Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Guru Pria dan Wanita Gandengan Tangan di Depan Siswa Demo, Kepsek Bantah Skandal: Melindungi

Momen guru pria dan wanita gandengan tangan di depan siswa demo viral di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via Kompas.com
GURU GANDENGAN TANGAN - Sepasang guru SMAN 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah bergandeng tangan saat menghadapi unjuk rasa siswa buntut kemelut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Rabu (5/2/2025). Kepsek pun angkat bicara soal peristiwa sebenarnya. 

Sementara itu, oknum guru viral yang menggebrak meja dan membentak siswa karena protes data eligible di Lamongan, Jawa Timur, resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai waka kurikulum.

Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengambil langkah tegas menjatuhkan sanksi menonaktifkan oknum guru yang bertindak tidak etis saat menghadapi puluhan siswa yang menanyakan nilainya yang tidak terinput dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk menembus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) itu.

Muhlisin menegaskan sanksi yang dijatuhkan pada oknum guru tersebut setelah pihaknya menerima hasil laporan berita acara pemeriksaan (BAP) dari pihak lembaga MAN 1 Lamongan.

Pencopotan oknum guru dari jabatannya sebagai wakil kepala sekolah tersebut dilakukan usai pihak sekolah melakukan pemeriksaan internal dan penandatanganan BAP oknum guru yang bersangkutan pada Kamis (6/2/2025).

"Memang wewenang pengangkatan waka itu menjadi wewenang kepala sekolah madrasah," kata Muhlisin, Jumat (7/2/2025).

Oknum guru itu akhirnya resmi dinonaktifkan dari jabatanya sebagai Waka Kurikulum MAN 1 Lamongan.

"Sementara ini penggantinya dipegang oleh Ibu Robiul Muhaimin," kata Muhlisin. 

Muhlisin mengaku, sebelumnya juga sudah meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi kepada oknum guru yang bersangkutan.

Pasca kejadian yang viral tersebut, ia sebagai Kepala Kemenag Lamongang yang menaungi seluruh tingkatan sekolah madrasah mengingatkan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag untuk lebih teliti dan bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), agar kejadian serupa tak kembali terulang di tahun mendatang.

Sementara itu, data eligible 22 siswa yang tidak bisa masuk dalam sistem PDSD sebagai syarat pendaftaran jalur SNBP masih menunggu hasil pelimpahan dari pihak sekolah.

Diberitakan sebelumnya, beredar video berdurasi 25 detik yang memperlihatkan seorang oknum guru menggebrak meja dan membentak sejumlah siswa di sebuah ruangan. 

Baca juga: Didemo Siswa Gagal Ikut SNBP, Kepsek Berdalih dan Minta Uang ke Dedi Mulyadi: Saya Gak Digaji Bapak

Insiden tersebut terjadi ketika sejumlah siswa di MAN 1 Lamongan mempertanyakan data eligible mereka yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Dalam video tersebut, terlihat guru yang berbicara dengan nada tinggi kepada siswa, sementara suara tangisan siswa terdengar jelas.

Tidak munculnya nilai puluhan siswa MAN 1 Lamongan membuat mereka terancam tidak dapat mengikuti jalur SNBP, yang merupakan salah satu jalur pendaftaran masuk perguruan tinggi yang diharapkan, sementa mereka sudah bersusah payah belajar agar mendapatkan nilai tinggi dari semester 1 hingga V, agar bisa mendapatkan kesempatan masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui prestasi.

Diketahui, aksi oknum guru tersebut terjadi pada 31 Januari 2025 lalu, saat siswa protes mempertanyakan data eligible yang tak bisa terinput di sistem.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved