Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Haul Gus Dur ke-15, Gusdurian Mojokutho Pare Kediri Gelar Lomba Mewarnai, Ajarkan Kepedulian Sosial

Haul Gus Dur ke-15, Komunitas Gusdurian Mojokutho Pare Kediri gelar lomba mewarnai, ajarkan anak-anak pentingnya empati dan kepedulian sosial.

Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
Suasana lomba mewarnai di Rumah Lansia Gusdurian Mojokutho Pare, Kediri, dalam rangka Haul Gus Dur ke-15, Jumat (24/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga ajang edukasi kepedulian sosial bagi anak-anak di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Komunitas Gusdurian Mojokutho Pare menggelar lomba mewarnai di Rumah Lansia dan Anak pada Jumat (24/1/2025), yang diikuti oleh 500 peserta dari PAUD dan TK se-Kecamatan Pare.

Lomba ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah kreativitas anak-anak, tetapi juga memperkenalkan mereka kepada para lansia, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orang yang lebih tua.

Dalam kegiatan ini, peserta diberikan waktu 1,5 jam untuk menuangkan imajinasi mereka ke dalam gambar sketsa yang telah disediakan panitia. 

Koordinator Gusdurian Mojokutho Pare, Antok Renata, menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya komunitasnya untuk mengajarkan anak-anak pentingnya empati dan kepedulian sosial sejak dini.

Ia juga menekankan, lomba ini memiliki aspek sosial, karena sebagian biaya pendaftaran dialokasikan untuk membantu rumah lansia dan anak.  

"Setiap peserta dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000. Dari jumlah tersebut, Rp 2.000 dikembalikan kepada guru pendamping, sementara Rp 3.000 kami kumpulkan untuk disumbangkan ke rumah lansia," jelas Antok.

Selain sebagai ajang kreativitas, kegiatan ini juga dirancang agar anak-anak dapat berinteraksi langsung dengan para lansia.

Antok berharap, interaksi ini dapat menanamkan nilai-nilai kepedulian dan penghormatan terhadap orang tua sejak usia dini. 

"Kami ingin anak-anak memahami bahwa para lansia juga butuh perhatian dan kasih sayang. Dengan bertemu langsung, mereka bisa belajar berempati," tambahnya.  

Baca juga: Libur Ramadan Seperti Zaman Presiden Gus Dur Batal, Menteri Serahkan Jadwal ke Pemerintah Daerah

Salah satu wali murid, Dewi Sartika, mengapresiasi langkah komunitas Gusdurian Mojokutho Pare.

Ia menilai, kegiatan ini tidak hanya mendidik anak-anak dalam hal seni, tetapi juga mengajarkan mereka pentingnya bekerja sama dan menghargai sesama. 

"Kegiatan ini sangat positif. Anak-anak bisa belajar banyak hal, dari keterampilan menggambar hingga bagaimana bersikap baik kepada orang yang lebih tua," ungkapnya.  

Melalui kegiatan ini, Gusdurian Mojokutho Pare juga ingin memperkenalkan komunitas mereka lebih luas kepada masyarakat, khususnya para lansia.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved