Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Baru Awal Tahun 2025, Kasus DBD di Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Sudah Capai Belasan

Tak ingin jadi penyumbang zona merah kasus DBD di Kabupaten Madiun, Puskesmas Wungu mulai gerak cepat melakukan antisipasi

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
FOGGING DBD - Petugas Puskesmas Wungu, Kabupaten Madiun melakukan pengasapan di rumah warga Kelurahan Munggut, guna mencegah perkembang biakkan Nyamuk Aedes Aegpty, Selasa (18/2/2025) pukul 07.00 WIB. Data terakhir Puskesmas Wungu menyebutkan, awal tahun 2025 sudah ada 13 kasus DBD di wilayah setempat.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Tak ingin jadi penyumbang zona merah kasus DBD di Kabupaten Madiun, Puskesmas Wungu mulai gerak cepat melakukan antisipasi.

Petugas melaksanakan Fogging di 2 lokasi, Selasa (18/2/2025) pukul 07.00 WIB. Yakni Desa Karangrejo, dan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu.

Sejumlah titik yang menjadi lokasi bersarangnya Nyamuk Aedes Aegpty, tak luput dari pengasapan. Mulai dari selokan, hingga genangan air di dalam ember bekas.

Programer DBD Puskesmas Wungu Ismiran mengatakan, baru awal tahun 2025, Kasus DBD sudah mencapai 13 kasus. Jumlah tersebut dinilai ada sedikit peningkatan.

“Awal 2024 dilaporkan kira kira 5 kasus, di Puskesmas Wungu yang mengampu 7 desa,” ujar Ismiran.

Baca juga: Kasus DBD di Lamongan Tembus Ratusan Selama Januari 2025, Didominasi Pasien Anak-anak

Oleh karena itu, lanjut Ismiran, masyarakat diimbau lebih sadar dan aktif memutus perkembang biakkan nyamuk, dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Mengingat semua media yang berkaitan dengan air, jadi tempat hidup nyamuk untuk berkembang biak,” tutur Ismiran.

Ia berharap, masyarakat rutin membersihkan air bak mandi, selokan, hingga tempat menampung air. Jangan sampai dibiarkan dan menunggu ada korban terjangkit DBD.

Baca juga: Kasus DBD di Jember Tebus 115 Selama Januari, Satu Pasien Meninggal Dunia

“Jaga perilaku hidup sehat, hidup bersih, diimbangi dengan PSN,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Warga Setempat Tutus Hermiati (40) mengungkapkan, dua anak kembarnya Assifa dan Azzahra (7), terserang DBD pada seminggu lalu.

“Pulang sekolah mengeluhkan demam panas, lalu tidak lama menggigil, badan pegel pegel, langsung kami bawa ke rumah sakit, sudah diperiksa, tapi panas tak kunjung turun,” ungkapnya.

Baca juga: Awal 2025, Ada 293 Kasus DBD di Jember, 56 Orang Positif dan Satu Meninggal Dunia

 “Suhu tubuh 39 derajat celcius. Akhirnya cepat dirujuk dan dirawat inap di rumah sakit selama 6 hari. Perlahan lahan trombosit turun dan sekarang sudah sembuh,” tuntas Tutus.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved