Pemkot Surabaya Siap Integrasikan Deep Learning dengan Konsep SAS di Sekolah
Pemkot Surabaya Siap Integrasikan Deep Learning dengan Konsep SAS di Sekolah, Perkuat Karakter dan Kolaborasi
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya mendukung rencana Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) yang akan menerapkan metode pembelajaran mendalam atau deep learning. Nantinya, program tersebut akan diintegrasikan dengan konsep Sekolahe Arek Suroboyo (SAS).
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Putri Aisyah Mahanani, SAS mengajak siswa untuk memahami sebuah konsep materi dibandingkan hanya sekedar menghafal. Hal ini akan selaras dengan Deep Learning.
Apabila Deep Learning mengenalkan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, SAS menerapkan konsep Aman, Kreatif, Edukatif, dan Kegotong-royongan.
"Soal Deep Learning di Kota Surabaya sebenarnya sudah melaksanakan," kata Putri Aisyah, Minggu (23/2/2025).
Baca juga: Dipecat Jadi Guru oleh Sekolah, Novi Vokalis Band Sukatani Kini Ditawari Pekerjaan dari Bupati
Siswa SD dan SMP di Kota Pahlawan telah menerima SAS dalam pengajaran. Hal ini sekaligus mendukung penguatan karakter.
Selaras dengan arahan pusat, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memerintahkan Disdik turut memperkuat karakter di samping pembelajaran akademik.
"Misalnya, soal kegotong-royongan sebagai kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas," ujarnya.
Saat ini, Disdik masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari Kemdikdasmen.
"Misalnya Kemdikdasmen minta lebih dalam lagi, tinggal kita menambahkan [materi tentang] apa. Cuma secara garis besar intinya sama," dia menduga.
Baca juga: Selama Bulan Puasa, Sekolah di Kota Mojokerto Pangkas Jam Pelajaran, Libur Lebaran Mulai 26 Maret
Dinas Pendidikan akan membekali guru dengan pelatihan yang sesuai. Termasuk, kepada guru inklusi.
"Semua sekolah negeri wajib menerima anak inklusi. Tujuannya, agar mereka merasa nyaman dan bisa berbaur dengan anak normal, serta anak normal bisa memiliki empati lebih besar," tuturnya.
Setelah juknis turun, pihaknya akan menentukan sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran ini. Terbuka kemungkinan hal ini akan langsung dijalankan secara serentak di semua sekolah.
"Soal itu, kami menunggu Juknisnya, termasuk terkait penerimaan murid baru. Namun, pada intinya kami mendukung kebijakan ini," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memaparkan tentang implementasi Deep Learning dalam peningkatan mutu pendidikan untuk semua.
Desa Wonocoyo Trenggalek Tembus 15 Besar Desa Wisata Terbaik Indonesia, Pesona Alam dan Konservasi |
![]() |
---|
Maling Motor Mahasiswi di Kampus PPNI Mojokerto Dihadiahi Timah Panas Polisi di Kakinya, Coba Kabur |
![]() |
---|
Cara Daftar Mitra Dapur MBG di mitra.bgn.go.id, Siapkan Profil Usaha dan Proposal |
![]() |
---|
Resmi, 21.532 Orang PPPK Paruh Waktu Pemprov Jatim Lolos Submit, 59 Orang Dinyatakan Gagal |
![]() |
---|
Pengemudi Mobil Pelaku Tabrak Lari di Blitar Resmi Ditetapkan Tersangka, Dijerat Pasal Berlapis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.