Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah Siapkan Nilai Sejak Kelas 1, Siswa Blitar Sedih Gagal Ikut SNBP karena Sekolah Lalai: Kecewa

Curhat siswa di Blitar gagal ikut SNBP karena sekolah lalai isi PDSS. Padahal mereka sudah bekerja keras dengan menyiapkan nilai sejak kelas 1 SMA.

KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT
GAGAL IKUT SNBP - Ilustrasi siswa SMA tengah mengerjakan lembar kertas ujian. Belakangan, polemik siswa gagal ikut Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2025 menjadi sorotan. Ini dikarenakan sekolah lalai isi PDSS. Satu di antaranya dialami siswa SMKN 3 Kota Blitar. 

TRIBUNJATIM.COM - Polemik sejumlah sekolah lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) menjadi sorotan belakangan ini.

Imbasnya, puluhan siswa gagal ikut jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) untuk syarat pedaftaran ke perguruan tinggi.

Siswa sakit hati hingga dan merasa kecewa dengan apa yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Satu di antaranya dialami siswa SMKN 3 Kota Blitar.

Sejumlah siswa terancam tak bisa ikut SNBP 2025 karena sekolah belum melakukan finalisasi PDSS hingga batas akhir yang sudah ditentukan.

P, salah satu siswa SMKN 3 Kota Blitar mengatakan sebenarnya kecewa tidak bisa ikut SNPMB jalur prestasi.

Baca juga: Didemo Siswa Gagal Ikut SNBP, Kepsek Berdalih dan Minta Uang ke Dedi Mulyadi: Saya Gak Digaji Bapak

Karena, sejak kelas 1, ia sudah menyiapkan nilai untuk ikut SNPMB lewat jalur prestasi.

"Sebenarnya kecewa, siapa yang tidak ingin ikut SNBP," katanya, Jumat (7/2/2025).

P menganggap sekolah lalai memasukkan PDSS sebagai syarat pendaftaran siswa eligible pada jalur SNBP.

"Saya menganggap sekolah lalai dalam proses finalisasi data siswa untuk ikut SNBP," ujarnya.

Menurutnya, sesuai data ada sekitar 250 siswa SMKN 3 Kota Blitar yang eligible atau memenuhi syarat ikut SNBP.

Para siswa eligible yang terancam tidak bisa ikut SNBP sudah mengadukan masalah itu ke sekolah.

GAGAL IKUT SNBP: Siswa sedang berjalan di halaman depan gedung SMKN 3 Kota Blitar, Jumat (7/2/2025). Sejumlah siswa SMKN 3 terancam tidak bisa ikut SNPMB jalur prestasi pada 2025.
GAGAL IKUT SNBP: Siswa sedang berjalan di halaman depan gedung SMKN 3 Kota Blitar, Jumat (7/2/2025). Sejumlah siswa SMKN 3 terancam tidak bisa ikut SNPMB jalur prestasi pada 2025. (TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI)

Sekolah memberikan kompensasi kepada para siswa ikut bimbingan belajar untuk persiapan mendaftar SNPMB lewat jalur tes tulis.

"Sekolah memberikan kompensasi paket bimbingan belajar untuk persiapan ikut SNPMB lewat jalur tulis," katanya.

Siswa lain SMKN 3 Kota Blitar, T juga bernasib sama. 

Dia juga terancam tidak bisa ikut SNBP karena datanya belum masuk di sistem.

"Saya juga merasa kecewa karena tidak bisa ikut SNBP," ujarnya.

Terpisah, Kepala SMKN 3 Kota Blitar, Maryani mengakui memang ada kendala terkait SNPMB jalur prestasi di sekolahnya.

Menurutnya ada empat langkah yang harus dilakukan sekolah agar siswanya bisa ikut SNPMB lewat jalur prestasi.

Sekolah sudah melaksanakan tiga dari empat langkah tersebut.

Baca juga: Siswa Drop Terancam Gagal Ikut SNBP karena Akun Sekolah Belum Sinkron, Orangtua Kecewa: Dirugikan

Namun di tahap empat atau finalisasi, sekolah ada kendala sehingga tidak bisa mengupload semua nilai siswa.

"Sehingga anak-anak tidak bisa mengikuti SNPMB jalur prestasi," katanya.

Dikatakannya, sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin termasuk koordinasi dengan direktorat untuk membantu anak-anak agar bisa finalisasi data siswa supaya bisa ikut SNBP.

Namun, menurutnya, upaya sekolah masih belum membuahkan hasil.

Maryani menuturkan, berdasarkan data di sekolah, jumlah siswa yang ingin mendaftar SNPMB jalur prestasi hanya ada 66 anak, bukan 250 anak.

"Itu tidak benar (250 anak). Data awal yang ingin ikut memang sekitar itu (250 anak). Tapi yang benar-benar minat hanya 66 anak," ujarnya.

Dikatakannya, sekolah sudah mengumpulkan siswa dan wali murid terkait masalah itu.

Sekolah memberi kompensasi kepada siswa yang tidak bisa mengikuti SNPMB jalur prestasi dibantu dengan paket bimbingan belajar selama dua bulan.

Sekolah dan komite sekolah akan membantu biaya pembayaran bimbingan belajar.

"Biayanya dibantu dari sekolah dan komite sekolah. Pendaftaran kami tanggung. Mungkin itu langkah yang kami laksanakan di SMKN 3. Kami juga sudah kerja sama dengan orang tua dan anak. Insyaallah tidak ada permasalahan," katanya.

Baca juga: Siswa Nangis Kecewa Sekolah Lalai Isi PDSS sampai Gagal Ikut SNBP, Guru Malah Beri Solusi Bimbel

Kasus serupa juga dialami oleh siswa SMAN 7 Cirebon, Jawa Barat.

Sebanyak 150 siswa SMAN 7 Cirebon terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Hal ini disebabkan akun sekolah mereka di portal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum tersinkronisasi hingga batas akhir perpanjangan pendaftaran, pada Rabu (5/2/2025) pukul 15.00 WIB.

Haris, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi ini.

Ia mengatakan, upaya audiensi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan yang dilakukan pada Selasa (4/2/2025) ternyata belum membuahkan hasil.

"Kemarin kami sudah audiensi dengan perwakilan KCD, informasinya ada perpanjangan pendaftaran dengan harapan anak-anak kami bisa mendaftar."

"Tapi sampai pukul 15.00 WIB, ternyata tidak selesai juga," ujar Haris saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Kamis (6/2/2025) pagi, dikutip dari Tribun Cirebon.

Menurutnya, pihak sekolah masih berupaya menyelesaikan masalah tersebut.

Namun, hingga batas akhir, tidak ada perubahan.

"Katanya pihak sekolah masih berusaha dan berusaha, tapi kan faktanya memang sudah tidak bisa."

LAMAN SNPMB - Tampilan laman untuk masuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sebanyak 150 siswa SMAN 7 Cirebon terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, Kamis (6/2/2025).
LAMAN SNPMB - Tampilan laman untuk masuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Sebanyak 150 siswa SMAN 7 Cirebon terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, Kamis (6/2/2025). (Laman pdss.snpmb.id)

"Buktinya, di website Kemendikbud, SMAN 7 Cirebon masih belum selesai, ya gimana," ucapnya.

Haris menyebut, akibat kejadian ini, anaknya, Aurelia Putri, siswa kelas XII IPA yang berencana mendaftar SNBP ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan Teknik Sipil, merasa terpukul.

"Sekarang saja sudah terlihat ngedown, ngedrop. Beban mental pasti ada."

"Dari tiga hari kemarin anak saya diam saja, karena merasa bingung dengan kondisi yang ada. Sampai bilang, 'Pah, kita harus gimana pah?'" ucap dia.

Sebagai orang tua, Haris hanya bisa berusaha menyemangati anaknya agar tetap semangat meraih cita-citanya.

"Jangan sampai kejadian kayak gini bikin anak saya enggak semangat. Saya bilang ke dia, 'Kamu harus bisa, Allah pasti kasih jalan'," katanya.

Haris mengatakan, para orang tua siswa akan kembali mengupayakan solusi dengan beraudiensi ke DPRD Kota Cirebon pada Kamis siang.

"Kami merasa dirugikan dengan apa yang terjadi saat ini. Siang ini, insya Allah kami akan beraudiensi dengan DPRD Kota Cirebon."

"Kami berharap DPRD bisa mendorong pihak sekolah bertanggung jawab dan anak-anak kami bisa tetap ikut SNBP," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved