Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Awal Mula 100 Wanita Dijadikan Budak Sel Telur di Georgia, Diperlakukan Bak Hewan Ternak: Kami Takut

Ratusan wanita dijadikan budak sel telur oleh gangster China di Georgia. Mereka mengaku diperlakukan bak hewan ternak.

Editor: Olga Mardianita
Thai PBS Wolrd
BUDAK SEL TELUR: Tiga wanita asal Thailand menceritakan perbudakan di Georgia yang melibatkan ratusan wanita lainnya. Mereka diperlakukan bak hewan ternak dan diambil sel telurnya sebulan sekali tanpa kompensasi. 

Dalam video yang beredar, Agung mengaku kini berada di Phnom Penh, Kamboja.

Selain menyebut telah disekap selama beberapa hari, Agung juga tidak dapat berbuat banyak akibat paspor miliknya ditahan, dan wajib membayar denda apabila ingin kembali ke Indonesia.

Pengakuan Agung di media sosial ini kemudian dibenarkan oleh ibu kandung korban, Dessi, yang berhasil dihubungi pada Jumat (27/12/2025).

Dessi mengungkapkan bahwa sebelumnya anaknya berpamitan untuk bekerja di Malaysia.

Tidak hanya itu, Agung yang dijanjikan bekerja di perkebunan sawit ini juga dibantu untuk pengurusan dokumen keimigrasian dan dijanjikan bergaji Rp20 juta per bulan.

"Awalnya ditawari bekerja di Malaysia, di perkebunan sawit dengan gaji yang menjanjikan. Sebelum saya tahu dia di Kamboja, awalnya anak saya pamit ke Batam untuk mengurus paspor oleh pihak yang mengajak," jelasnya, melansir dari Kompas.com.

Setelah dari Batam, Agung masih berkomunikasi dengan keluarga saat perjalanan menuju Malaysia menggunakan kapal ferry.

Namun, saat di Malaysia, Agung menyebut bahwa dirinya diminta untuk melanjutkan perjalanan menuju Kamboja menggunakan jalur darat.

Baca juga: Dapat Janji Digaji Rp 9 Juta, 14 Orang ini Malah Terlantar di Negeri Orang, Kini Jadi Korban TPPO

Setelah tiba di Kamboja, Dessi menyebut masih dapat menghubungi anaknya hingga komunikasi terputus saat anaknya mengaku sudah tiba di daerah bernama Poipet.

"Sejak itu, selama beberapa hari kami keluarga sulit menghubungi Agung. Hingga akhirnya bisa berkomunikasi kembali dengan dia setelah dia akan dipindahkan ke daerah lain," jelasnya.

Terkait komunikasi ini, kepada keluarga, Agung menyebut saat ini berhasil melarikan diri setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan saat akan dipindahkan ke penampungan lain.

"Kemarin dia ngabarin mau dibawa setelah sempat viral, namun saat perjalanan ada kecelakaan dan anak saya berhasil lari. Alhamdulillah, anak saya sudah diselamatkan orang, sekarang dia ada di Phnom Penh," ujarnya.

Dessi berharap anaknya, Agung Hariyadi, bisa dibantu pemerintah untuk dipulangkan ke Indonesia.

Ia mengaku dirinya dan keluarga telah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke berbagai instansi.

"Kami sudah lapor ke polisi. Alhamdulillah, direspon baik, BP3MI Kepri, di KBRI sudah. Semoga anakku bisa pulang ke Indonesia dengan baik dan selamat," harapnya.

Baca juga: Nasib Bangunan di Tengah Kawasan Hutan Madiun Kantor Kasus TPPO, Pemilik Rumah : Dulu Ramai para TKI

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved