Merasa Tanahnya Diserobot Pengembang Perumahan, Puluhan Petani di Jombang Gelar Aksi Unjuk Rasa
Puluhan petani Dusun Tunggul, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang ini mengamuk, lancarkan aksi protes karena merasa tanah Gogol diserobot perumahan
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo.
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Puluhan petani Dusun Tunggul, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang ini mengamuk, lancarkan aksi protes karena merasa tanah Gogol diserobot oleh pengembang perumahan.
Aksi protes yang dilakukan oleh puluhan para petani ini terjadi pada Sabtu (22/2/2025). Para petani yang merasa membangun jalan usaha tani dari hak tanah Gogol ini merasa dirugikan.
Apa penyebabnya?
Jumlah para petani yang tidak sampai seratus orang ini tetap menggelar aksi unjuk rasa di sebuah jalan usaha tani di Dusun Tunggul, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.
Jalan usaha tani yang disamping kanan dan kirinya ada sawah milik para petani itu menjadi saksi, puluhan poster bernada protes dilayangkan. Para petani yang didominasi kaum lanjut usia ini terus berteriak ingin keadilan yang mereka inginkan.
Baca juga: Sosok Jihan Nurlela Anak Petani Kini Jadi Wagub Termuda, Dokter Jadi Politikus, Ikuti Jejak Kakak
Kusnan, salah satu petani yang ikut berunjuk rasa juga tak luput dari sorot kamera. Ia lantang menyuarakan aspirasinya sampai suaranya serak.
"Jalan ini bukan hak warga keseluruhan. Tapi haknya Gogol, yang memiliki tanah di sepanjang jalan ini. Yang membangun, membuat orang petani kalau di daerah sini yang dinamakan Gogol," ucap Kusnan.
Kusnan yang punya dua bidang tanah Gogol ini menjelaskan jika sebelum tahun 2000, jalan tersebut hanya sekitar 1 meter.
Baca juga: Nasib Petani di Probolinggo usai Menggoda Istri Orang, Meninggal Setelah Dikeroyok
Sehingga pada waktu itu para Gogol disepanjang jalan melakukan musyawarah dan bersepakat untuk dikembangkan bersama.
Pengembangan jalan ini dilakukan para petani pemilik tanah Gogol dengan swadaya secara mandiri. Hal itu dilakukan untuk mempermudah akses para petani, atau minimal kendaraan sepeda roda dua bisa melintas.
"Kami uruk sendiri, swadaya sendiri, melebarkan jalan sendiri. Kenapa? Agar akses kami bisa lebih luas dan mudah. Yang melebarkan yah orang-orang yang punya tanah Gogol ini," katanya.
Baca juga: Goda Istri Orang, Petani di Probolinggo Alami Luka Bacok Usai Dikeroyok, Sempat Berikan Perlawanan
Masalah baru muncul saat secara misterius ada pihak pengembang datang dan membangun jalan tersebut tanpa sepengatahuan para petani yang punya tanah Gogol.
Para petani itu mengaku tidak diajak musyawarah namun secara mengejutkan sudah dibangun sebuah jalan untuk kepentingan pengembangan membangun perumahan.
Bagi para petani, ini adalah sebuah masalah dan penyelesaian belum jelas. Pihaknya mengaku akan menutup akses jalan perumahan tersebut sembari menunggu kepastian dari pihak Desa dan pengembang.
Baca juga: Petani Magetan Waswas Hama Wereng, Beluk hingga Potong Leher Ancam Tanaman Padi Jelang Panen
Dapat Pengembalian Uang, Dua Korban Penipuan Lelang Arisan Online di Mojokerto Sepakat Damai |
![]() |
---|
LIRA Jawa Timur Desak Pemkab Pasuruan Tutup Tambang Ilegal di Pasrepan |
![]() |
---|
MBG Membawa Berkah, Warga Binaan Lapas Tulungagung Banjir Pesanan Celemek |
![]() |
---|
Menilik Tren Model Rambut Pria 2025 di Kahf Barber Fest di Surabaya, Comma Hair Masih Mendominasi |
![]() |
---|
Demi Konten, Influencer Beri Nasi Tulang Ayam Bekas ke Gelandangan, Dikecam dan Terancam Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.