Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Shoji Dibayar untuk Menganggur - Sekolah Tagih 2,6 Juta buat Makan Gratis Guru

Berita viral terpopuler kali ini menyoroti kisah Shoji, petugas damkar bernama Sandi, dan sekolah di Bogor.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
Berita viral terpopuler hari ini, Rabu (15/1/2025): Shoji Dibayar untuk Menganggur - Sekolah Tagih 2,6 Juta buat Makan Gratis Guru 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut tersaji berita viral terpopuler hari ini, Rabu (15/1/2025).

Segmen berita terpopuler kali ini menyoroti kisah Shoji, petugas damkar bernama Sandi, dan sekolah di Bogor.

Pertama, warga Jepang bernama Shoji sempat dipecat dari kantor.

Kini dia justru dibayar oleh seseorang untuk menganggur saja hingga mengantongi Rp1,3 miliar.

Kedua, sosok petugas pemadam kebakaran (damkar) menjadi sorotan usai dipecat diduga imbas kuak borok instansinya.

Pria bernama Sandi ini kembali membeberkan bahwa gajinya dipotong Rp400 ribu untuk BPJS namun tak pernah bisa dia nikmati.

Ketiga, sekolah di Bogor viral karena menarik Rp2,6 juta ke siswanya.

Mereka berdalih menggunakan uang itu untuk membayar makan gratis guru.

Lebih lanjut, simak berita viral terpopuler hari ini di bawah ini.

1. Dulu Dipecat dari Kantor, Kini Shoji Dibayar Klien untuk Menganggur Saja, Kantongi Rp 1,3 miliar

Pria ini punya pekerjaan yang unik untuk tak melakukan apa-apa atau bisa dibilang menganggur saja.

Pria asal Jepang bernama Shoji Morimoto ini bahkan pada 2024, mampu mengantongi 80.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,3 miliar dalam setahun.

Shoji disebut pernah menunggu pelari maraton di garis akhir, sampai melakukan video call ketika kliennya bosan.

Tak hanya itu, Shoji pernah disuruh untuk menggantikan dan menghadiri konser bersama teman klien. 

Dikutip dari CNBC (6/1/2025), dia bekerja dengan menemani seseorang atau mendatangi suatu acara sesuai permintaan.

Ide Shoji Morimoto untuk pekerjaan ini bermula ketika dirinya dipecat dari pekerjaan kantor pada 2018.

Baca juga: Dulu Nganggur Kini Sukses Jadi Petani Muda, Marwan Bisa Dapat Rp1,5 Juta Sehari, Pakai Sistem Modern

Pria asal Jepang, Shoji Morimoto yang dibayar kliennya untuk tak melakukan apa-apa alias menganggur saja, bisa kantongi hingga Rp 1,3 miliar setahun
Pria asal Jepang, Shoji Morimoto yang dibayar kliennya untuk tak melakukan apa-apa alias menganggur saja, bisa kantongi hingga Rp 1,3 miliar setahun (Kolase Instagram)

Saat itu, ia dikritik karena kurang inisiatif dan berkontribusi bagi perusahaan.

Namun, kritik tersebut justru menjadikan Morimoto mulai berkarier untuk “tidak melakukan apa-apa” yang menghasilkan uang.

Sejak saat itu, Morimoto mulai menerima berbagai permintaan dari warga yang ingin ditemani, meski tanpa melakukan apa-apa.

“Saya pernah berada dalam situasi yang sangat sulit, seperti mengantre di bawah terik matahari, berdiri berjam-jam dalam cuaca yang sangat dingin, menghadiri pesta yang hanya dihadiri oleh orang asing, dan berdiri sendirian di atas panggung di depan banyak orang tanpa melakukan apa pun,” ujar dia.

“Namun, apa pun kemalangan yang pernah saya alami, saya merasa bahwa itu adalah sesuatu yang istimewa yang hanya terjadi karena saya melakukan pekerjaan ini, jadi saya masih bisa menghargainya,” sambungnya.

Baca selengkapnya

2. Gaji Sandi Dipotong Rp400 Ribu Dalih untuk BPJS Tapi Tak Dibayarkan Damkar, Anak Sakit Dihina Atasan

Kontrak kerjanya sebagai anggota Damkar Depok tidak diperpanjang, Sandi Butar Butar curhat kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.

Ditemani pengacaranya, Deolipa Yumara, Sandi Butar Butar menemui Dedi Mulyadi di kediamannya Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

Sandi Butar Butar dan Deolipa Yumara pun diterima langsung oleh Dedi Mulyadi.

Sandi bercerita awal mula dirinya bisa bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran.

Mulanya ia sempat bekerja sebagai wartawan infotainment setelah lulus kuliah jurusan advertising.

Saat dirinya menganggur, temannya memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan sebagai anggota Damkar Depok.

Lalu ia pun mencoba melamar sebagai anggota Damkar Depok hingga diterima.

Baca juga: Proyek Masjid Ide Ridwan Kamil Kini Mangkrak, Dulu Warga sampai Galang Dana, Struktur Dievaluasi

Sandi mempertanyakan soal isi evaluasi terkait dirinya yang membuat kontrak kerjanya tidak diperpanjang Dinas Damkar Kota Depok.
Sandi mempertanyakan soal isi evaluasi terkait dirinya yang membuat kontrak kerjanya tidak diperpanjang Dinas Damkar Kota Depok (KOMPAS.com)

Sandi menuturkan, dirinya memiliki kemampuan bela diri pencak silat.

Pada awal bertugas, Sandi mengaku sebagai pribadi yang pendiam.

Sandi mengaku sempat menjadi korban perundungan atau bullying saat awal menjadi anggota Damkar Depok.

"Saya jadi korban bully. Karena memang waktu itu kan penerimaan saya jujur semua nih," kata Sandi kepada Dedi Mulyadi.

"Penerimaan honorer itu kan bawaan banyak, oh anak pejabat," imbuhnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (14/1/2025).

"Saya diam, saya mikir kan, cuma gua bukan bawaan siapa-siapa. Ya saya ngerasain gitu, bahkan ada teman juga yang udah minta maaf, celana saya didodorin, saya diam," ceritanya.

"Kaki saya ditendang, sampai saya pernah saya apel baret saya diambil, saya disuruh push up, ya saya diam gitu," sambungnya.

Baca selengkapnya

3. Alasan Sekolah Minta Siswa Bayar Rp 2,6 Juta untuk Makan Gratis Guru, Sebut Anggaran Tidak Tersedia

Terungkap alasan sekolah minta siswa bayar untuk makan siang gratis guru.

Diketahui, sekolah yang dimaksud adalah SMA Negeri 2 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sekolah ini viral karena keresahan para orangtua karena para murid diminta membayari gurunya makan siang gratis.

Dalam kabar yang viral di media sosial, pihak SMA Negeri 2 Cileungsi dituding meminta para siswa membayar Rp2.650.000 per tahun untuk kebutuhan sekolah.

Salah satu kebutuhan dari uang Rp2.650.000 itu adalah untuk makan siang gratis para guru.

Atas permintaan sumbangan jutaan rupiah tersebut, ratusan orang tua murid tak terima.

Kabarnya sebanyak 387 orang tua murid melayangkan protes kepada pihak sekolah.

Marlon Sirait, salah satu orang tua murid yang tak terima dengan dugaan pungli itu langsung mendatangi SMA Negeri 2 Cileungsi.

Baca juga: Gibran Tak Mau Santap Menu Makan Siang Gratis di Sekolahnya, Lauk Pauk Tahu Tempe: Masih Kenyang

Alasan Sekolah Minta Siswa Bayar Rp 2,6 Juta untuk Makan Gratis Guru, Sebut Anggaran Tidak Tersedia
Alasan Sekolah Minta Siswa Bayar Rp 2,6 Juta untuk Makan Gratis Guru, Sebut Anggaran Tidak Tersedia (IST via TribunJabar)

Dalam tayangan di kanal youtube SCTV, Marlon mengurai kekecewaannya setelah anaknya disuruh membayar sumbangan jutaan rupiah.

Perasaan kecewa itu menggelayuti Marlon lantaran pihak sekolah tak sinkron dengan program pemerintah terkait makan bergizi gratis.

Sementara pemerintah membayari makan siang gratis untuk murid, pihak SMA di Cileungsi itu malah meminta muridnya membayari makan siang untuk guru.

"Orang tua yang tidak mampu ini sangat prihatin karena ketua komite itu terkesan memaksa kami melakukan pungutan Rp2.650.000 per orang tua siswa, salah satunya itemnya untuk memberikan makan siang guru secara gratis," kata Marlon Sirait.

"Sementara Pak Prabowo justru mau memberikan makan siang gratis ke anak-anak kami," sambungnya.

Baca selengkapnya

----- 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved