UMKM
Berawal dari Iseng, Kini Kompor Batik Buatan Pria Blitar Jadi Langganan Pembatik Asal Solo: 100 Biji
Berawal dari iseng membuatkan kompor batik untuk ibunya, Damang Panggih Priandana (33), warga Lingkungan Ngegong, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananweta
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Berawal dari iseng membuatkan kompor batik untuk ibunya, Damang Panggih Priandana (33), warga Lingkungan Ngegong, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, kini menjadi produsen kompor listrik untuk membatik atau kompor batik.
Dalam sebulan, pria lajang itu bisa menjual minimal 100 biji sampai 150 biji kompor batik ke luar kota.
Damang tampak sibuk membuat kompor batik di halaman rumah orang tuanya di Lingkungan Ngegong, Kelurahan Gedog, Kamis (13/2/2025).
Ia sedang merakit kayu triplek yang sudah dipotong kotak kecil menjadi kompor batik. Setelah dilem, potongan kayu triplek itu dipaku agar lebih kuat.
Setelah membentuk kotak, Damang baru merakit elemen pemanas pada kompor batik.
Baca juga: Komunitas Rajut Blitar Bantu Ibu Rumah Tangga Produktif dari Rumah, Jumlah Anggota Capai Ratusan
Damang menyatukan kabel, saklar, dan komponen elemen pemanas di dalam kotak kayu.
Dalam waktu kurang 15 menit, Damang sudah menyelesaikan pembuatan kompor batik.
"Paling lama merakit komponen elemen panas. Karena harus memotong kabel lebih dulu," kata pria lulusan SMK jurusan teknik komputer jaringan itu.
Damang mulai membuat kompor listrik untuk batik pada 2016. Awalnya, ia ingin membuatkan kompor batik untuk ibunya.
Kebetulan, ibu Damang, Nanik Mawarti (60), merupakan perajin batik di rumah.
Ibu Damang membuat batik tulis dan batik cap. Proses pembuatan batik tulis membutuhkan kompor untuk memanaskan malam, bahan batik.
"Saya belajar otodidak. Ibu saya beli kompor batik dari luar kota. Lalu saya pelajari untuk memproduksi sendiri. Saya yakin bisa membuat kompor batik, karena basic keluarga saya orang listrik dan elektro," ujarnya.
Beberapa kali mencoba, akhirnya Damang berhasil memproduksi kompor listrik untuk membatik.
Kompor listrik produksinya sering dibawa ibunya ketika ada pameran batik di luar kota. Dari situ, beberapa orang tertarik dengan kompor batik produksinya.
Baca juga: Usai Ditetapkan DPRD, Wali Kota Blitar Terpilih Mas Ibin Siap Lanjutkan Program Wali Kota Santoso
kompor batik
kompor listrik untuk batik
Damang Panggih Priandana
batik tulis
batik cap
pembatik
Kota Blitar
TribunJatim.com
Jejak Tono Saputro Bangun UMKM Karangan Bunga di Jombang, Berdayakan Ibu RT hingga Tembus Papua |
![]() |
---|
Kisah Mantan TKI Jadi Pelaku UMKM Sukses di Madiun, Olah Umbi Talas Jadi Cemilan Ekspor |
![]() |
---|
Uniknya Onde-Onde Ubi Ungu, Camilan Lokal Naik Kelas Berkat Inovasi Ibu Rumah Tangga di Jombang |
![]() |
---|
Kreatif, Emak-emak di Kota Mojokerto Produksi Minuman Dawet Daun Kelor yang Bernilai Ekonomi |
![]() |
---|
Berhenti Kerja Kantoran, Pasutri di Surabaya Rintis Usaha Puding, Bagi Ilmu untuk Warga dan Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.