Berita Viral
Gas 3 Kg Sulit Dicari di Warung, Pedagang sampai Tak Jualan, Warga Mengeluh: Pak Prabowo Gimana Ini?
Warga mengantre lantaran gas LPG 3 kg kini menghilang di pengecer-pengecer serta warung-warung.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Efek kelangkaan gas 3 kg atau gas melon yang mulai menghilang di warung-warung serta pengecer, Senin (3/2/2025), dirasakan para pedagang.
Diketahui, larangan gas 3 kg dijual di pengecer atau warung, telah ditetapkan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral mulai 1 Februari 2025.
Bahwa mulai 1 Februari 2025, tidak akan ada lagi penjualan elpiji 3 kg di pengecer atau warung.
Baca juga: Anggaran Ruang Kelas Baru Cuma Rp61 M, KDM Kaget Pengadaan TIK Malah Rp750 M: Belum Tentu Dibutuhkan
Namun hal itu berdampak bagi para pedagang.
Salah satunya adalah penjual gorengan di Jalan Mawar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Muhammad Yusuf (45).
Ia kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kg, bahkan sampai keliling ke beberapa wilayah di Kota Bogor.
"Saya nyari dari pagi tadi keliling-keliling," ungkap Yusuf kepada TribunnewsBogor.com di Agen Gas SPBU Cilendek.
Baru pukul 08.00 WIB, ia menemukan lokasi penjualan gas 3 kg di SPBU Cilendek, Bogor Barat, Kota Bogor.
"Saya antre dari jam 8 di sini. Baru kebagian sekitar jam 10-an tadi. Ya dua jam lah. Itu juga cuma bisa satu gas aja kan," ujarnya.
Sebagai penjual gorengan, ia memerlukan lebih dari satu tabung gas.
"Gorengan mah kan apinya harus nyala terus, enggak kayak masak biasa. Jadi, gasnya harus lebih dari satu gitu," jelas Yusuf.
Ia pun harus rela untuk tidak berjualan gorengan pada hari ini.
Yusuf bakal mencari gas melon ini ke tempat lain yang menjual.
"Kayaknya enggak jualan. Karena saya harus nyari gas, jadi libur jualannya juga," tuturnya.

Ia berharap, meski antre, pembelian gas melon ini tidak dibatasi.
"Harapannya dipermudah aja gitu. Apalagi saya kan mata pencahariannya jualan gorengan," harap Yusuf.
Sementara itu, penjual gorengan di depan RSUD Kota Bogor harus gigit jari tidak bisa membeli gas melon di Agen SPBU Cilendek.
"Saya udah antre. Tapi enggak kebagian. Di sini (SPBU Cilendek) stoknya habis. Padahal baru jam 11-an," ujar penjual gorengan di depan RSUD A Bayu kepada TribunnewsBogor.com.
Ia pun akan memaksakan untuk mencari ke tempat lain.
"Daripada saya enggak jualan kan. Mending nyari lagi," ucapnya.
Baca juga: Petani Nyemplung Tiap Keluar Gegara Rumahnya Dikepung Parit, Tanah Warisan Diklaim Orang Lain
Warga memang tampak mengantre gas LPG 3 kilogram di Agen Gas SPBU Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Senin (2/2/2025).
Warga mengantre lantaran gas LPG 3 kg menghilang di pengecer-pengecer serta warung-warung.
Pantauan TribunnewsBogor.com sampai pukul 10.15 WIB, antrean panjang terjadi di Agen Gas SPBU Cilendek.
Warga terus berdatangan ke agen SPBU sambil membawa tabung gas kosong.
Ada yang datang menggunakan sepeda motor, ada juga yang datang dengan menggunakan mobil.
Sebelum mendapatkan gas, petugas agen meminta warga yang antre untuk mengeluarkan KTP.
Petugas perempuan mendata dan langsung menyerahkan gas LPG 3 kilogram.
"Kita jatah satu orang satu gas. Itu pun syaratnya harus membawa KTP," singkat petugas agen saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.

Salah satu warga, Nuraini (30), rela antre sejak pagi demi mendapatkan gas.
Ia sudah berusaha mencari ke pengecer serta warung-warung, namun kosong.
"Saya dari Sindangsari Kebon Kelapa Bogor Tengah. Di tempat saya udah enggak ada gas."
"Saya udah nyari ke warung-warung dari pagi," kata Nuraini kepada TribunnewsBogor.com.
Ia hanya bisa mendapatkan satu gas LPG saja.
Satu gas LPG 3 Kilogram ini seharga Rp19 ribu.
"Dibatasin. Satu orang cuma bisa satu gas aja," ujarnya.
Padahal ia butuh gas LPG 3 kilogram ini untuk berjualan soto.
"Kalau saya kebetulan tukang soto. Jadi memang harusnya butuh gasnya banyak."
"Tapi, sekarang cuma satu. Kesulitan juga," ucapnya.
Ia berharap, pemerintah pusat segera melihat dan membuat kembali kebijakan terkait gas LPG 3 kilogram ini.
"Tolonglah. Banyak warga yang membutuhkan gas 3 kilogram ini," tandasnya.
Baca juga: Pengakuan Bandar Narkoba Setor Rp160 Juta Tiap Bulan ke Polisi Jadi Sorotan, Propam Langsung Periksa
Kejadian gas LPG 3 kilogram yang sulit dicari di warung atau toko kelontong ini memang menghebohkan warga.
Hal itu membuat warga harus membeli gas LPG 3 kg ke agen resmi dari Pertamina.
Akibatnya, pembelian gas LPG 3 kg menimbulkan antrean yang panjang.
Beberapa video yang memperlihatkan antrean panjang saat warga membeli gas LPG 3 kg itu pun viral di media sosial.
Seperti dikutip dari akun TikTok @neng.ofah.2, terlihat warga yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak sedang mengantre di pinggir jalan.
Warga tampak mengantre sambil membawa gas LPG 3 kg yang kosong.
Perekam video pun terlihat ikut mengantre untuk mendapatkan gas LPG 3 kg.
Antrean pun mengular cukup panjang di pinggir jalan tersebut.
Pada postingan video, ia menyertakan lokasi antrean itu terjadi di Jalan Raya Pasar Kemis, Desa Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
"Aduuuhh pak prabowo gimana ini? rakyatmu lagi kesusahan gas elpiji," tulis akun @neng.ofah.2
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kelangkaan gas 3 kg
Kecamatan Bogor Tengah
Kota Bogor
Agen Gas SPBU Cilendek
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Gaji DPR RI Naik Rp100 Juta Per Bulan? Puan Maharani: Kompensasi Uang Rumah |
![]() |
---|
Kesalahan Lain Keluarga Pasien Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Bupati Geram Ikut Terseret |
![]() |
---|
Pantas Selalu Pakai Cadar, Simpatri Ternyata Berkumis dan Nikahi Pria karena Diberi Rp 28 Juta |
![]() |
---|
Kakek 60 Tahun Halusinasi Parah setelah Ikut Saran Diet ChatGPT, Tuduh Tetangga Meracuninya |
![]() |
---|
Bocah SD Panjat Tiang Bendera Pasang Tali Pengait yang Lepas saat Upacara, Camat: Pahlawan Cilik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.