Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tak Gubris Imbauan Dedi Mulyadi, SMAN 6 Depok Tetap Berangkat Study Tour ke 3 Kota: Bali Penutup

Study tour tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/dedimulyadi71- KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY
BERANGKAT STUDY TOUR - Postingan Instagram Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi pada Selasa (18/2/2025). SMAN 6 Depok tetap study tour meski Dedi Mulyadi melarang. 

TRIBUNJATIM.COM - SMAN 6 Depok tetap melanjutkan study tour meski mendapat imbauan tegas dari Gubernur terpilih Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar membatalkan.

347 siswa mengikuti Kunjungan Objek Belajar (KOB) yang akan berlangsung selama delapan hari, dimulai pada Senin (17/2/2025) hingga Senin, 24 Februari 2025.

Adapun kunjungan utama mereka ke tiga kota termasuk Surabaya, Jawa Timur, dan Bali sebagai penutup.

Baca juga: ASN Tendang Siswa yang Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Kini Minta Maaf: Saya Mencucurkan Air Mata

Tujuan kegiatan ini adalah mengunjungi perguruan tinggi dan melakukan observasi budaya.

"Semuanya ikut. Seluruh siswa ada 347 orang, itu dari kelas 11 semua (total 9 kelas)," kata Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad, saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (16/2/2025).

Diketahui, video dari Dedi Mulyadi yang mengimbau pembatalan study tour sempat viral.

Atas ini, pihak sekolah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat, sehari setelah video tersebut ramai diperdebatkan.

Syahri menyampaikan, program ini juga tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat pada Minggu (16/2/2025) lalu.

"Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan (Senin)," ungkap Syahri.

Menurut Syahri, KOB ini memiliki tujuan yang berbeda dengan yang disebutkan dalam video Dedi Mulyadi tersebut.

Pasalnya, program KOB yang direncanakan pihak sekolah justru memusatkan kunjungan ke PTN di wilayah Surabaya dan Malang, bukan Bali.

Di sana, mereka akan berkunjung ke empat PTN untuk melakukan kunjungan dan memperoleh sejumlah informasi terkait pendaftaran penerimaan mahasiswa baru.

"SMA Negeri 6 Depok itu memperoleh kemudahan-kemudahan untuk informasi perguruan tinggi dan juga dalam hal pendaftaran," tutur Syahri.

Tidak hanya itu, sebagai bagian dari program observasi lingkungan, siswa juga akan tinggal bersama keluarga di Desa Kungkuk, Batu, Malang.

SMAN 6 Depok, Limo, Cinere, Kota Depok
SMAN 6 Depok, Limo, Cinere, Kota Depok (KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)

Mereka juga akan terlibat langsung dalam aktivitas bertani dan beternak, serta mempelajari kehidupan desa, baik dari sisi alam maupun kebudayaan setempat.

"Jadi mereka tinggal di rumah penduduk desa, ikut bertani, ikut beternak, dan sebagainya, sekaligus melakukan observasi lingkungan, baik itu sifatnya lingkungan alamnya maupun kebudayaannya," jelas Syahri.

Pada hari terakhir, baru siswa akan melakukan kunjungan wisata ke Bali sebagai penutup perjalanan.

Kunjungan ke destinasi Bali dilakukan pada hari terakhir perjalanan untuk wisata setelah melakukan rangkaian agenda observasi.

Selain itu, para siswa atau wali murid yang kesulitan dalam membayar biaya program sebesar Rp3,8 juta pasti akan dibantu oleh komite sekolah.

Untuk memastikan semua siswa dapat berpartisipasi, pihak sekolah menyediakan sistem subsidi silang.

Hal ini untuk membantu mereka yang kurang mampu.

"Ada sebuah budaya baik yang kami pertahankan ketika orang tua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu," jelas Syahri.

"Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini," tambahnya.

Program ini, yang biayanya mencapai Rp 3,8 juta, diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga untuk seluruh peserta.

Baca juga: Ibu-ibu Bawa Bocah Cuek Turun dari Mobil saat Kunjungi Taman Safari Bogor, Aksinya Tuai Protes

Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi meminta kegiatan study tour SMAN 6 ke Bali ditiadakan.

Hal ini ia sampaikan setelah mendengar ada keluhan sejumlah pihak yang keberatan dengan biaya study tour tersebut.

"Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya," ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com pada Sabtu (15/2/2025).

Dedi menyebutkan, biaya study tour ke Bali sekitar Rp3,5 juta dan jika ditambah biaya jajan, maka total uang yang harus dikeluarkan orang tua siswa sebanyak Rp5,5 juta.

Menurut Dedi, penerapan makna study tour bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok sebagai obyek studi.

"Sampah di Depok menjadi masalah besar, itu bisa menjadi rangkaian studi."

"Di mana anak-anak jurusan biologi atau IPA bisa menggunakan metodologi bakteri sebagai mengurai sampah dengan menggunakan R4 (reduce, reuse, recycle, replace)," terang Dedi.

Study tour juga dianggap bisa menjadi persoalan semisal anak-anak tidak dapat mengikuti akibat kendala finansial.

Baca juga: Terlanjur Viral Buat Video Pria Dipenjara karena Tabrak Bebek, Briptu Nurkholis Kini Disanksi Propam

Larangan ini pun menuai beragam tanggapan dari orang tua murid.

Warga Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Riza (43), mendukung kebijakan tersebut karena biaya study tour saat ini dianggap terlalu mahal.

"Saya sih setuju karena biaya study tour cukup mahal," tutur Riza saat ditemui di Sukabumi, Selasa (18/2/2025).

Ia juga menilai bahwa banyak kegiatan study tour hanya berfokus pada rekreasi tanpa memberikan manfaat keilmuan yang cukup bagi siswa.

Namun pendapat berbeda disampaikan oleh Somantri (37), yang masih mendukung kegiatan study tour.

Menurut dia, kegiatan ini tetap memiliki nilai positif, asalkan dipersiapkan dengan matang.

"Ini kan larangan keluar setelah beberapa kejadian study tour berujung maut."

"Nah, berarti pihak sekolah harus menyiapkan betul persiapan study tour itu, termasuk dengan pengecekan vendor transportasi," ujar Somantri.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved