Cerita Warga Mojokerto dari Hobi Datangkan Cuan, Merawat Kambing Kontes, 1 Ekor Ditawar Rp28 Juta
Muhammad Amin (50) warga Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jatim, sukses menyalurkan hobinya beternak kambing hingga datangkan cuan
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Muhammad Amin (50) warga Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jatim, sukses menyalurkan hobinya beternak kambing hingga menjadi peluang usaha.
Bukan kambing biasa, namun kambing kontes yang harga jualnya fantastis mencapai puluhan juta rupiah.
Dia memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai kandang kambing kontes.
Amin dibantu istrinya begitu telaten merawat 7 ekor kambing kontes, di tengah kesibukannya menjadi pegawai honorer Disperindag Kabupaten Mojokerto.
"Jadwalnya rutin sebelum berangkat kerja setiap hari pukul 04.00 WIB sudah membersihkan kandang. Karena perawatan kambing kontes, terutama menjaga kebersihan kandang dan pola makan. Jam 7 memberi pakan dan minum," kata Amin, saat dijumpai di rumahnya, Minggu (2/3/2025) kemarin.
Baca juga: Terima Ribuan Vaksin PMK, Disnakkan Bondowoso Sasar Sapi, Domba, dan Kambing
Amin memiliki tujuh ekor kambing kontes, di antaranya satu ekor jenis boer dan enam kambing PE (Peranakan etawa) dengan usia bervariasi antara 6 bulan sampai 2 tahun.
Harga kambing boer umur 1 tahun 8 bulan miliknya bahkan dihargai sekitar Rp 28 juta, karena masuk 10 besar kejuaraan kambing kontes tingkat provinsi di Blitar, Jatim.
"Sudah ditawar 28 juta untuk kambing boer, tapi tidak dijual karena saya ingin mempertahankan genetiknya. Kita kembangkan lagi melalui proses perkawinan kambing kontes," ucap Amin.
Baca juga: Remaja Curi Pisang Diberi Kambing Gubernur Dedi Mulyadi, Sekolah Dibayari Kapolsek, AAP Janji Tobat
Menurut dia, kambing boer miliknya usai kontes di Blitar telah banyak dipesan untuk perkawinan silang dengan kambing betina.
Biasanya melalui perkawinan kambing boer dengan kambing PE, untuk mencetak kambing kontes terbaik.
"Kambing jantan pakai boer dengan betina PE, untuk kelebihannya posturnya besar dan tinggi, tapi kelemahannya mudah stress," jelasnya.
Ia mengungkapkan, rata-rata kambing boer kontes sehingga nilai jualnya sangat tinggi dibandingkan kambing jenis lain.
Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Kambing Jutaan ke Siswa Pencuri Pisang Demi Adik, Salut karena Jujur: Penderitaan
Dirinya fokus hanya merawat kambing kontes termasuk kambing PE dan cross boer.
Kambing kontes dinilai dari perawakan, berat badan, bentuk kaki depan dan bulu.
"Berat badan sesuai yang ditentukan penjurian maksimal sesuai usia, kaki depan juga harus tegap kelihatan bagus dan punggungnya. Bulu sehat mengkilat dan lainnya," bebernya.
Baca juga: Pria Pasrah Dipenjara usai Tabrak Bebek, Tak Mampu Diminta Ganti Rugi Pakai Kambing: Saya Gak Punya
Dikatakan Amin, perawatan kambing kontes, harus fokus dan mengontrol pola makan setiap hari. Ia segera memberikan vitamin tambahan saat melihat tanda-tanda kambing tidak nafsu makan.
Dirinya juga tetap mempertahankan cara tradisional yaitu dengan menyalakan api untuk membuat asap di kandang kambing setiap malam.
"Dihitung dari cost pengeluaran rata-rata biaya pakan seluruh ternaknya mencapai Rp 3000 per hari. Konsentrat kambing dan ampas tahu, vitamin, obat, dan suplemen," pungkasnya.
Service Kambing Kontes
Kemampuannya dalam merawat kambing kontes menjadi berkah bagi Muhammad Amin (50), yang membuka usaha service kambing di Desa Parengan, Jetis Mojokerto.
Tarif service kambing kontes mulai dari perawatan hingga sembuh hanya senilai Rp 300 ribu.
"Kita tidak menarik tarif tinggi karena sesama penghobi, kalau kambing sakit dibawa ke sini sampai sembuh cuma 300 ribu," ungkap Amin.
Saat ini, dirinya merawat lima ekor kambing kontes yang sakit dari pelanggannya.
Keluhannya rata-rata sakit kudis, diare, tulang lemas, nafsu makan menurun jika dibiarkan kambing bisa mati.
"Penanganan penyakit kulit pada kambing harus setiap hari dimandikan, memakai sampo.
Tidak ada kesulitan karena sudah terbiasa merawat kambing kontes," celetuknya.
Ia menggunakan pengobatan herbal untuk mengobati kambing kontes yang sakit.
Dari pengalamannya kambing yang dirawat lebih cocok menggunakan obat herbal daripada obat modern.
"Kita pakai obat herbal untuk mengobati kambing, ada takaran tertentu untuk menyembuhkan," ujar Amin.
Amin juga tidak khawatir adanya wabah PMK lantaran dirinya sudah memperhatikan kebersihan kandang dan, memberi vitamin maupun suplemen pada kambing.
"Jadi kandang harus selalu bersih, dan badan kambing harus bersih. Rutin memberi vitamin, suplemen dan pakan yang bagus sehingga kambing tidak mudah terpapar PMK," pungkasnya.
Dari awalnya cuma hobi kini berbuah manis dengan membuka perawatan kambing kontes di desanya, pendapatannya bisa digunakan untuk membeli kambing kontes.
"Ya lumayan bisa buat tambahan beli pakan, kalau ada sisa lebih dibelikan kambing lagi," tandasnya.
Dulu Nelangsa Tak Dipanggil 'Pah', Kini Dede Sunandar Akui Kepincut LC dan Pisah Rumah dengan Istri |
![]() |
---|
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Sengketa Lahan Darmo Hill, Wawali Kota Armuji Turun Tangan, BPN Surabaya I: Hak Tanah Terlindungi |
![]() |
---|
Polisi di Madiun Nilai Pola Asuh Positif Jadi Tembok Pertama Pencegahan Kenakalan Remaja |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.