Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Ancam Robohkan Sendiri Tower di Atap Rumah Tetangga, Keluhan Tak Segera Digubris: Turunkan

Warga akan membongkar secara pribadi tower tersebut jika aspirasi perihal penolakan tidak kunjung didengar pihak relevan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA - Warta Kota/Rendy Rutama Putra
TOWER BELUM DIROBOHKAN - Warga Perumahan Telaga Emas, Blok K 1, RT 06/RW 13, Kelurahan Harapn Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, menyampaikan protes penolakan pendirian tower di salah satu atap rumah tetangga mereka, Senin (3/2/2025). Warga ancam akan robohkan sendiri tower jika tak ada tanggapan. 

"Ya kemungkinan minggu depan (Panggilan ke PT TBG), kalau yang punya rumah kami nanti minta TBG saja yang fasilitasi, kami kan tidak punya kepentingan dengan yang punya rumah," jelasnya.

Dzikron menuturkan, PT TBG dinilai wajib mengundang atau mengajak pemilik rumah saat pertemuan mendatang.

Sebab pihak Distaru ingin mengetahui dan melihat konstruksi tower dengan jarak dekat.

Sehingga setelah pengecekan dilakukan, Distaru baru dapat menyimpulkan apakah pembangunan tower sesuai prosedur atau tidak.

"Untuk saat ini, kami belum bisa menyimpulkan itu (sesuai prosedur atau tidak)."

"Karena saat ini kami belum bisa melihat lokasi secara karena kami tidak bisa masuk, pemilik rumah tidak ada," tuturnya.

TOLAK PEMBANGUNAN TOWER - Warga Perumahan Telaga Emas, Blok K 1, RT 06/RW 13, Kelurahan Harapn Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, menyampaikan protes penolakan pendirian tower di salah satu atap rumah tetangga mereka, Senin (3/2/2025). Mereka menolak uang terima kasih dari pengelola.
Warga Perumahan Telaga Emas, Blok K 1, RT 06/RW 13, Kelurahan Harapn Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, menyampaikan protes penolakan pendirian tower di salah satu atap rumah tetangga mereka, Senin (3/2/2025). (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Sebelumnya, warga mengaku dijanjikan menerima tali asih atau 'tanda terima kasih' dari pengelola tower yang dibangun di atas atap rumah tetangganya.

Kendati demikian, warga menegaskan, tali asih yang dijanjikan dalam bentuk uang tersebut bukan merupakan kompensasi.

"Tali asih itu berbentuk uang," ujar seorang pekerja swasta, Baron (41), pada Senin (3/2/2025).

Ia menjelaskan, nominal tali asih yang diterima warga berbeda-beda.

Namun, ia mengaku tidak terdapat informasi mengenai jumlah tersebut dalam surat persetujuan yang dikeluarkan oleh pengelola tower.

Seorang ibu rumah tangga Eti (42) menambahkan, surat yang dianggap sebagai persetujuan tersebut hanya mencantumkan nama kepala rumah tangga dan dilengkapi dengan meterai.

Tak ada penyebutan nominal tali asih dalam surat tersebut.

"Kertas yang diberikan pengelola itu cuma berisi nama kepala rumah tangga dan meterai, tidak ada nominal tali asih," katanya.

TOWER PROVIDER MERESAHKAN - Warga Perumahan Telaga Emas, Blok K 1, RT 06/RW 13, Kelurahan Harapn Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, resah dengan keberadaan tower provider yang berdiri di atas rumah tetangganya. Ditemui pada Jumat 31 Januari 2025, mereka merasa tertipu dan takut.
Warga Perumahan Telaga Emas, Blok K 1, RT 06/RW 13, Kelurahan Harapn Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, resah dengan keberadaan tower provider yang berdiri di atas rumah tetangganya, mereka merasa tertipu dan takut. (KOMPAS.COM/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Rosmalia (42) yang juga seorang ibu rumah tangga juga mengungkapkan, warga diwajibkan menandatangani surat tersebut untuk mendapatkan tali asih.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved