Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Nenek di Jombang

Alasan Sadis Purnomo Habisi Istri Siri di Jombang, Sering Disebut Numpang Hidup dan Diusir: Terhina

Sering diusir dan dituding kerap numpang hidup, jadi alasan kuat Purnomo habisi nyawa istri sirinya Tri Retno Jumilah (62), warga Desa Mancilan

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
NENEK TEWAS - Purnomo, tersangka pembunuhan istri siri di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang di Lobi Kantor Satreskrim Mapolres Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Senin (24/11/2025). Terhina karena sering diejek dan disuruh karena tidak bekerja setahun.  

Ringkasan Berita:
  • Kasus: Pembunuhan Istri Siri (Korban: Tri Retno Jumilah, 62).
  • Pelaku: Purnomo (45) (Suami Siri Korban), Warga Sumobito, Jombang.
  • Motif Utama: Sakit Hati dan Tekanan Ekonomi (Sering diusir dan dituduh Numpang Hidup).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Sering diusir dan dituding kerap numpang hidup, jadi alasan kuat Purnomo habisi nyawa istri sirinya Tri Retno Jumilah (62), warga Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang

Pria yang diketahui warga Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang ini mengungkap semuanya saat konferensi Pers di Lobi Satreskrim Polres Jombang, Mapolres Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Senin (24/11/2025).

Purnomo sendiri ditangkap setelah berhari-hari menghilang. Ia sempat kabur ke Lampung menggunakan bus sehari setelah kejadian.

Penangkapan dilakukan pada Jumat (21/11/2025) di wilayah Rajabasa Baru, Lampung Timur.

Baca juga: Motif Suami di Jombang Habisi Nyawa Istri, Sakit Hati Sering Diejek dan Diusir saat Bertikai

Dipicu Rasa Terhina dan Tekanan Ekonomi

Purnomo mengakui perbuatannya. Ia mengaku kerap merasa dihina karena kondisi ekonominya. Selama setahun terakhir ia mengakui memang tidak bekerja dan sering disebut sebagai pria yang hanya menumpang hidup.

Tekanan di dalam rumah tangga itu disebut terus menumpuk hingga akhirnya meledak.

"Saya sering diusir, dibilang numpang hidup. Lama-lama saya tidak kuat," ucap Purnomo, kepada TRIBUNJATIM.COM, saat Konferensi Pers di Mapolres Jombang Senin (24/11/2025).

Ia menegaskan bahwa ucapan-ucapan korban membuat dirinya tersudut. Meski menyesal, ia mengaku perbuatannya terjadi dalam kondisi emosi memuncak. "Menyesal, tapi sudah terlanjur," katanya.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dimas Robin Alexander, membenarkan motif tersebut. "Pelaku bertindak karena sakit hati. Korban sering mengejek dan mempermasalahkan kondisi ekonomi pelaku," jelasnya.

Kronologi Brutal Pembunuhan

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jombang, Pelajar Tewas Usai Motornya Tertabrak Bus Cheil Jedang

Dalam rekonstruksi kejadian, Purnomo menyerang korban menggunakan linggis pada Minggu (9/11/2025) malam di rumahnya di Desa Mancilan, Mojoagung. 

Korban sempat berusaha menahan serangan, yang berakibat tulang tangannya patah. Luka memar di wajah, dada, serta luka berat di kepala ditemukan dalam autopsi.

Meski mengalami luka serius, korban masih bernapas. Namun pelaku kemudian menutup wajah korban dengan bantal hingga tak bergerak lagi.

"Pemukulan menyebabkan luka parah, lalu pelaku memastikan korban meninggal dengan menindih wajahnya memakai bantal," ungkap AKP Dimas Robin. 

Penemuan Mayat Setelah Empat Hari

Jasad Tri Retno ditemukan pada Kamis (13/11/2025) dalam kondisi sudah membusuk. Anaknya curiga karena sang ibu tak kunjung memberikan kabar. Bahkan buah yang dititipkan di depan pintu rumah selama empat hari tak tersentuh.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved