Waktu Terbaik Sikat Gigi saat Puasa Ramadan Bukan Pagi atau Sore, ini Kata Dokter Spesialis Gigi

TRIBUNJATIM.COM - Selama puasa Ramadan, menjaga kesehatan gigi penting.

Dokter Spesialis Konservasi Gigi Rumah Sakit Samarinda Medika Citra, Kalimantan Timur, Ayu Rafania Atikah, mengatakan perubahan pola makan selama bulan suci Ramadhan dapat memicu permasalahan gigi, seperti gigi berlubang.

"Makanan dan minuman manis serta dingin memang sering menjadi pilihan saat berbuka puasa, namun perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi," kata dia, dikutip dari Antara via Kompas.com.

Menurutnya, minuman manis cenderung lengket dan akan menempel di permukaan gigi.

Bila tidak dibersihkan, hal itu bisa menyebabkan gigi berlubang.

Sementara minuman dingin atau panas ekstrem dapat menyebabkan gigi sensitif.

Baca juga: Tidak Sahur karena Bangun Kesiangan, Apakah Puasa Tetap Sah atau Tidak? MUI Jelaskan Hukumnya

Untuk menghindari efek tersebut, Ayu menyarankan agar muslim tetap rajin sikat gigi saat puasa.

Lantas, kapan waktu sikat gigi saat puasa?

Ayu menyampaikan, sikat gigi selama bulan Ramadan 2025 dapat dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada pagi hari setelah sahur dan malam hari sebelum tidur.

"Banyak orang berpikir bahwa sikat gigi cukup dilakukan pagi dan sore, padahal yang paling tepat adalah setelah sahur dan sebelum tidur malam," ujarnya.

Menurut Ayu, sikat gigi di malam hari penting dilakukan karena pada saat itu produksi air liur berkurang dan bakteri berfermentasi sehingga bisa menyebabkan lubang pada gigi.

Dia memberi contoh, muslim berbuka dengan air putih atau kurma, lalu dilanjutkan dengan air putih setelah mengonsumsi makanan manis atau minuman dingin.

Ayu juga mengatakan, berkumur dengan air putih dapat membantu menjaga keseibabngan pH di rongga mulut.

Selain itu, guna menjaga kesehatan gigi, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi makanan berserat, sayur, dan buah-buahan.

Hindari mengonsumsi makanan dan minuman dengan perbedaan suhu yang ekstrem dalam jarak yang dekat.

Hal tersebut bisa menyebabkan gigi ngilu.

Sikat gigi saat puasa diberi jeda setelah makan

Sementara itu, Dokter gigi di Difa OHC, Adianti mengatakan, sikat gigi sebaiknya tidak langsung dilakukan setelah menyantap makanan sahur atau berbuka.

"Sebaiknya sikat gigi jangan langsung sehabis makan (sahur) ya. Diberi jarak minimal 15 menit supaya keadaan dalam mulut normal dulu,” kata dia, dilansir dari Kompas.com (2022). 

Adianti menjelaskan, pemberian jeda minimal 15 menit setelah makan penting dilakukan untuk menghindari email gigi yang terkelupas saat menyikat gigi.

Penelitian yang dilakukan pada 2012 menunjukkan, setelah makan dan minum, mulut berada dalam kondisi asam.

Jika Anda langsung menyikat gigi saat mulut dalam kondisi asam, hal itu dapat memicu hilangnya lapisan dentin dalam gigi.

Terlepaskan lapisan dentin bisa menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan terasa ngilu saat mengonsumsi minuman dan makanan yang panas atau dingin.

“Jadi harus tunggu dulu supaya kondisinya normal (tidak asam lagi),” tandas Adianti.

Baca juga: Mimpi Basah di Siang Hari saat Bulan Ramadan, Puasa Batal atau Tidak? ini Penjelasan Ulama

Sikat gigi saat puasa tak membatalkan puasa

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis, sikat gigi saat puasa secara fiqih tidak membatalkan puasa.

“Sikat gigi sebelum zuhur itu boleh, setelah dzuhur itu makruh," kata dia. dikutip dari Kompas.com (2022). 

Makruh adalah tindakan yang tidak membatalkan puasa tapi tidak juga mendapat apa pun kecuali lapar dan dahaga.

Adapun hal-hal yang membatalkan puasa adalah makan dan minum sebelum berbuka, berhubungan intim, muntah yang disengaja, dan sebagainya selama terbit fajar hingga petang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com