Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BPBD Kota Malang Terapkan Tujuh Langkah Antisipasi Hadapi Potensi Cuaca Buruk

BPBD Kota Malang mengambil langkah antisipatif atas peringatan dini BMKG perihal potensi terjadinya cuaca buruk, berupa hujan disertai angin dan petir

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
BANJIR DI MALANG - Seorang pengendara sepeda motor melintasi genangan air di Jalan Sulfat, Kota Malang, Jawa Timur pada Januari 2025. BPBD Kota Malang mengambil langkah antisipatif atas peringatan dini BMKG perihal potensi terjadinya cuaca buruk, berupa hujan disertai angin dan petir. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengambil langkah antisipatif atas peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perihal potensi terjadinya cuaca buruk, berupa hujan disertai angin dan petir, pada 30 Januari-1 Februari 2025.

BPBD Kota Malang menerapkan tujuh langkah antisipasi, Jumat (31/1/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan, yakni menyiagakan tim respons cepat (TRC) lintas organisasi perangkat daerah (OPD), dan kecamatan tangguh, berkoordinasi dengan pemerintahan di kawasan Malang Raya.

"Terdapat potensi hujan berintensitas sedang hingga deras yang disertai petir dan angin kencang sesaat untuk tiga hari ke depan. Kami sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk kondisi itu," kata Prayitno, Jumat (31/1/2025).

Kemudian, BPBD Kota Malang juga melakukan upaya antisipasi melalui kelurahan tangguh, penyebaran informasi mengenai wilayah rawan bencana, hingga membentuk pos siaga bencana di lima kecamatan, yakni Kecamatan Blimbing, Lowokwaru, Sukun, Kedungkandang, dan Klojen.

"Kami juga melakukan pengecekan sistem peringatan dini bencana atau early warning system (EWS)," ujar dia.

Prayitno menyebut, untuk jumlah EWS yang terpasang sebanyak 24 unit, terdiri dari 23 EWS banjir dan satu lainnya untuk tanah longsor.

Baca juga: Ratapan Darmin Lihat Rumahnya Hancur Dihantam Banjir Bandang, Harta sampai Baju Pun Tak Tersisa

Satu EWS banjir yang terletak di Jalan Danau Ranau yang awalnya terletak di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang telah dipindahkan ke Gang Mirej, di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Pemindahan itu didasari oleh kondisi debit air di Sungai Amprong yang acap kali meluap ketika terjadi hujan deras.

"Pemindahan EWS sudah pekan lalu karena luapan air Sungai Amprong pernah merendam sekitar 170an rumah warga," ucap Prayitno.

BPBD Kota Malang mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya tetap memperhatikan prediksi cuaca buruk tersebut, sebagai upaya antisipasi kondisi kegawatdaruratan. 

Hingga 1 Februari 2025, Kota Malang diprakirakan berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang sesaat.

Namun perlu waspada, hujan bisa turun lebih awal atau lambat dari prakiraan dan bisa juga berubah intensitasnya sewaktu-waktu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved