Awal Tahun 2025, 2 Warga Bondowoso Meninggal Akibat Demam Berdarah, ini Langkah Dinkes
Baru awal tahun 2025, warga meninggal akibat kasus demam berdarah denguage (DBD) di Bondowoso sudah ada dua orang.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Baru awal tahun 2025, warga meninggal akibat kasus demam berdarah denguage (DBD) di Bondowoso sudah ada dua orang.
Kepastian itu dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Agus Winarno saat dikonfirmasi awak media, pada Jum'at (7/2/2025).
Ia menerangkan, dua warga meninggal tersebut merupakan kasus DB sejak Januari 2025.
Pihaknya memang telah melakukan berbagai kesiapan untuk menghadapi DBD di siklus tiga tahunan ini.
"Iya sikklus tiga tahunan tahun ini," ujarnya dikonfirmasi pada Jumat (7/2/2025).
Baca juga: Anggaran Infrastruktur 2025 di Bondowoso Dikepras, Seluruh Pembangunan akan Dilakukan Pusat
Ia menjelaskan, salah satu kesiapan yang sedang dilakukan yakni penambahan personel untuk kegiatan penyemprotan fogging. Termasuk, penambahan alat fogging tahun ini.
"Sarpras tahun ini ada, alat fogging," urainya.
Beruntungnya, kata Agus, meski terjadi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat tak menyentuh anggaran penanganan DBD. Namun informasi terakhir recofusing menyentuh pembatasan anggaran DAK fisik.
"Kalau untuk pelayanan ada yang kena DB tidak berpengaruh dengan pelayanan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa hingga 25 Januari 2025, jumlah penderita demam berdarah (DB) di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur (Jatim), sudah mencapai puluhan.
Baca juga: Program PTSL 2025 di Bondowoso Hanya 5.500 Bidang, Anggaran Dipangkas Pusat untuk Efesiensi
Data diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso, ada 28 orang penderita DB.
Ada tiga kecamatan dengan kasus tertinggi.
Yakni Kecamatan Tenggarang sebanyak 5 kasus, Kecamatan Kademangan 4 kasus, Kecamatan Wringin 3 kasus.
demam berdarah
Demam Berdarah Dengue (DBD)
meninggal
fogging
Dinkes Bondowoso
Bondowoso
TribunJatim.com
Kolaborasi Industri dan Akademis, SPIL dan ITS Resmikan SPIL Research Center di Surabaya |
![]() |
---|
Alasan Ratusan Anak di Tuban Ajukan Dispensasi Kawin, Diajak Merantau dan Faktor Weton Mendominasi |
![]() |
---|
Sidang Pembunuhan Jemaah Salat Subuh, Terdakwa Sujito Dihadapkan Saksi Kunci, Niat Membunuh Terkuak |
![]() |
---|
3 Anak yang masih 1 Keluarga Jadi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Satu belum Ditemukan |
![]() |
---|
Penyerahan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Polinema ke Jaksa Malang, Bakal Segera Disidang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.