Berita Viral
Akbar Curiga Saprol Sulit Dihubungi usai Pinjam Motor, Bukannya Berobat Malah Digadai: Foya-foya
Seorang pria asal Nganjuk, Akbar Eka Saputra (20) heran temannya selalu sulit dihubungi ketika diminta kembalikan motor.
Seorang pria emosi saat ditolak teman wanitanya ketika mengajak berhubungan badan.
Padahal, keduanya baru saja berkenalan di media sosial.
Hingga akhirnya pelaku yang terlanjur geram lalu menusuk wanita kenalannya berinisial NRS.
Aksi itu terjadu di sebuah apartemen di Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga: Pemuda dari Jawa Barat Rela Pergi ke Banyuwangi hanya untuk Mencuri, Bawa Lari Motor dan HP Kenalan
Seorang pria ditangkap polisi karena melakukan aksi penusukan terhadap perempuan kenalannya, NRS, di Jalan Barito, Kebayoran Baru.
Keduanya sempat cekcok sebelum akhirnya pelaku menusuk korban pada Senin (22/7/2024) subuh.
"Pelaku penusukan perempuan di Barito yang kenal melalui sarana medsos sudah tertangkap," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Kamis (25/7/2024).
Kata Bintoro, pelaku dan korban baru saja berkenalan melalui media sosial dan bertemu di sebuah apartemen di Jalan Barito.
Bintoro mengatakan, cekcok berawal ketika korban meminta pulang dan enggan berhubungan badan dengan pelaku.
Cekcok kemudian terjadi lagi setelah pelaku dan korban keluar dari apartemen lalu masuk ke mobil pelaku.
Pelaku naik pitam dan melukai korban dengan pisau.
"Saat keluar dari apartemen, di dalam mobil terlapor terjadi pertengkaran antara korban dan terlapor, yang kemudian dikarenakan emosi, terlapor kemudian melukai korban dengan pisau," ujar Bintoro.
Akibatnya, korban menderita luka pada bagian jari tangan dan lehernya.
Korban kemudian melaporkan hal ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Sementara itu, kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Seorang pria berinisial RRD (28) aniaya pacarnya bernama Resti (30) hingga alami luka-luka.
Hingga akhirnya pelaku ditangkap polisi, Senin (22/7/2024).
Pelaku yang merupakan warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu melakukan penganiayaan itu akibat cemburu dan sakit hati.
Hal itu diungkap oleh Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan,SH.
Ia menjelaskan, aksi penusukan itu terjadi pada Senin (22/7/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Bapak dan Anak Kompak Bacok Tetangga di Gresik, Terbakar Cemburu Akibat Chat Mesra ke Istri
"Lokasi penganiayaan di Jalan Raya Puncak, Kampung Cibogo, Desa Cipayung Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor," kata Dedi kepada wartawan Selasa (23/7/2024).
Tersangka RRD menganiaya korban karena cemburu dan sakit hati.
"RRD sakit hati pacarnya ketahuan sering chatting (kirim pesan) via WhatsApp dengan mantan suaminya," ujarnya.
Rasa cemburu yang memuncak membuat tersangka marah dan nekat menusuk korban secara membabi buta.
"Penusukan ini mengakibatkan korban mendapatkan luka-luka di bagian tubuh, bagian wajah, kepala, kedua belah tangan, pundak, dan punggung," papar Dedi.
Menurut Dedi, korban kini sudah ditangani pihak medis dan mendapat jahitan di bagian kepala, wajah, tangan sebelah kanan dan kiri, punggung dan pundak.
Korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Megamendung.
"Pelaku langsung ditangkap dan sudah dalam penanganan proses hukum lanjut di Mako Polsek Megamendung," ungkap Dedi.
Pelaku dikenakan Pasal 351 KUHP ayat (2) tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara.
Sementara itu, kasus lainnya soal cemburu juga pernah terjadi di Situbondo.
Sudah berusia 80 tahun, Mbah Taryono bakal menghabiskan masa tuanya di penjara.
Itu semua karena ia cemburu dan melakukan aksi nekat.
Mbah Taryono diketahui membakar rumah istrinya sendiri pada Kamis (18/7/2024).
Aksi Mbah Taryono justru membuat harta berharganya lenyap.
Mbah Taryon merupakan waga Dusun Lugudang, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo.
Akibat cemburu kepada istrinya, pria berusia 80 tahun ini harus berurusan dengan pihak polisi dan terancam mendekam di tahahan Mapolres Siitubondo.
Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon membenarkan penangkapan pelaku pembakaran rumah istrinya itu.
Menurutnya, sebelum membakar rumah istrinya itu, pelaku sekitar 22.00 WIB membeli BBM di SPBU dan mendatangi rumah istrinya di Desa Talkandang dan membakarnya dengan menggunakan BBM jenis pertalite.
"Pelaku membakar rumah istrinya karena dipicu cemburu," ujarnya.
Baca juga: Bapak dan Anak Kompak Bacok Tetangga di Gresik, Terbakar Cemburu Akibat Chat Mesra ke Istri
Untungnya, kata mantan penyidik Polda Jatim ini menerangkan, kebakaran itu diketahui Indah Wati, yang merupakan istri pelaku yang sedang membuat susu anaknya.
Sehingga bergegas membangunkan kedua orang tuanya dan membawa anaknya keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun rumah korban dan satu unit mobil dan enam sepeda motor serta dokumen penting yang ada didalam rumahnya ludes terbakar.
"Untuk kerugiannya masih ditotal," katanya.
Dikatakan, setelah membakar rumahnya istrinya, pelaku melarikan diri dan berhasil diamankan di selatan RSU Abdoer Rahem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.
"Iya pelakunya sudah berhasil diamankan ke Polres Stubondo," ucapnya.
Baca juga: Pria di Bangkalan Ditusuk Sahabat saat Ngopi, Cemburu Buta Karena Sering Hubungi Mantan Istrinya
Untuk mendalami motifnya, lanjutnya, pihak penyidik Satreskrim masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka yang membakar rumah istrinya itu.
"Kalau motif awalnya cemburu, tapi kami masih mendalaminya," kata Momon.
Selain mengamankan pelaku, sambung AKP Momon, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti, diantaranya satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku, dua tutup botol jerigen 10 liter, dua buah jerigen berisi BBM, sarung, dua kertas berisu tulisaan dan sepasang sandal.
''Semua barang buktinya sudah kita amankan bersama pelaku ke Polres," pungkasnya
Sebelumnya, jasad seorang wanita bernama Sri Juanah (64) ditemukan tengkurap di sungai di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap korban dibunuh suaminya sendiri yang berinisial STS (73).
Berdasarkan keterangan pelaku, motif pembunuhan ini karena asmara.
Korban diduga berselingkuh sehingga pelaku menghabisi istrinya di kamar mandi rumah.
Pelaku kemudian membuang jasad korban ke sungai yang berjarak sekitar 100 meter rumahnya.
Pelaku membawa jasad korban menggunakan gerobak dorong.
Ada dua luka akibat benda tumpul di kepala bagian belakang korban.
Baca juga: Dibakar Cemburu, Lansia di Situbondo Bakar Rumah Istri dan Mertuanya, Mobil dan 6 Motor Terbakar
Pasangan suami istri yang sudah dikarunia tiga anak itu sehari-hari tinggal berdua di rumahnya.
Ketiga anaknya, dua perempuan dan satu laki-laki sudah berumah tangga dan tinggal terpisah.
"Motifnya (kasus KDRT yang mengakibatkan korban meninggal dunia) asmara. Pelaku menuduh korban berselingkuh," kata Kasat Reskrim Polres Blitar, Febby Pahlevi Rizal, Rabu (8/11/2023).
"Pelaku cemburu buta dan melakukan pembunuhan (terhadap istrinya)," lanjut Febby.
Febby mengatakan dugaan korban berselingkuh itu berdasarkan keterangan dari pelaku.
Untuk memastikan motif kasus itu, kata Febby, polisi juga meminta keterangan kepada keluarga dan tetangga korban.
"Kami juga minta keterangan kepada tetangga dan keluarga korban untuk mendalami motif kasus tersebut," ujarnya.
Baca juga: Pemicu Duel Carok di Lumbang Probolinggo, Cemburu Istri Digoda Sepupu hingga Dipaksa Melayani
Dikatakan Febby, setelah melakukan aksinya, pelaku sempat kabur meninggalkan rumahnya.
Polisi menangkap pelaku dua jam setelah menerima laporan di wilayah Kota Blitar.
"Pelaku setelah kejadian meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor. Pelaku kami tangkap di wilayah Kota Blitar," katanya.
Ketua RT 1 RW 3 Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Wardoyo mengatakan selama ini korban tinggal berdua dengan suaminya.
Namun, saat jasad Sri ditemukan meninggal dunia di sungai, suaminya tidak ada di rumah.
Tiga anak korban sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dengan orang tuanya. Satu anak korban tinggal di Tulungagung, satu lagi di Jatinom Kabupaten Blitar dan satu lagi di Desa Papungan, Kabupaten Blitar.
"Anak laki-laki korban yang tinggal di Dusun Salam (Desa Papungan) yang tiap hari ke sini (rumah Sri). Kadang korban juga tidur di rumah anak laki-lakinya," kata Wardoyo.
Dikatakan Wardoyo, korban membuka toko kelontong di rumah, sedang suaminya bertani.
"Korban memang asli warga Dusun Talok, kalau suaminya berasal dari Bendogerit (Kota Blitar)," ujarnya.
Menurut Wardoyo, tetangga tidak mendengar suara keributan dari rumah korban sebelum jasad korban ditemukan meninggal dunia di sungai.
"Tetangga tidak ada yang mendengar keributan dari rumah korban," katanya.
"Suami korban memang agak pendiam, terus info dari tetangga (suaminya) agak cemburuan. Korban sering cerita ke tetangga, kalau suaminya cemburuan," lanjutnya.
Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan melihat korban terakhir di rumah pada Minggu (5/11/2023).
Ketika itu, korban masih membuka toko kelontong yang ada di depan rumah. "Pagi ini tadi toko milik korban tutup, korban juga tidak kelihatan," katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Sosok Simpatri Pria Nyamar Pengantin Wanita Bikin Warga Ngamuk, Poroti Calon Suami Rp28 juta |
![]() |
---|
Efek Bidan Dona Viral Seberangi Sungai Obati Pasien TBC, Prabowo Kini Kucurkan Dana Rp26,5 M |
![]() |
---|
Balasan untuk Sudewo Setelah Berani Tantang Rakyat, Masih Tetap Tolak Mundur dari Jabatan |
![]() |
---|
Tidak Ikut Bakar Maling Ubi, Polisi yang Tempeleng Korban Tak Jadi Tersangka: Tindak Tegas |
![]() |
---|
Daftar Daerah Naikkan PBB Picu Protesan Warga, Ada yang Melonjak 1.000 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.