Berita Viral
Pantas Pengamen Merasa Tak Bersalah Pukuli Pengemis dan Rampas Uang saat Mangkal, Polisi Kuak Motif
Terdapat seorang pengemis yang mengalami pemukulan dan perampasan uang yang dilakukan oleh pengamen, Senin (3/3/2025) sore.
TRIBUNJATIM.COM - Tampang pengamen yang merampas dan memukul pengemis di lampu merah.
Diketahui peristiwa itu terjadi tepatnya di Taman Kota, Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Terdapat seorang pengemis yang mengalami pemukulan dan perampasan uang yang dilakukan oleh pengamen, Senin (3/3/2025) sore.
Pengamen itu bernama Muh Agus Burhannudin (29).
Baca juga: Ditegur Tatap Mata Kernet saat Nyanyi, Pengamen Ngamuk di Angkot sampai Penumpang Teriak Ketakutan
Ia secara tega memukul pengemis bernama Muhlisin (48), hanya gegara tak rela area lahan pekerjaannya direbut korban.
Aksi pemukulan itu pun viral di media sosial.
Dalam video terlihat pengamen yang membawa gitar kecil, mendatangi pengemis yang duduk di pinggir jalan.
Pengamen tersebut kemudian merampas uang hasil yang didapat Muhlisin.
Keduanya sempat terlihat cekcok, bahkan pelaku memukul hingga menendang korban beberapa kali.
Hal yang lebih membuat geram ialah tak ada warga sekitar yang melerai aksi pemukulan itu.
Padahal, terdapat beberapa orang yang saat itu tengah duduk dan berlalu lalang di sekitar lokasi.
Kapolsek Weleri, AKP Agus Supriyadi yang mendapat laporan itu langsung memerintahkan anggotanya untuk menangkap pelaku.
Selang beberapa jam kemudian, pelaku akhirnya diciduk tak jauh dari lokasi.
Saat dilakukan penangkapan pun, pelaku masih tetap memasang ekspresi wajah datar seolah tak merasa bersalah.
"Benar, pelaku langsung kami amankan. Dia sempat melarikan diri setelah melakukan aksi pemukulan itu," katanya, Selasa (4/3/2025).
Kapolsek menerangkan, pemukulan itu diakui pelaku lantaran kesal lahan untuk mengamen direbut untuk mengemis.
Pelaku juga merampas uang Rp 15 ribu hasil mengemis milik korban.
"Kami mengamankan barang bukti berupa uang pecahan Rp 2 ribu sebanyak lima lembar, dan Rp 1.000 sebanyak lima lembar," ungkapnya.
Diterangkan lebih lanjut, pelaku akan segera diproses hukum sebagai efek jera.
"Untuk menjaga ketertiban di wilayah kami sekaligus memberi efek jera, kami memastikan pelaku akan diproses hukum," tegasnya.
Kapolsek pun mengimbau agar warga segera melaporkan seandainya terjadi kejadian serupa, sehingga bisa segera ditindaklanjuti.
“Kami mengajak seluruh warga untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” tandasnya. (ags)
Sementara itu, peristiwa pemukulan lainnya juga pernah terjadi di Blitar, Jawa Timur.
BAW (24), oknum pendekar silat asal Jalan Jati, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, harus mendekam di sel tahanan Polres Blitar Kota, Senin (28/10/2024).
BAW diduga telah melakukan penganiayaan terhadap NDP (24), warga Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
"Kasus penganiayaan terjadi pada 17 September 2024 di Jalan Asahan Kota Blitar. Laporan ke polisi pada 19 September 2024. Awalnya laporannya duagaan pengeroyokan," kata Wakapolres Blitar Kota, Kompol I Gede Suartika, Senin (28/10/2024).
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi, kata Gede, polisi menyimpulkan kasus tersebut masuk penganiayaan.
Polisi kemudian menetapkan satu tersangka, yaitu, BAW dalam kasus penganiayaan terhadap korban.
Gede menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika korban berboncengan sepeda motor dengan temannya berpapasan dengan pelaku yang juga naik sepeda motor di Jalan Asahan.
Pelaku juga rombongan naik sepeda motor bersama sejumlah temannya di lokasi.
Ketika berpapasan, pelaku merasa tersinggung dengan korban. Menurut pelaku, korban menatapnya saat berpapasan di jalan.
Baca juga: Bentrok Antar Pendekar di Tulungagung, Kapolres Panggil Sejumlah Pimpinan Perguruan Silat
Pelaku mengejar korban dan menghentikannya di tengah jalan.
Selanjutnya, pelaku memukul korban berkali-kali di bagian wajah.
"Gigi korban sampai copot satu akibat dipukul pelaku. Kami mengamankan pelaku pada 24 September 2024," ujarnya.
Menurut Gede, pelaku penganiayaan merupakan anggota salah satu perguruan silat di wilayah Kota Blitar.
"Pelaku mengaku terpengaruh minuman keras. Pelaku diduga tersinggung dengan korban ketika berpapasan di jalan," ujarnya.
Pelaku BAW mengaku tersinggung dengan korban, karena menatapnya ketika berpapasan di jalan.
"Saya tersinggung, ketika berpapasan di jalan, korban menatap saya seperti orang menantang (berkelahi)," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Sosok Ismet, Keluarga Pasien Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Ngaku-ngaku Keluarga Bupati Muba |
![]() |
---|
Alasan Siswa SMA Gelar Upacara Kemerdekaan RI di Tengah Jalan, Kepsek Minta Solusi ke Pemerintah |
![]() |
---|
Alasan Deny Penjual Cimin Beri Dagangannya Gratis untuk Siswa Berprestasi, Kini Dilirik Bupati |
![]() |
---|
Calon Pengantin Malak Pedagang Melon di Pasar, Tantang Berkelahi Sambil Maki-maki |
![]() |
---|
Ketua DPRD Murka Panitia HUT RI Rayakan Ultah Istri Camat saat Siswa Tampilkan Drum Band: Cari Muka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.