Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Bulog Ponorogo Siap Beli Gabah Petani Sesuai HPP

Bulog Ponorogo siap membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

Istimewa
Ilustrasi - kondisi sawah di Desa Paringan yang berupa terasering. Saat ini sedang masa tanam. Bulog Ponorogo siap membeli gabah petani sesuai HPP. Sesuai keputusan Badan Pangan Nasional RI, Nomor  2 tahun 2025 tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO -  Bulog Ponorogo siap membeli gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Sesuai keputusan Badan Pangan Nasional RI, Nomor  2 tahun 2025 tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.

“Kami siap membeli gabah petani sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah),” ungkap Kepala Cabang Bulog Ponorogo, Budiwan Susanto, Jumat (15/5/2025).

Dia menjelaskan harga terbaru sesuai keputusan Badan Pangan Nasional, harga gabah kering panen (GKP) di petani dibeli dengan harga Rp 6.500 per kilogram.

“Untuk yang utama kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen,” kata Budiawan ketika dikonfirmasi Tribunjatim.com.

Baca juga: Peran Bulog Madiun dalam Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan 1 Ton Beras dan 300 Liter Migor

Sedangkan GKP diluar kualitas 1 (GLK-1) di petani dibeli dengan harga Rp 6.200 per kilogram. Harga tersebut dengan kadar air 25 persen dan kadar hampa 11-15 persen.

Lalu GLK-2 di petani dibeli dengan harga Rp 6.075 dengan kadar air 26 sampai 30 persen. Pun kadar hampa maksimal 10 persen.

Selanjutnya GLK-3 di petani dihargai Rp 5.750. Syaratnya adalah kadar air 26 sampai 30 persen. Lalu kadar air 11 sampqi 15 persen.

Baca juga: Dulu Diburu, Kini Beras SPHP Bulog Kurang Diminati Warga Tulungagung, Ini Penyebabnya

Kemudian Bulog Ponorogo juga menyerap gabah kering panen di penggilingan. Jika di penggilingan kualitas utama diberi harga Rp 6.700 per kilogram.

Untuk GLK-1 di penggilingan maksimal kadar air 25 persen dan kadar hampa 11 sampai 15 persen dihargai Rp 6.400 per kilogram. 

Lalu untuk GLK-2 di penggilingan kadar air 26 sampai 30 persen dan kadar hampa 10 persen, diberi harga Rp 6.2575 per kilogram. 

Baca juga: HPP Gabah Kering Naik Jadi Rp 6.500, Petani di Bondowoso Khawatir Permainan Harga oleh Tengkulak

Terakhir GLK-3 di penggilingan kadar air 26 sampai 30  persen dan kadar air 11 sampai 15 persen dibeli dengan harga Rp 5.950 per kilogram.

“Itu adalah keputusan rafaksi harga terbaru 15 Januari. Harga nanti ditentukan dan diukur. Kalau kondisinya memang tidak sesuai ya ada fraksi harga,” tambahnya.

Budi mengatakan bahwa petani bisa langsung menjual ke Bulog Ponorogo.

“Yang jelas bulog siap beli gabah petani sesuai HPP dan petani bisa menjual ke kami,” tegas Budiwan

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Lumajang Tembus Rp 110 Ribu per Kg, Pemkab Sebut Bagus untuk Petani 

Perihal di Desa Paringan, petani beberapa waktu lalu sempat sambat. Lantaran, saat panen panen di akhir Desember 2024 lalu hanya dibeli harga rendah.

“Kami turun ke lapangan. Bertemu dengan PPL. Saat ini sudah tidak ada panen. Yang sambat itu waktu akhir Desember dan awal Januari,” urainya.

Bahwa, kondisinya di lokasi malam turun hujan. Dan petani panen menggunakan manual. Kemungkinan besar kadar hampa dan kadar air tinggi.

Baca juga: BPBD Sebut Jalan Antar Desa Wagir dan Wates Ponorogo Segera Diperbaiki, Proses Hibah

“Ya yang jelas kami Bulog siap menyerap sesuai HPP,” klaimnya.

Penyuluh Pertanian Paringan, Edy Widodo bersyukur jika bulog siap menyerap ke lokasi gabah petani di Desa Paringan. Terlebih ada aturan yang terbaru.

“Memang kondisi panen di Paringan itu banyak campur. Misal panen 12 sak tinggal 10 sak yang bisa diambil. Alhamdulillah kalau Bulog bisa menyerap apalagi kalau ke lokasi,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved