Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ada 1 Warga Magetan Meninggal Gegara DBD, Dinkes Gercep Lakukan Fogging ke Rumah

Satu warga asal Kelurahan/Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, bernama Suyanti (33), meninggal dunia usai terserang DBD.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
LAKUKAN FOGGING - Petugas tengah melaksanakan pengasapan alias Fogging, di Kelurahan/Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Kamis (20/2/2025). Diketahui wilayah tersebut terdapat 1 warga yang meninggal akibat DBD 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Satu warga asal Kelurahan/Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, bernama Suyanti (33), meninggal dunia usai terserang DBD.

Menanggapi kasus tersebut, Dinkes Kabupaten Magetan langsung melakukan Fogging di wilayah tersebut, Kamis (20/2/2025).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Magetan, Suwantiyo, mengungkapkan, kasus DBD tertinggi terjadi pada Januari dengan 40 kasus, sementara bulan Februari tercatat sebanyak 24 kasus.

“Jumlah tersebut termasuk 1 pasien yang meninggal akibat DBD,” ujar Suwantiyo.

Baca juga: Petani Magetan Waswas Hama Wereng, Beluk hingga Potong Leher Ancam Tanaman Padi Jelang Panen

Selain melaksanakan Fogging, pihaknya juga memantau jentik jentik di tempat genangan air. Hasilnya menunjukkan tingkat populasi jentik jentik mencapai 58 persen.

Oleh karena itu, ia menghimbau masyarakat lebih giat dalam Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk, agar kebersihan dan lingkungan bebas dari sarang nyamuk. 

“PSN adalah cara paling efektif untuk menekan penyebaran DBD. Fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan solusi utama. Paling efektif adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk ,” pungkasnya.

Sementara itu, Suyanti meninggal dunia pada Selasa (18/2/2025) setelah tiga hari sakit.

Suaminya, Sudarmono, menyebut istrinya mengalami penurunan trombosit dan direkomendasikan dirawat di RSUD dr. Sayidiman, Kabupaten Magetan

Namun, lanjut Sudarmono, karena kamar penuh, almarhumah akhirnya dirujuk ke rumah sakit swasta di Ponorogo, tetapi nyawanya tak tertolong.

Baca juga: Prihatin Digugat, Pemuda Batak Kompak Dukung Pedagang Sayur dan Kepala Desa di Magetan: Dicabut

“Kejadian ini menjadi perhatian pemerintah agar akses layanan kesehatan lebih memadai. Jangan sampai ada korban DBD lain yang meninggal hanya karena sulit mendapatkan layanan kesehatan,” tandasnya.

Pihak Puskesmas Parang mengonfirmasi bahwa kondisi Suyanti memburuk dengan trombosit rendah dan kadar gula darah tinggi sebelum dirujuk.

Dinkes Magetan masih menunggu hasil rekam medis untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit penyerta.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved