Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Wawancara Eksklusif Dengan Ketua DPRD Ponorogo, Kang Wie : Genjot Wisata Hingga Pertanian

Sosok Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno bukan sosok asing di Bumi Reog, ia menduduki kursi legislatif sudah tahun 2004

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
Pimpinan Redaksi Tribunjatim, Tri Mulyono wawancara eksekutif dengan Ketua DPRD Ponorogo, Kang Wie  

Selesai periode lama dan masuk periode baru kita proses lagi bapemperda untuk ditindaklanjuti. Alhamdulilah dari hasil fasilitasi

Tanggal 13 Januari ditetapkan perda inisiatif menjadi perda bersama eksekutif tentang 2 raperda

Dalam 2 perda ini tidak sekedar. Misal PKL mengatur dan memberikan pemberdayaan. Perda pengaturan dan pemberdayaan PKL

Tidak sekedar mengatur PKL. Mungkin PKL berpikir kita akan diatur. Kita juga mengatur lebih tertib, lebih tertata rapi pedagang kita atur

Juga ada pemberdayaan . Pemkab mempersiapkan tempat ditindaklanjuti perbup mana yang bisa digunakan PKL. 

Hanya rambu- rambu didalam perda. Misal berjarak 10 meter jalan nasional. 7 meter jalan provinsi dan 5 meter jalan kabupaten . Jangan sampai di tempat yang ada rambu lalu lintas.

Membuat rambu-rambu perbup yang menyusun

Setelah PKL tertata rapi. Bagaimana PKL berdaya. Manakala membutuhkan pinjaman modal,memberikan pendidikan PKL.

Kita mempersiapkan pemkab tentang bantuan modal pendidikan-penriidkan dan pelatihan lain kerjasama dan komunikasi antar pemda beberapa hal yg menjadi perda PKL

PKL bukan gusur atau menyingkirkan 

Tri Mulyono  : Raperda inisiatif DPRD, berarti ada jaring aspirasi dengan teman PKL. Artinya sudah ada komunikasi dengan PKL

Kang Woe : masih ada sk akademik, Banyak melibatkan stakeholder . Kita mengundang PKL, perguruan ringgi. Berbagai masukan kita rangkum menjadi draft raperda menjadi inisiatif dprd

Tri Mulyono : inisiatif dprd dan dengan cepat disetujui oleh eksekutif . Kelihatan hubungan dengan eksekutif baik dan kancar barangkali jadi contoh

Kang Wie : Kira sederhana saja mikirnya

Bahwa Pemda terdiri bupati dan jajaran dengan DPRD. Sebenarnya dwi tunggal

Bagaimana Pemda bisa berjalan. Ada komunikasi baik dalam rangka kepentingan pembangunan Ponorogo

APBD 1 tahun. Membuat aturan yang ada. Kenapa begitu cepat? Sebenarnya bukan inisiatif saja. Perda oleh eksekutif juga sama-sama kita proses bareng.

Artinya ada kata sepakat Pemkab dan DPRD bagaimana menjalankan pembangunan dengan sebaiknya .Tidak bisa semaunya bupati maupun DPRD

Berangkat dari itu satu kuncinya. Demi kepentingan ponorogo harus bisa sama-sama

Kita sepakat, karena APBD minim membuat inovasi bagaiamana Ponorogo berjalan tanpa tergantung pusat. Apa yg menjadi pusat.

Misal DAU,  DAU spesifik. Sangat-sangat terbatas rangka alokasi kegitan masyarakat z Ada keinginan bupati sampai akhir periode PAD  kita Rp 1 Triliun 

Sekarang PAD kita Rp 436 M. Masih jauh ya

Naik 5 tahun kedepan, peningkatan rata-rata hanya Rp 30 Miliar . Sangat tidak nyampek kesitu

Apa yang menjadi keinginan bupati. Membuat bagaimana PAD tambah. Dengan membuat lahan baru. Misal di Sampung muncul Monumen Reog. Konon di atas  GWK.. Setelah ada bangunan tanah situ dulu Rp 50 ribu per meter

Bukan hanya 100 persen. Akan menjadi tempat wisata, dapat PAD. Nanti kita suport. Bagaimana Bupati punya terobosan 

Menarik dana dari pemerintah pusat. Kementerian PU, Pariwisata sangat memungkinkan ap

Apa yang  PSN bagaimana menarik kesitu

Kuncinya kalau kepentingan Ponorogo kenapa harus jaga diri harus bareng-bareng.

Tri Mulyono: Hubungan baik mulus antara DPRD dan Pemkab tak lepas sosok dibaliknya. Di DPRD Kang Wie dikenal masyarakat merakyat . Kang Giri, Bupati Sugiri Sancoko dikenal kreatif. Secara personal hubungannya kang Wie dan kang Giri bagaimana

Kang Wie : Secara personal antara pak giri dengan saya pribadi, kalau lahir dari rahim sama. Beliau besar dan masuk organisasi NU hanya tingkatan berbeda

Keinginan kayaknya sama. Sehingga wah kebetulan beliau yang jadi. Tentu chemistry angsung nyambung. Konon ceritanya dekat dengan masyarakat dan ulama

Tri Mulyono m : kedepan terobosan apa lagi yang jadi prioritas 

Kang Wie : ada beberapa perda disiapkan

Program untuk penyusuan peraturan daerah 2025

Sebelumnya saya punya pikiran sejak dilantik. Apakah secara kuantitas membuat banyak perda tetapi tidak efektif. Lebih baik kualitatif ada perda tetapi sangat efektif.

Bukan berarti menyiapakan bebeeapa perda. 2025 untuk inisiatif. Kami siapkan ada perda desa, pendidikan wawasan kebangsaan, muatan lokal, produk lokal.

Monumen reog kita juga mempersiapkan.

Entah lewat inisiatif atau dengan Bupati dalam rangka menarik dana nanti kita buat sebuah perda yang bisa menaungi itu. Perlindungan kemajuan kebudayaan

Itu nanti kita brakedown dengan teman-teman bsesuai komisi masing-masing. Inisiatif misal pendidikan wawasan kebudayaan. Akan pas  inisiatif komisi A

Produk lokal bagaimana PKL-PKL, ada monumen reog wisata lain muncul produk 

Bagaimana produk lokal tidak dari produk lokal. Dalam rangka suport 1 T

Tri Mulyono: Perkembangan Ponorogo, beberapa tahun memang bagus. Infrastruktur masyarakatnya fasilitas . Barangkali ada evaluasi. Sektor sudah memang bagus. Sektor yant masih di genjot

Kang wie : Ponorogo berbicara petani. Sektor utama pertanian. Harus kita perkuat lagi. Ini lumbung pangan kita.

Pemerintah pusat ada kebijakan yang sudah berjalan makan bergizi gratis. Kita sudah siap dengan produk pertanian kita

Juga wisata, retribusi hanya tambahan. Tentunya digenjot bareng kunci utama pertanian

Sektor on the track. Pertanian pupuk langka. Pertanian pengairannya. Pertanian nilai jual tidak sesuai dengan apa yant disiapkan

Perlu ada komunikasi aktif. Kalau ngmng pupuk sudah menjadi kebijkan pemerintah pusat

Kemarin kita mengundang PPL. PPL ada 150 an di Ponorogo. Kenapa Pertanian kita pupuk langka. Mereka juga bagaimana menghitung sebenarnya.

Salah satu mereka akan menghitung e rdkk di masing-masing wilayah. Apakah benar-benar sesuai dengab diusulkan

Apakah Lahan Pertanian yang di luar kepentingan pertanian. Di pekarangan Perhutani seharusnya tidak dapat masuk kesana

Sehingga ngomong pupuk langka atau telat pemerintah pusat pun sudah mempersiapkan pupuk.

Kemudian lebih-lebih ada aturan tata niaga pupuk. Kita tidak kaget meski pun juknis belum sampai

Pertanian bagaimana perairan lancar. Menyiapkan sumur-sumur dalam. Wisata aman. Pertanian aman

Kegiatan masyarakat infrastruktur jalan dengan PAD Rp 1 T kita aman sangat tidak tergantung pemerintah pusat Apbd 2,3. Kalau PAD Rp 1 T separuhnya

Tri Mulyono : fasilitas kesehatan RSUD dr Harjono. IGD terbaik se Indonesia wilayah Kabupaten 

Kang Wie : Setelah RSUD dr Harjono. Yang baru itu namanya Hospitel Bantarangin. Swasta ada aisyiyah Darmayu .

Kenapa ini menjadi terbaik karena BLUD. Anggaran-anggaran kesitu. Ini di Ponorogo RSUD dr Harjono spesialis kulit. Sementara lokasi di dalam

Sudah ngomong bupati. Ibu-ibuda muda perawatan kecantikan rata-rata tidak di RS.

Rs bukan tempat sakit. Juga sehat juga mempercantik disitu, spesialis kulit disini

Tri Mulyono : proyek pemerintah pusat seperrti makan bergizi gratis. Proyek-proyek pemerintah pusat lain. Bagaimana agar sinkron

Kang Wie : makan bergizi gratis salah satu program pemerintah dan sudah ada percobaan.

Yang jelas pemerintah pusat, Prabowo-Gibran. Menteri berbeda dengan kabinet Indonesia Bersatu. Menteri merah putih itu ada  menteri perumahan rakyat, menteri jumlahnya juga banyak

Di bawah biar sinkron. Kita siapkan, memecahkan  SOTK. Pu pekerjaan umum dan dinas Pemukiman dan perumahan rakyat. Ada pendapatan sendiri. Ada dinas pendapatan sendiri.

Dalam rangka mengikuti tingkat pusat. Dari daerah dinas berkoordinasi tidak salah alamat

Program makan siang gratis. Ada ketentuan 

Sementara Pemkab,  bagaimana bisa memberikan untuk menyertakan anggaran ke makan bergizi gratis, belum wajib.

Karena program pusat. Ada kebijakan lain mengatur fiskal. Apbd 2025 sesuai Kmk 2024

40 persen infrastruktur, maksimal 30 persen belanja pegawai. Kesehatan juga gitu pendidikan juga gitu

Juga kami siapkan makan bergizi gratis

Kita menyesuaikan belum PPPK ini sangat menyulitkan pikiran kita. Kita suport makan bergizi gratis

Tri Mulyono : tugas dewan itu enak, padahal tiap hari berpikir juga

Kang Wie : enak lah, 2004 sampai sekarang,  kalau gak saya tidak mencalonkan. Bukan waktu yang pendek. Karena menjalankan senang dan enjoy

Tri Mulyono : mungkin bisa dijelaskan masih menjadi  hukum menjadi momok. Punya pendapat bagaimana cara selamat sampai akhir

Kang Wie : Yang penting displin apapun

Displin waktu. Bukan hak nya jangan ambil. Berjalan fungsi penganggaran, pengawasan.

Dijalankan, insyallah lepas dari jeratan hukum

Mengemban amanah dengan sebaik-baiknya

Niatan memperjuangkan kepentingan masyarakat bisa berjalan sampai selesai periode

Tri Mulyono : sosok lebih rinci kang wie, meniti karir sehingga terjun dunia politik.

Kang Wie : pribadi pikiran awal tidak ada niatan legislatif tidak ada cita-cita. Begitu sekolah, di SDN Ronowijayan, SMP Maarif

SMAN 2 Ponorogo yang satu altemater wartawan tribun,

Saya sekolah masih kategori keluarga menengah ke bawah

Begitu saya SMA bagaimana begitu lulus sekolah saya dapat kerjaan.

Ketika itu ada Harian surya disitu, dulu ada iklan lowongan kerja di Harian Surya.z Saya situ pokokke aku nyales. Ke toko-toko, rumah-rumah. Melihat suasana kelurga menengah ke bawah

Ternyata tuhan takdir lain. Lulus Sma 2, sambil kuliah dan bekerja: Sambil kerja dan ikut kakak di Ngawi, S2 di Kediri

S1 begitu kuliah kita berhenti. Masuk organisasi IPNU dan  Anshor. Sma juga aktif di pramuka kuncinya itu

Ternyata dengan organisasi bukan terpanggil. 1998 reformasi Anshor waktu mendirikan NU dan PKB apakah pas saya masuk disitu

Begitu setelah dari anshor. Masuk PKB jadi sekretaris DPC PKB. Saya istiqomah PKB. Masuk 2002. Menjadi anggota DPRD 2004

Maunya saya naik kelas 2014 ke DPRD provinsi alhamdulillah 40 ribu. Yang kadi 45 ribu. Selisih 5 ribu. Waktu itu 100 kursi. Begitu berikutnya sudah 120 kursi.2019 kembali ke DPRD Kabupaten.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved