Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Curhatan Terakhir Istri Sebelum Tewas Disekap Suami, ‘Jahat’, Ngaku Tak Diberi Nafkah dan Makan

Kondisi istri ini kurus kering saat meninggal dunia akibat diduga disekap oleh suaminya sendiri.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
SPS diduga tewas usai disekap suaminya sendiri, WS. 

TRIBUNJATIM.COM - Istri di Palembang, Sumatera Selatan ini diduga tewas diduga akibat disekap dan ditelantarkan suami.

Keluarga kini mencari keadilan dengan melaporkan suami ke polisi.

Sebelum meninggal dunia dalam kondisi kurus kering di rumah sakit, wanita berusia 25 tahun ini sempat curhat ke keluarga.

Dia mengatakan suaminya yang berinisial WS ‘jahat’.

Dia juga mengaku tak diberi nafkah dan makan.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Polisi Gadungan Marah Ditanya Surat Penangkapan, Sekap Hingga Rampas Harta Korbannya

Pernyataan tersebut disampaikan SPS sebelum menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang pada Rabu (22/1/2025).

"Kata-kata itu kami rekam untuk jadi bukti melapor ke polisi," ujar Purwanto (32), kakak kandung korban, dalam keterangan yang disampaikan pada Senin (27/1/2025).

Purwanto menjelaskan bahwa masalah dalam rumah tangga SPS dan WS mulai muncul sejak Februari 2024.

SPS mengeluhkan tidak mendapatkan nafkah dan makanan dari suaminya.

Pihak keluarga sempat menjemput SPS untuk kembali ke rumah, namun WS bersikeras ingin memperbaiki hubungan dan melanjutkan hidup bersama SPS.

Setelah dijemput, SPS kembali tinggal bersama WS, namun nomor kontak keluarga diblokir, sehingga komunikasi menjadi sulit.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER 5 Fakta Kasus Janda Sekap Brondong - Sosok Anggota TNI Viral Nyanyi Sholawat Tarhim

Pada Oktober 2024, WS mengantarkan SPS ke rumah orangtuanya dalam kondisi tubuh yang semakin kurus.

"Adik saya itu bercadar, tapi terlihat tubuhnya sudah mulai kurus. WS hanya mengantarkan dan tidak mampir, kemudian adik saya dijemput lagi pulang ke kontrakannya," ujar Purwanto.

Ia juga menyebutkan bahwa kondisi kesehatan SPS terus menurun.

Tetangga korban melaporkan bahwa SPS sempat dipapah saat pemungutan suara Pilkada serentak pada November 2024.

"Tetangganya bilang begitu, adik saya dipapah. Tapi mereka tidak berani menanyakan sakit apa," tambahnya.

Pihak keluarga mencoba menghubungi WS menggunakan nomor lain untuk memberitahukan bahwa ibu SPS dilarikan ke rumah sakit.

Namun, WS mengeklaim bahwa SPS sedang hamil muda dan tidak bisa dibesuk.

"Saat saya telepon, dia bilang bahwa adik kami sedang dalam kondisi sakit karena hamil muda. Saya sarankan agar adik kami dibawa ke dokter, tetapi suaminya bilang kondisi SPS sudah membaik dan hanya perlu istirahat." 

"Dari hasil keterangan dokter kemarin, adik saya tidak sedang hamil," ungkap Purwanto.

Menurut keluarga, tak hanya ditelantarkan, SPS juga disekap di dalam kamar.  

Hal tersebut kemudian dilaporkan keluarga SPS ke polisi. 

Purwanto (32 tahun) kakak SPS warga Jalan Mataram Ujung RT 37/01 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes, Palembang pada Rabu (22/1/2025), sekitar pukul 23.58.

Baca juga: 5 Fakta Bodyguard Atta Halilintar Ancam Culik Wartawan, Suami Aurel Beri Peringatan dan Minta Maaf

Dia melaporkan WS terkait kasus UU nomor 23 tahun 2004, tentang penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT) yang dimaksud dalam pasal 49. 

Dalam laporannya, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Abi Kusno Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kecamatan Kertapati, Palembang tepatnya di rumah korban dan terlapor.  

Kata Purwanto, pada tanggal Selasa (21/1/2025), sekitar pukul 18.00, dirinya ditelepon oleh terlapor. 

"Awal kami ditelepon oleh terlapor dan disuruhnya untuk datang ke rumah karena dalam keadaan urgent," ungkap Purwanto kepada Sripoku.com, Senin (27/1/2025), siang. 

Lanjutnya, sampai  di rumah sang adik, ia melihat posisi di depan rumah ramai warga sekitar sambil mengatakan korban seperti bangkai hidup dan berbauk busuk. 

"Karena ramai saya pun dan keluarga panik. Dan langsung masuk ke dalam rumah," ungkapnya. 

Sambung Purwanto, benar saja setelah di dalam kamar melihat kondisi saudarinya, dengan rambut gimbal banyak kutu, badan kurus tinggal kulit berbalut tulang.

Mereka lalu bergegas membawanya ke RS Hermina. 

"Dibawa pak langsung ke RS Hermina dalam keadaan kritis, korban pun meninggal dunia pada Kamis (23/1/2025), sekita 12.30, siang," ungkapnya. 

Setelah melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Palembang, terlapor dalam hal ini suami korban sempat diamankan 1 x 24 jam.

"Sempat diamankan pak atas laporan kami, tetapi setelah 1x24 terlapor ini bebas, katanya alat bukti tidak cukup," ungkap Purwanto. 

Baca juga: Aksi Gila Sopir Angkot di Cianjur, Sekap Siswi SMK, Lalu Paksa Korban Layani Nafsunya Selama 4 Hari

Dirinya berharap atas meninggal sang adik, pihak kepolisian dalam segera mengungkap takbir ini.

"Kalau kami pihak keluarga berharap terlapor ini diadili pak. Karena sudah melakukan penelantaran hingga korban meninggal dunia. Apalagi sudah di sekap di kamar," harapnya sambil mengatakan dihukum setimpal.

Sementara, Kapolsek Kertapati Palembang, Iptu Angga Kurniawan, terkait kasus ini membenarkan adanya peristiwa ini. Dan setelah mendapatkan laporan kita langsung ke TKP.

Melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi di lokasi. 

"Untuk pelaku di sudah kita amankan dan saat ini telah diserahkan ke Polrestabes Palembang. Dan perkara tersebut saat ini sudah ditangani oleh Satreskrim Polrestabes Palembang," tutup Angga.

Namun Angga tak menjelaskan lebih lanjut terkait keberadaan pelaku saat ini sebab perkara ini telah dilimpahkan ke Polrestabes Palembang. 


----- 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunsumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved