Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pantas Tak Datang ke Pemakaman, Pembunuh Uswatun Ternyata Suami Sirinya? Ayah Tak Pernah Bertemu

Terbaru, pembunuh Uswatun ternyata memiliki hubungan spesial dengan korban. Pembunuh Uswatun diketahui berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok
Pantas Tak Datang ke Pemakaman, Pembunuh Uswatun Ternyata Suami Sirinya? Ayah Tak Pernah Bertemu 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap fakta terbaru soal pembunuh Uswatun Hasanah, korban mutilasi di Ngawi.

Terbaru, pembunuh Uswatun ternyata memiliki hubungan spesial dengan korban.

Pembunuh Uswatun diketahui berasal dari Tulungagung, Jawa Timur.

Sementara ayah Uswatun sempat menyebut bahwa Uswatun menikah siri dengan pria Tulungagung selama tiga tahun.

Lantas, benarkah Uswatun dibunuh suami sirinya?

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur saat dihubungi TribunJatim.com pada Minggu (26/1/2025) mengungkap bahwa pembunuh Uswatun ditangkap sekitar pukul 00.00 WIB.

Kini pelaku sedang dibawa penyidik untuk menemukan sejumlah lokasi tempat eksekusi korban. 

Termasuk, barang bukti lain yang masih belum ditemukan dalam penyelidikan kasus tersebut. 

"Sudah kami tangkap. Kami belum bisa sampaikan banyak. Pelaku masih keler ke beberapa lokasi. Iya (pacar korban atau punya hubungan spesial dengan korban)," ujar Jumhur. 

Terduga pelaku pembunuhan Uswatun adalah pria asal Tulungagung, Jawa Timur.

Baca juga: BREAKING NEWS : Pelaku Mutilasi Jasad di dalam Koper di Ngawi Berhasil Ditangkap Polda Jatim

Dalam foto yang beredar di media sosial, terduga pelaku tampak lesu saat ditangkap penyidik.

Diduga pelaku punya rekam jejak buruk terkait profesinya.

Terduga pembunuh Uswatun Khasanah disebut bekerja sebagai tukang jual beli mobil bodong, kreditdan gadai mobil.

Sebelumnya, ayah Uswatun bercerita, anaknya sudah tiga kali menikah.

Suami pertama Uswatun Khasanah merupakan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar. Mereka menikah secara resmi.

Dari pernikahannya, Uswatun memiliki satu orang anak laki-laki.

Rumah tangga keduanya tak berlangsung lama.

Setelah bercerai, Uswatun Khasanah kembali menikah.

Ia dinikahi secara siri oleh pria asal Lumajang.

Uswatun Khasanah dikarunia anak perempuan.

Baca juga: Rekam Jejak Pembunuh Uswatun Korban Mutilasi di Ngawi, Jual Mobil Bodong, Kepala Korban Ditemukan

Sama dengan sebelumnya, Uswatun bercerai.

Ia sempat memilih untuk hidup sendiri.

Lalu Uswatun dipersunting pria asal Tulungagung secara siri.

Kata sang ayah, rumah tangga keduanya sudah berjalan sekitar 3 tahun.

Namun selama menjalin rumah tangga, Nur Khalim justru tak pernah bertemu dengan menantunya.

"Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah," katanya.

Ia tak pernah mencaritahu. Uswatun juga tidak bercerita tentang sudami ketiganya.

"Selama ini anak saya terlihat baik-baik saja," katanya.

Sampai ke pemakaman Uswatun, Nur Khalim tidak melihat penampakan menantunya.

"Suaminya tidak terlihat datang ke Blitar," katanya.

Semasa hidup, Uswatun Khasanah tak memiliki musuh.

"Setahu saya anak saya tidak pernah punya musuh," katanya.

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan mengungkap Uswatun tewas diduga karena kekurangan napas atau afiksia.

"Ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan," katanya.

Indikasinya Uswatun tewas karena dicekik.

"Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher," katanya.

Ia mengatakan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum jasadnya ditemukan dalam koper merah.

"Ada indikasi kekerasan sebelum korban meninggal," katanya.

Sosok Pembunuh Uswatun Diulas Ahli

Berhasil ditangkap, sosok pelaku diulas oleh Ahli Viktimologi Heru Susetya.

Kata Heru, ada dua dugaan motif pelaku tega memutilasi korban.

"Mungkin awalnya tidak berniat mutilasi, tapi kemudian ingin menghilangkan jejak lalu dimutilasi. Atau karena sudah ada perencanaan sejak awal, sudah kenal cukup lama, ada semacam emosi, ingin menghilangkan korban dengan cara cukup sulit tapi dianggap ini efektif karena tidak mudah mengidentifikasinya," ungkap Heru Susetya, melansir dari TribunBogor.

Lebih lanjut, Heru menyebut ada alasan tersendiri pelaku nekat memutilasi korban.

Salah satunya adalah agar jejaknya lama terendus kepolisian.

"Ini pelakunya punya keinginan untuk menghilangkan jejak atau membuat cukup lama bisa diidentifikasi walaupun akhirnya bisa dilacak pihak kepolisian. Bisa spontan atau direncanakan," pungkas Heru.

Selain itu, Heru juga menyinggung perangai terduga pelaku yang merupakan psikopat.

Sebab seseorang yang berani melakukan tindak mutilasi ada indikasi berdarah dingin layaknya Psikopat.

"Bisa dikatakan dia (pelaku) mungkin berdarah mungkin, agak psikopat. Karena kalau sekadar membunuh orang dibunuh saja enggak usah dimutilasi. Kalau sampai dimutilasi, tentunya ada kehendak yang lain, itu termasuk berdarah dingin," imbuh Heru.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved