Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkab Ponorogo Soal Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel, Sebut Fenomena Tahunan

Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo Jatim sebut kejadian ribuan ikan nila di Telaga Ngebel adalah fenomena tahunan

TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
IKAN MATI - Pembudidaya ikan, Dwi Prasetyo menunjukkan ikan nila pada kerambanya yang mati di Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Kamis (6/2/2025).  Ribuan ekor ikan nila di Telaga Ngebel Ponorogo Jatim “mabuk” mati mendadak mulai Jumat (31/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo Jatim sebut kejadian ribuan ikan nila di Telaga Ngebel adalah fenomena tahunan.

“Memang fenomena alam yang biasa terjadi Namanya Upwelling,” ungkap Kabid Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Dipertahankan Ponorogo, Siti Barokah, Sabtu (8/2/2025).

Dia menjelaskan bahwa Upwelling adalah proses pergerakan air yang dari bawah naik ke atas. Sementara yang di bawah banyak material kebawa material ke atas.

“Upwelling terjadi setiap pergantian musim. Jari pergantian cuaca ekstrim. Dan setiap tahun terjadi,” kata Barokah—sapaan akrab—Siti Barokah.

Barokah mengatakan bahwa fenomena alam ini tidak bisa diantisipasi. Lantaran cuaca ekstrem tidak ada yang bisa mengendalikan.

Baca juga: Terjawab Penyebab Ribuan Ikan Nila Mati di Telaga Ngebel Ponorogo, Pemkab Sebut Ada Fenomena ini

“Tetapi bisa dilihat jika airnya terjadi perubahan menjadi warna kuning berarti berati tanda bahwa pembudidaya segera memanen,” urainya.

Barokah mengaku bahwa pembudidaya paham dengan fenomena alam. Terlebih ada perubahan air.

“Perubahan warna air telaga gelap biasanya segera memanen. Tetapi saat itu terjadi, mereka tidak segera bertindak karena waktu itu libur panjang,” tegasnya.

Baca juga: Rugi Rp 15 Juta, Mulyadi Pembudidaya Pusing Ikan Nila Mati Terdampak Fenomena Alam, Angin Pemicunya

Para pembudidaya, lanjut dia, tidak hanya membudidayakan saja. Namun juga mempunyai usaha kapal maupun warung. Sehingga tidak segera memanen.

Salah satu pembudidaya, menjelaskan bahwa fenomena matinya ikan nyaris setiap tahun. Bahkan dalam setahun dua kali. Adalah Februari dan Agustus.

“Sebelumnya itu juga setelah Agustus. Tetapi tidak separah sekarang. Saya terlambat mengantisipasi,” pungkasnya.

Baca juga: Ribuan Ikan Nila di Telaga Ngebel Ponorgo Mabuk Hingga Mati, Pembudidaya Sebut Rugi Puluhan Juta

Sebelumnya, Ribuan ekor ikan nila di Telaga Ngebel Ponorogo Jatim “mabuk” mati mendadak, Kamis (6/2/2025). Fenomena ini rupanya sudah ada nyaris sepekan. Tepatnya mulai Jumat (31/1/2025) lalu.

Pantaun di lokasi, pembudidaya menyisihkan ikan yang “mabuk” kemudian mati maupun tidak di keramba miliknya masing-masing. Ikan nila yang mati diwadahkan sebuah karung.

Baca juga: Fenomena Alam di Telaga Ngebel Ponorogo, Ribuan Ikan Nila Mabuk hingga Mati, Pembudidaya Kuak Tanda

Beberapa diantaranya ikan nila yang mati itu diberikan ke ikan lele. Lantaran diyakini ikan lele masih kuat.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved