Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER Pengakuan Pelayan Kopi Cetol Kerja Diam-diam - Makam di Jember Amblas Akibat Banjir

3 Berita terpopuler Jatim Kamis 23 Januari 2025. Pengakuan pelayan Kopi Cetol kerja diam-diam dari ortu hingga 2 makam di Jember amblas akibat banjir.

Kolase TribunJatim.com/Kompas.com/Imron Hakiki/Tangkap layar video warga
Berita terpopuler Jatim Kamis, 23 Januari 2025. Pengakuan pelayan Kopi Cetol kerja diam-diam dari ortu hingga 2 makam di Jember amblas akibat banjir. 

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Kamis 23 Januari 2025.

Berita pertama sejumlah fakta tentang pelayan Kopi Cetol di Pasar Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kemudian tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam viralnya video sopir bus berkendara ugal-ugalan setelah diberi 'saweran' uang Rp 50 ribu saat melintas di jalanan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Selanjutnya dua makam Dusun Gudang Karang, Desa/Kecamatan Rambipuji, Jember Jawa Timur amblas, akibat banjir luapan Sungai Dinoyo.

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Kamis (23/1/2025) di TribunJatim.com.

  1. Pengakuan Pelayan Kopi Cetol Kerja Diam-diam dari Ortu, Sebulan Digaji Rp 600 Ribu, Kini Ketakutan
Pengakuan pelayan Kopi Cetol kerja diam-diam dari orangtua.
Pengakuan pelayan Kopi Cetol kerja diam-diam dari orangtua. (Dok Humas Polres Malang - Kompas.com/Imron Hakiki)

Terungkap sejumlah fakta tentang pelayan Kopi Cetol di Pasar Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Rupanya, para pelayan kopi itu menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Mereka bekerja di lokasi itu tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Hal ini terungkap dari hasil asesmen Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3A) Kabupaten Malang kepada tujuh korban yang dieksploitasi di Kopi Cetol Pasar Gondanglegi.

Pekerja Sosial (Peksos) Dinas Sosial Kabupaten Malang, Faroha mengatakan, korban secara sukarela bekerja di warung kopi cetol, tapi tanpa sepengetahuan orangtua.

Baca juga: Kisah Pak Azis Hidupi Keluarga Meski Sehari Untung Rp50 Ribu Jualan Kopi, Demi Anak Punya Ijazah

Baca juga: Daftar Lengkap 13 Korban Kecelakaan Pikap Pengangkut Pekerja Kebun Kopi di Bondowoso

"Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kejadian semacam ini, perlu adanya peran aktif orangtua dalam menjaga lingkungan anak-anak," ungkapnya saat ditemui, Selasa (21/1/2025), melansir dari Kompas.com.

Secara umum, Faroha menyebut, para korban itu diketahui rata-rata berlatar belakang ekonomi kurang mampu, serta anak-anak yang putus sekolah.

Saat ini, para korban mendapat pendampingan psikologis dari Dinas Sosial (Dinsos) dan DP3A Kabupaten Malang.

"Para korban ini statusnya anak berhadapan dengan hukum (ABH). Kami akan melakukan pendampingan dari awal penyelidikan, penyidikan hingga proses peradilan," tuturnya.

"Kami belum bisa bertemu dengan semua korban. Namun beberapa korban yang sudah kami temui, saat ini kondisinya trauma dan ketakutan," imbuhnya.

Baca Selengkapnya

2. Viral Sopir Bus Ugal-ugalan setelah Disawer Rp 50 Ribu di Nganjuk, Polisi Tetapkan 3 Tersangka

Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam viralnya video sopir bus berkendara ugal-ugalan setelah diberi 'saweran' uang Rp 50 ribu saat melintas di jalanan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025).
Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam viralnya video sopir bus berkendara ugal-ugalan setelah diberi 'saweran' uang Rp 50 ribu saat melintas di jalanan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025). (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam viralnya video sopir bus berkendara ugal-ugalan setelah diberi 'saweran' uang Rp 50 ribu saat melintas di jalanan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, para tersangka itu, meliputi DR, pengemudi bus.

Kemudian, MJA, pengemudi truk, dan MHA yang merupakan kernet truk. 

Mereka bakal dikenakan Pasal 311 Ayat 1, dan Pasal 283 Jo Pasal 105, 106, serta 110 UU Nomor 22 Tahun 2009 yang mengatur tentang tanggung jawab pengendara kendaraan bermotor.

Ancaman pidananya penjara satu tahun dan atau denda sebesar Rp 3 juta.

Baca juga: Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas, Polres Kediri Kota Edukasi Sopir Truk di Terminal Cargo

Baca juga: Kecelakaan di Gresik, Truk Tronton Terguling di Driyorejo, Melintang di Jalan, Kelebihan Muatan

"Kami telah melakukan pelaporan polisi model A dan kami telah amankan dan kami lakukan pemeriksaan kepada tiga orang, yang pertama DR selaku pengemudi bus, kemudian MJA selaku pengemudi truk, dan MHA adalah kernet truk," katanya di Mapolda Jatim, pada Rabu (22/1/2025).

Berkas kasus ketiga tersangka itu, sudah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejari Nganjuk, pada Selasa (21/1/2025).

Dalam waktu dekat, ketiga tersangka bakal menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Nganjuk. 

Menurut Komarudin, penegakan hukum yang dilakukan oleh pihaknya merupakan komitmen dalam memastikan keamanan pengguna jalan.

Diharapkan, tidak lagi ada aksi yang membahayakan pengguna jalan karena berpotensi mencelakakan orang lain. 

Baca Selengkapnya

3. Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai

Lokasi makam dekat Sungai Dinoyo di Desa/Kecamatan Rambipuji Jember yang amblas.
Lokasi makam dekat Sungai Dinoyo di Desa/Kecamatan Rambipuji Jember yang amblas. (Tangkap layar video warga)

Dua makam Dusun Gudang Karang, Desa/Kecamatan Rambipuji, Jember Jawa Timur amblas, akibat banjir luapan Sungai Dinoyo.

Dua liang lahat di tanah pemakaman umum tersebut berdekatan dengan Sungai Dinoyo di Desa Rambipuji. Diduga makam ini longsor karena tergerus aliran banjir.

Kabarnya, tulang belulang ahli kubur juga hanyut terbawa arus sungai. Ketika tanah makam ini ambles saat banjir pada 19 Januari 2025 kemarin.

Sekretaris Destana Desa Rambipuji, Bayu Aryanto, mengungkapkan tempat pemakaman umum ini tidak memiliki dinding penahan tanah yang memadai. Sehingga mudah longsor saat musim penghujan. 

"Ada dua makam yang ambles, tepat berada  di luar parafet (dinding pembatas antara makam dan sungai)," ujarnya, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Dibangun Berdasarkan Mimpi, 13 Makam Palsu ini Dibongkar Karena Tak Jelas Sosoknya

Baca juga: DLH Kabupaten Blitar Soal Relokasi Makam Terdampak Proyek Jalan Layang Kali Bambang, Ada 4 Jembatan 

Menurutnya, bencana banjir tiga hari lalu karena cuaca ekstrem, yang mengakibatkan tanah longsor di area pemakaman umum milik Warga Dusun Gudangkarang dan Gudangrejo Rambipuji.

"Terus dua makam yang ada di situ terkena gerusan air. Akhirnya mengakibatkan itu longsor," ucap Bayu.

Bayu mengatakan warga setempat, bersama dengan anggota Destana, mencoba mencari dan mengumpulkan kembali tulang belulang penghuni liang lahat yang terbawa arus sungai Dinoyo. 

"Ada satu makam, isinya katut (terbawa arus sungai). Kalau isinya itu tinggal tulang-tulangnya saja, kamu kumpulkan lagi dan kami makamkan lagi," katanya.

Bayu mengatakan, pada 2023 warga sempat melakukan perbaikan tembok penahan tanah di area pemakaman dekat sungai ini. Namun bangunannya tidak cukup kuat menahan erosi.

Baca Selengkapnya

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved