Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Istri Guru Supandi yang Viral Jalan Kaki 11 Km Terungkap? Ternyata Hanya Ambil Sekolah Paket C

Ternyata ada sisi lain dari kisah pilu guru honorer Empan Supandi, guru di Sukabumi yang viral jalan kaki 11 km demi mengajar.

Tribun Jabar
Supandi guru honorer di Sukabumi yang viral jalan kaki 11 km hidup tanpa istri. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini kisah pilu Supandi juga hidup tanpa istri.

Sosok guru jalan kaki 11 km ke sekolah di Sukabumi.

Diketahui Supandi diceraikan istrinya sejak tahun 2015.

Perpisahannya dengan istrinya karena masalah ekonomi.

Dengan gaji kurang Rp200 ribu per bulan membuat sang istri tak bisa bertahan hidup dengan Supandi.

Meski begitu, setelah cerai dari istrinya Supandi tetap memiliki tanggungjawab mengurus dan menyekolahkan anaknya.

Mendengar kisah hidup guru honorer Supandi itu membuat Dedi Mulyadi terenyuh.

Banting tulang menafkahi anaknya, ternyata Supandi tak hanya mengandalkan penghasilannya yang tak seberapa dari mengajar sebagai guru honorer saja.

Ia juga memiliki pekerjaan sampingan dagang sayuran.

Ada pun pekerjaannya dagang sayuran itu dia lakukan sepulang sekolah.

Baca juga: Siswi SMA Antre Depan Toilet Jalani Tes Kehamilan Sambil Dicek Guru, Kadis: Penguatan Karakter

Selain dagang sayur, terkadang Supandi juga bekerja serabutan sebagai tukang pukul borongan.

Setelah mendapati kisah pilu tersebut, Dedi Mulyadi terenyuh hingga memberikan Supandi bantuan.

Gubernur Jawa Barat itu memberikan bantuan berupa uang ratusan juta untuk pembangunan rumah Empan yang nyaris roboh.

"Rumahnya saya bangunkan, senilai Rp100 juta," kata Dedi Mulyadi.

Sontak, Supandi pun berterima kasih dan tak lupa bersyukur.

"Alhamdulillah Bapak," ungkap Supandi.

"Tetap semangat, luar biasa Bapak," ujar Dedi Mulyadi.

Selain pembangunan rumah, Dedi Mulyadi juga memberikan uang untuk modal Supandi berjualan sayur.

"Saya kasih Rp5 juta untuk dagang sayur, perasaan cukup untuk dagang sayur," ujar Kang Dedi.

Baca juga: Sudah 14 Tahun Mengabdi, Guru Hadi Batal Jadi PPPK, Syok Status Lulus Berubah: Mental Gak Karuan

Hanya Lulusan SMA

Supandi guru honorer di Sukabumi yang viral jalan kaki 11 km hidup tanpa istri.
Supandi guru honorer di Sukabumi yang viral jalan kaki 11 km hidup tanpa istri. (Tribun Jabar)

Sosok Supandi guru honorer itu hanya lulusan SMA.

Bahkan untuk menyelesaikan pendidikan SMA-nya itu, Supandi hanya mengambil sekolah Paket C.

Mengajar sebagai seorang guru, nyatanya Supandi bukanlah lulusan SMA.

"Bapak waktu itu lulusan apa?," tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan YouTube-nya, Selasa (21/1/2025).

“Paket C,” ujar Supandi.

Dedy Mulyadi kaget dan heran karena menurutnya termasuk orang yang sekolah mengambil Paket C masih langka.

Namun, berbekal jazah Paket C itulah Supandi diminta mengajar di MTs tersebut oleh pemilik yayasannya langsung.

Kemudian Supandi menceritakan selama 14 tahun mengajar, ia berpindah-pindah memberikan mata pelajaran.

Awalnya Supandi diminta mengajar mata pelajaran olahraga.

Diakui Supandi, saat itu ia memberikan pengajaran secara otodidak.

Dedy Mulyadi pun bertanya cara Supandi memberikan pelajaran olahraga itu kepada muridnya.

"Olahraga kan bukan hanya praktek, ada teorinya. Bapak bisa teori olahraga. Cara bapak mengajar gimana? Kan Bapak enggak pernah sekolah pendidikan," tanya Kang Dedi.

"Ya secara mengembangkan aja. Misalnya tentang olahraga apa, saya sampaikan, saya jelaskan (dari buku)," jawab guru Supandi.

Tak hanya olahraga, Supandi juga beralih mengaja mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam dan pendidikan kewarganegaraan.

Lalu, pada tahun selanjutnya akhirnya Supandi diminta mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris.

Baca juga: Polisi Periksa Guru Haryati usai Dilaporkan Orang Tua Murid, Imbas Hukum Siswa Duduk di Lantai

Sontak kisah Supandi itu kembali membuat Dedy Mulyadi kaget.

Dedy Mulyadi kembali bertanya dari mana Supandi mendapat pelajaran Bahasa Inggris sementara ia lulusan setara SMA, Paket C.

Lantas, Supandi menceritakan bahwa ia pernah belajar Bahasa Inggris kepada pelajar Australia saat ia bekerja di perusahaan pupuk.

Selain belajar dari warga asing, sebelumnya Supandi gemar mendengarkan radio berbahasa Inggris.

Ia mengaku sejak kecil mendengarkan radio berbahasa Inggris seperti BBC London hingga Rusia.

"Dulu kan waktu kecil ada radio SW, suka ada Bahasa Inggris, BBC London, Rusia, saya suka walaupun tidak paham," ujar Empan.

"Bapak hanya mengandalkan pengetahuan yang didengar dari radio, kan harus ada grammar?," tanya Dedi Mulyadi.

Diakui Supandi saat mendapat tawaran mengajar Bahasa Inggris awalnya ia menolaknya. 

Ia merasa kemampuannya Bahasa Inggris-nya itu hanya standar.

Namun, akhirnya ia menerima tawaran itu setelah melihat kondisi murid 3 bulan tak ada pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tempatnya mengajar itu.

“Saat itu awalnya ditolak (Pak Empan menolak), saya tidak S1, saya belum fasih, selama 3 bulan anak tidak belajar, saya kasihan juga," ungkap Empan.

"Daripada enggak ada Bahasa Inggris, Bapak ngajar Bahasa Inggris," sambung  Dedi Mulyadi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved