Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Diduga Gegara Menu Makan Bergizi Gratis, Puluhan Siswa SD Diare, Guru Juga Kena: Daripada Dibuang

Gejala perut mual dan diare yang dialami puluhan siswa ini diduga disebabkan oleh konsumsi menu MBG yang disediakan oleh sekolah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/DANI JULIUS
Ilustrasi contoh makan siang gratis, puluhan siswa SD di Nunukan Selatan diare diduga akibat MBG 

"Pihak SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) berjanji akan menjadikan peristiwa ini sebagai evaluasi dan memperbaiki pelayanan mereka," tutur Hairuddin, melansir Kompas.com.

Dalam pertemuan tersebut, pihak dapur mengakui bahwa mereka memiliki jadwal memasak untuk anak yang bersekolah pagi, dimulai menjelang waktu subuh.

Kemudian kembali memasak untuk anak-anak yang masuk sekolah siang mulai pukul 09.00 WITA.

"Kami menduga, menu pengantaran makan pagi yang tidak habis, dibagikan untuk menu pengantaran siang."

"Ada lauk yang basi, namun ada juga yang masih bagus. Begitu juga anak murid kami, ada yang tidak mengalami diare, mungkin kebagian lauk yang bagus," jelasnya.

Baca juga: Siapa Sosok Wali Semangka Viral Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit? Hajjah Norsehat Ludahi Air Doa

Hairuddin berharap kasus ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak yang bertanggung jawab atas program nasional ini.

"Jangan sampai program yang bertujuan mulia ini tercoreng akibat peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi, seperti kejadian di SDN 03 Nunukan Selatan, yang memiliki 597 murid yang menjadi sasaran MBG," katanya.

Ia menegaskan bahwa saat ini kasusnya sudah teratasi, dengan pihak pengelola berjanji akan melakukan evaluasi dan menjamin bahwa kasus serupa tidak akan terjadi lagi.

"Itu harapan kami pihak sekolah, dan tentu harapan semuanya," tutup Hairuddin.

FOTO Contoh Makan Bergizi Gratis: Fajar Ibu Kantin Berhenti Jual Nasi karena Ada Makan Siang Gratis, Padahal Biasanya Jual 70 Porsi
Ilustrasi contoh Makan Bergizi Gratis (KOMPAS.COM/AKHMAD DHANI)

Di sisi lain, wacana pemanfaatan dana zakat untuk membiayai program MBG yang disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Sultan Najamudin Bachtiar, menuai kritik.

Menurut dia, masyarakat perlu berpartisipasi mendanai program makan bergizi gratis karena anggaran pemerintah tidak akan cukup untuk membiayai program tersebut.

"Contoh, bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini," ujar Sultan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

"Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir, kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh."

Wacana ini lantas menuai kritik dari organisasi masyarakat Islam karena dana zakat semestinya hanya boleh dinikmati oleh golongan yang berhak, antara lain masyarakat fakir miskin.

"Kalau dari dana zakat akan ada ikhtilaf atau perbedaan pendapat di antara para ulama, kecuali kalau makanan bergizi tersebut diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga fakir dan miskin," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas, Rabu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved