Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Perampokan Rumah di Peneleh Surabaya

Update Perampokan 5 Kg Perhiasan Senilai Rp 5 M di Rumah Lansia Surabaya, Cucu Korban Merasa Janggal

Update perampokan 5 kg perhiasan senilai Rp 5 M di rumah lansia Surabaya, cucu korban merasa janggal pelaku hafal tempat menyimpan barang berharga.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Marsa Tsabitdhia, cucu korban perampokan lima kilogram perhiasan di Peneleh, Genteng, Surabaya, menceritakan kronologi kejadian, Rabu (22/1/2025). 

Bahkan, kerabatnya. 

"Enggak kayaknya (bukan orang dalam). Saya sendiri aja, orang dalam rumah, gak tahu kalau kotak ada di dalam lemari itu," pungkasnya. 

Di lain sisi, Ketua RT 08, Fathur Rahman mengaku sempat memperoleh kesaksian orang lain yang berada di dekat rumah korban. 

Kesaksian tersebut berasal dari pedagang warung rujak yang membuka lapak di seberang rumah korban. 

Salah satu pegawai warung rujak itu sudah mencurigai gelagat beberapa orang pria tak dikenal yang berboncengan dua motor di depan rumah korban. 

Pria tak dikenal yang belakangan diketahui sebagai komplotan pelaku perampokan tersebut, berpenampilan layaknya preman. 

Lalu, lanjut Fathur, mereka berjalan keluar masuk ke dalam rumah yang dihuni oleh dua orang lansia tersebut. 

"Kalau kata rewangnya (pekerja) Bu ZY, sempat curiga dengan sosok para orang tersebut. Dia cerita ke Bu ZY, 'buk kok mereka badannya kayak preman gitu.' Nah, yang Bu ZY sibuk main ponsel. Lalu 3 orang sliwar-sliwer (mondar-mandir). Masuk 1 orang, lalu 2 orang," terangnya. 

Saking mudahnya para pelaku memasuki rumah korban, Fathur sempat mengira para pelaku juga melakukan modus gendam terhadap korban. 

Pasalnya, si pelaku eksekutor perampokan begitu mudahnya memasuki kamar korban yang di dalamnya terdapat lemari berisi kotak perhiasan. 

Namun, ia tak ingin berspekulasi macam-macam selama penyelidikan kepolisian masih berlangsung untuk memburu para pelaku yang jumlahnya diperkirakan lebih dari dua orang. 

"Gak ada teriakan. Iya baru sadar saat pelaku pergi. Ya setengah digendam begitu," pungkasnya. 

Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya, Kompol Grandika Indra Waspada membenarkan, adanya laporan kejadian pencurian emas dengan modus pelaku mengaku sebagai petugas PDAM di kawasan jalan tersebut.

Namun, ia belum dapat berkomentar banyak.

Karena, penyelidikan bersama Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk memburu para pelaku masih terus bergulir. 

"Masih proses penyelidikan," ujar mantan Kasat Lantas Polres Bangkalan itu, saat dihubungi TribunJatim.com.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved