Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Motif Menantu Tusuk Mertua Pakai Pisau Dapur di Surabaya, Berawal dari Cekcok dengan Istri

Terungkap motif pria berinisial APM (31) menantu menusuk ayah mertuanya DW (47) hingga terkapar di rumah.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Saat Anggota Unit Reskrim Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya membawa Tersangka APM ke Mapolsek Tegalsari, Rabu (15/1/2025) 

Bahkan masih sempat menahan keluarnya darah dari luka sobek itu menggunakan gumpalan kain yang digenggam menggunakan kedua tangannya. 

Setelah beberapa menit bertahan dengan lukanya seraya menunggu kedatangan ambulan. Ternyata Korban DW mengeluhkan nafasnya mulai sesak. 

Akhirnya, beberapa warga membawa korban ke RS Williams Booth Surabaya dengan cara membonceng tubuh korban yang diapit dengan dua orang.

"Tadi informasi dari istrinya, sudah dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya," katanya. 

Berdasarkan informasi yang didengarnya, Luluk menduga, Pelaku APM kesal karena keinginan untuk mengajak istrinya BL untuk segera pulang ke rumah kontrakan, dihalangi oleh mertuanya. 

Namun, alasan tersebut terbilang dilematis bagi sang mertua. Karena mustahil mertua atau orangtua BL bakal rela dan tega melihat anaknya terus menerus dianiaya suaminya sendiri. 

"Istrinya ini datang ke rumah orangtua. Suaminya ngajak pulang; ayo pulang gitu, ini lho aku bawa uang. Tapi si istrinya tetap gak mau. Nah, bapaknya belain; kalau gak mau ya sudah nanti saja," jelasnya. 

Terlepas dari permasalahan keluarga yang cenderung pribadi melingkupi kompleksitas kasus tersebut. 

Luluk tetap ingin melihat kasus ini secara objektif bahwa dibalik percekcokan pasutri tersebut terdapat pelanggaran tindak pidana. 

Bahwa ada pihak yang wajib bertanggungjawab sebagai tersangka dari aksi tindak pidana penganiayaan; penusukan wargannya berinisial DW, yakni Pelaku APM yang harus segera ditangkap pihak Kepolisian

"Harapannya ya segera ditangkap. Karena ini sudah fatal. Baru sekali ini puncaknya, fisik. Tapi kalau omong kasar ya sering," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved