Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diterjang Banjir, Nenek Hermin Cuma Bawa Baju yang Ada di Badan, Warga: Ini Lebih Buruk dari 2020

Nenek Hermin menceritakan pengalaman pahitnya tak sempat menyelamatkan barang sebelum diterjang banjir dari Bogor Jawa Barat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/Rachel Farahdiba R
NENEK HERMIN MERANA - Sosok nenek Hermin (68), warga RW 07, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Nenek Hermin tak sempat menyelamatkan barangnya dan berakhir cuma bawa satu baju yang dipakainya sebelum diterjang banjir. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib seorang nenek di Pasar Minggu, Jakarta Selatan sungguh memprihatinkan.

Pasalnya, Nenek Hermin tak sempat menyelamatkan barang apapun yang ada di tempat tinggalnya.

Nenek Hermin hanya membawa baju yang ada di tubuhnya pada saat dievakuasi.

Hermin (68), warga RW 07, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tak sempat menyelamatkan barang-barangnya saat banjir kembali menerjang permukiman tempat ia tinggal.

Menurut Hermin, luapan air Kali Ciliwung naik begitu cepat.

Oleh karenanya, dia menyelamatkan diri hanya dengan baju yang dipakai. 

“Baju kan sudah saya masukkan ke dalam plastik, tapi yang saya bawa ini doang, yang saya pakai. Tapi yang saya bawa KTP saja deh,” kata Hermin saat ditemui Kompas.com di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Namun demikian, Hermin merasa beruntung karena masih bisa menyelamatkan e-KTP dan kartu ATM miliknya.

Hermin mengatakan, ia dan warga lain tak menyangka banjir besar kembali menerjang permukiman mereka. 

Banjir melanda Pejaten Timur pada Senin (3/3/2025).

Baca juga: Nenek Kaget Diteriaki, Kalung Emasnya Raib Dijambret Maling yang Kepepet Utang Pinjol

Namun, sempat surut pada Senin sore. 

“Pas Subuh, tahu-tahu airnya sudah di depan rumah saya. Saya cuma pikir, ‘Ah orang sudah sering banjir’. Eh enggak tahunya gede kayak gini,” ujar dia.

“Ini saja deh (bawa baju yang dipakai saja), tadi beli celana mendadak, celana dalam. Orang saya, 'yah, kok saya enggak pakai celana dalam ini, saya telanjang ini'. Ya beli deh tuh saya,” tambah dia. 

Diberitakan sebelumnya, banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Jakarta, termasuk permukiman di sekitar Kali Ciliwung, pada Senin (3/3/2025) pagi.

NENEK HERMIN KORBAN BANJIR - Hermin (68), warga RW 07, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
NENEK HERMIN KORBAN BANJIR - Hermin (68), warga RW 07, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (KOMPAS.COM)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan, hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (2/3/2025) malam menyebabkan kenaikan air di Bendung Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor.

Akibatnya, Kali Ciliwung meluap dan merendam permukiman warga.

Sementara, berdasarkan catatan BPBD pada Selasa (4/3/2025) pukul 07.00 WIB, sebanyak 59 RT di Jakarta terdampak banjir.

Belakangan warga bercerita bahwa banjir yang menyerang kawasan Jawa Barat tahun ini ternyata cukup parah.

Banjir yang melanda RT 06 RW 002 Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, saat ini dianggap lebih parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Mbah Paroh Kebingungan saat Banjir Sudah Genangi Teras Rumah, Langsung Dramatis Digendong Damkar

Tika (33), seorang ibu rumah tangga, menilai kondisi banjir kali ini sangat mengkhawatirkan.

“Banjir ini lebih parah dari 2020, sekarang tinggi banget sampai 200 sentimeter (cm),” kata Tika saat ditemui di lokasi, Selasa (4/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa pada 2020, banjir di kawasan tersebut hanya mencapai 150 cm dan tidak masuk ke dalam rumahnya.

“Dahulu cuma banjir di luar rumah saja, sekarang sudah masuk ke dalam rumah. Ini paling parah dari sebelumnya,” tambahnya.

Hal serupa disampaikan oleh Muji (52), warga lainnya juga mengaku terkejut dengan kondisi banjir saat ini yang lebih parah dibandingkan dengan tahun 2020.

Baca juga: Pulang Retret, Bupati Gus Yani Langsung Tinjau Banjir di Gresik, Singgung Rencana Kolam Retensi

“Saya awalnya merasa banjir paling parah 2020, tapi sekarang ternyata 2025 ini lebih parah,” ungkap Muji.

Muji menjelaskan, pada 2020, ketinggian air hanya berkisar antara 100-150 cm. Namun, saat ini, ketinggian air telah mencapai 200 cm atau dua meter.

“Air naik sejak pukul 02.00 WIB, dan puncaknya pukul 06.00 WIB. Kalau banjir tahun ini, air naik cepat banget, berangsur-angsur, tapi cepat,” jelasnya.

Ketua RT 06 RW 002 Kampung Lebak, Pungut (72), mengonfirmasi bahwa ratusan rumah telah terendam banjir pada hari yang sama.

“Sampai saat ini, ada 92 rumah di RT 06 dan 153 rumah di RT 07 yang terendam, sehingga total 245 rumah terdampak banjir,” kata Pungut.

Ia menambahkan, air mulai naik sejak pukul 01.00 WIB di kawasan tersebut.

Banjir di Kampung Lebak Bekasi karena kiriman dari Bogor, Selasa (4/3/2025).
Banjir di Kampung Lebak Bekasi karena kiriman dari Bogor, Selasa (4/3/2025). (KOMPAS.COM/Rachel Farahdiba R)

“Setiap rumah itu beda-beda ketinggiannya. Di kawasan saya, jam 01.00 WIB air naik sudah 1 meter. Lalu, sekarang sudah 2 meter,” jelasnya.

Pungut menjelaskan, banjir terjadi akibat kiriman air dari Bogor.

“Banjir kiriman dari Bogor kan ada yang terhubung dari Sungai Ciliwung, lalu berakhirnya dibuang ke Kali Bekasi di belakang kawasan ini,” tuturnya.

Saat ini, warga yang terdampak banjir terpaksa mengungsi di pinggir jalan, lantai 2 mushala, dan lantai 2 rumah mereka.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved