Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Motor Pinjaman Dibakar Pemuda, Guru Nurdin Rupanya Tinggal di Gubuk, Dulu Jalan Kaki ke Sekolah 3 Km

Kehidupan guru Ahmad Nurdin (50), yang motornya dibakar pemuda ternyata memilukan. Ia selama ini tinggal di gubuk.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Nur Khalis
Motor Pinjaman Dibakar Pemuda, Guru Nurdin Rupanya Tinggal di Gubuk, Dulu Jalan Kaki ke Sekolah 3 Km 

Selama ini, dia hanya menggantungkan hidupnya dari upah menjadi guru yang jumlahnya tidak seberapa.

"Tidak sampai Rp 1.000.000 per bulan," katanya. 

Meski hidup dalam serba kekurangan, Pak Nurdin tak pernah menyerah dalam mendidik anak-anak di desanya.

Namun, motor yang dibakar itu menjadi simbol betapa kerasnya perjuangan seorang guru yang mengaku tidak pernah mendapat bantuan memadai dari pemerintah itu. 

"Saya hanya satu kali mendapatkan bantuan BLT senilai Rp 300.000, itu beberapa tahun yang lalu," ujar Nurdin.

Baca juga: Murid SMA Ancam Guru Pakai Pedang dan Bakar Motor Korban, Akui Tersinggung Ucapan saat Upacara

Ia pun berharap insiden serupa tidak terjadi lagi, terutama kepada guru-guru yang dengan tulus mengabdi meskipun dalam keterbatasan.

Ia juga berharap pelaku pembakaran motornya diproses sesuai hukum. "Semoga pelaku bisa sadar dan berubah," katanya. 

Kisah Pak Nurdin merupakan potret nyata dari seorang guru yang berjuang tanpa kenal lelah meskipun hidup dalam kekurangan.

Motor pinjaman yang dibakar adalah merupakan pengorbanan seorang pendidik yang tidak hanya menghadapi tantangan fisik, tetapi juga mental dalam menjalankan tugas mulianya.

Pelaku adalah Ahmad Qurtubi (19), tamatan SMA di luar kota yang merupakan pemuda di desa setempat.

Sepulang dari mengajar, pelaku mencegat korban di akses jalan Dusun Bugis, Desa Pajanannger.

"Kejadian itu sepulang saya dari sekolah, sekitar jam setengah dua siang," tutur Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

"Katanya pelaku tersinggung dengan pernyataan saya saat menjadi pembina upacara di sekolah," ujarnya.

Korban mengaku tidak tahu dari mana pelaku mendengar pernyataannya saat menjadi pembina upacara di sekolah.

Sebab korban tidak menyingung siapa pun dan tidak menyebut nama siapa pun.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved