Pakar Kesehatan Hewan Khawatir, Varian Baru Flu Burung Jangkiti Sapi Perah dan Kucing, Wajib Waspada
Varian baru virus Avian Influenza (AI) atau flu burung yang kini menjangkit mamalia, termasuk sapi perah dan kucing, pakar kesehatan hewan khawatir
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Varian baru virus Avian Influenza (AI) atau flu burung yang kini menjangkit mamalia, termasuk sapi perah dan kucing, membuat para pakar kesehatan hewan khawatir.
Virus ini dilaporkan telah menyebar sejak awal 2024 di Amerika dan berhasil diidentifikasi pada Maret 2024.
“Flu burung terus berevolusi, bermutasi, dan mengalami spillover atau lompatan antarspesies. Dari yang semula hanya menginfeksi burung liar, sekarang telah menjangkiti manusia, mamalia, dan unggas domestik,” ujar Prof Dr Suwarno drh MSi, pakar virologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), Selasa (27/1/2025).
Migrasi burung disebut berperan penting dalam penyebaran virus.
“Burung-burung migran menyebarkan virus AI subtype H5N1 ke berbagai negara,” tambah Prof Suwarno.
Baca juga: RS China Kembali Kewalahan Ada Wabah Flu Mirip Covid-19, Kemenkes Ungkap Peluang Masuk Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran pada 8 Januari 2025 untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Langkah ini dilakukan setelah beberapa negara melaporkan kasus flu burung akibat varian virus AI yang sangat patogen.
Sapi perah disebut memiliki risiko tinggi terpapar virus flu burung. Virus ini menyebabkan penurunan produksi susu hingga 100 persen dan mencemari susu yang dihasilkan.
Baca juga: Tangis Ibu Siswi SMP Buta usai Diberi Obat Gatal dan Flu oleh Bidan, Pasrah Tunggu Pendonor Kornea
“Susu mentah dari sapi yang terpapar dapat menjadi sumber penyebaran virus ke spesies lain, termasuk kucing, harimau, singa, dan unggas domestik,” jelas Prof Suwarno.
Gejala flu burung pada sapi perah meliputi penurunan nafsu makan, leleran lendir dari hidung, feses encer, lesu, demam, dan dehidrasi.
“Kualitas susu juga berubah menjadi lebih kental, pekat, dan berwarna kuning menyerupai kolostrum,” katanya.
Baca juga: Istri Komika Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli Farmasi
Kucing, yang sering menjadikan burung liar sebagai mangsa, lebih rentan terpapar dibanding anjing.
Gejala pada kucing meliputi demam, lesu, penurunan nafsu makan, batuk, sesak napas, hingga gangguan saraf seperti tremor dan kejang.
“Sumber paparan pada kucing terutama berasal dari susu mentah yang tidak dipasteurisasi dan daging mentah atau setengah matang dari unggas,” ungkap Prof Suwarno.
Baca juga: Waspadai Penyebaran Flu Burung, DKPP Surabaya Swab Ayam di Pasar Tradisional
Ia menyarankan agar kucing tidak diberi makanan mentah, dijaga di dalam rumah, serta dijauhkan dari kontak dengan unggas atau hewan liar.
“Segera bawa ke dokter hewan jika kucing menunjukkan gejala yang mencurigakan,” pungkasnya.
Alfredo Vera Beberkan Biang Kerok Kekalahan Madura United Dari Persis Solo di Kandang Sendiri |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Sampah Berserakan - Gubernur Bikin Aturan Akhiri Polemik Sound Horeg |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Honda CB150 vs Honda Supra X di Jalur Bromo Probolinggo, 3 Orang Tewas |
![]() |
---|
Beda Penjelasan Polisi dan Pemilik Mobil yang Berseteru dengan Debt Collector di Nganjuk |
![]() |
---|
Penyanyi dan Penonton Kompak Dandan Jadul, Dangdut Lawasan Ramaikan Hari Jadi Ponorogo ke-529 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.