemerintah daerah.

"Kalau memang buat budidaya di laut, itu ada spek masing-masing, misalnya budidaya kerapu ada panjang lebar tinggi, budidaya kerang hijau rancangannya bukan begitu. Saya juga budidaya kerang hijau. Misalnya spek menangkap cumi atau udang, bukan begitu, kayak bagan apung. Makanya bukan alasan pagar itu buat budidaya masyarakat, saya rasa jauh dari harapan masyarakat," ungkap Heru.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved